Strategi Spesifik Gareth Southgate untuk Inggris di Piala Dunia 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Inggris akan terbang ke Piala Dunia Qatar 2022 sebagai salah satu kandidat juara. Status tersebut diraih berkat hasil positif mereka di dua ajang besar sebelumnya, yaitu peringkat keempat di Piala Dunia 2018 dan runner-up di Piala Eropa 2020.
Untuk memastikan menjadi yang terbaik di ajang yang akan mulai berlangsung pada 20 November nanti, pelatih The Three Lions, Gareth Southgate, mengaku telah menyiapkan strategi yang begitu spesifik. Seperti apa strateginya?
1. Atasi momen genting dengan lebih baik
Southgate menyebut bahwa di ajang Piala Dunia Qatar 2022 nanti, timnya harus bisa mengatasi situasi genting dengan lebih baik. Mereka harus lebih pandai menguasai bola ketika tertekan dan juga bertahan dengan lebih aktif.
"Kami belajar banyak dari kedua turnamen tersebut (Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020). Ada momen di kedua pertandingan tersebut, periode yang cukup singkat sebetulnya, 10—15 menit, ketika kami kehilangan kontrol," kata Southgate kepada FIFA Plus.
"Jadi, kami harus mempertahankan bola dengan lebih baik dalam situasi tertekan tersebut. Secara pertahanan, sebagai tim, kami juga bisa untuk lebih proaktif," lanjut Southgate.
Baca Juga: 5 Alasan Timnas Inggris Layak Memperpanjang Kontrak Gareth Southgate
2. Meningkatkan apa yang telah dilakukan dengan baik
Meski begitu, Southgate menegaskan bahwa instruksi di atas bukan berarti para pemain harus membuang apa yang telah mereka lakukan dengan baik sejauh ini. Pasalnya, aksi tersebut terbukti telah membuat mereka begitu berkembang.
Editor’s picks
"Kami tahu ada banyak area yang membuat kami bisa menjadi lebih baik. Namun, secara seimbang, kami juga harus terus melakukan hal yang membawa kami ke posisi tersebut dan terus melakukannya dengan sangat baik," ujar Southgate.
"Terkadang, Anda mengubah fokus dan kehilangan hal yang membuat Anda sukses. Jadi, menyeimbangkan hal tersebut dalam petualangan tim sangatlah penting," tegas Southgate.
3. Apa yang terjadi di Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020?
Jika kita ingat, kegagalan Inggris di dua ajang sebelumnya memang cukup menyakitkan. Mereka begitu berpeluang meraih kemenangan tetapi pada akhirnya gagal akibat faktor yang telah disebutkan Southgate di poin pertama.
Di Piala Dunia 2018, Inggris gagal melaju ke partai final karena dikalahkan oleh Kroasia dengan skor 2-1. Padahal, mereka sempat unggul lewat gol tendangan bebas indah Kieran Trippier pada menit kelima.
Laga pun berlanjut ke babak tambahan waktu setelah Ivan Perisic menyamakan kedudukan pada menit 68. Inggris akhirnya kecolongan oleh gol Mario Mandzukic pada babak tambahan waktu kedua, tepatnya menit 109.
Di Piala Eropa 2020, skenario yang mirip kembali mereka alami. Sempat unggul lewat gol Luke Shaw ketika laga baru berjalan dua menit, pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu pasca gol Leonardo Bonucci pada menit 67.
Tampil di kandang sendiri, Wembley Stadium, Inggris justru berbalik ditekan oleh Italia pada babak tambahan waktu. Akhirnya, mereka pun kembali menjadi pecundang setelah kalah lewat adu penalti.
Jerman berhasil menjadi juara Piala Dunia 2014 setelah hanya berakhir sebagai semifinalis di Piala Eropa 2012, peringkat ketiga di Piala Dunia 2010, runner-up di Piala Eropa 2008, ketiga di Piala Dunia 2006, dan runner-up di Piala Dunia 2002. Begitu pun dengan Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 setelah hanya bisa menjadi juara kedua di Piala Eropa 2016.
Dengan penekanan strategi yang telah disebutkan oleh Gareth Southgate di atas, apakah giliran Inggris yang akan mengakhiri kesialan mereka di Piala Dunia Qatar 2022 nanti?
Baca Juga: Minim Menit Bermain, 5 Pemain Ini Tetap Dipanggil Gareth Southgate
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.