8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCL

Bayern Munich melakukannya sebanyak tiga kali

Liga Champions Eropa (UCL) sudah berlangsung sejak 1955/1956 dengan nama The European Champion Clubs' Cup. Pada 1992/1993, UEFA sebagai penyelenggara mengganti namanya menjadi seperti sekarang.

Secara format kompetisi, fase grup untuk pertama kalinya diterapkan pada 1991/1992. Hasilnya, hingga saat ini, ada delapan tim yang berhasil menyapu bersih kemenangan ketika bertanding pada fase grup.

1. AC Milan (1992/1993)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLAC Milan (twitter.com/ChampionsLeague)

Musim 1992/1993 menjadi musim kedua sistem grup diterapkan di Liga Champions. Ada delapan tim yang menjadi peserta dan mereka dibagi ke dalam dua grup. Grup A diisi Olympique Marseille, Glasgow Rangers, Club Brugge, dan CASKA Moskow. Sementara Grup B dihuni AC Milan, Goteborg, Porto, dan PSV Eindhoven.

Milan menjadi tim yang berhasil meraih enam kemenangan pada fase grup. Mereka mengumpulkan 12 poin karena saat itu UEFA masih menggunakan aturan dua poin untuk satu kemenangan. Dari sisi selisih gol, AC Milan mencetak 11 gol dan kebobolan 1 gol saja.

Setelah fase grup, saat itu kompetisi langsung dilanjutkan dengan partai final di mana AC Milan bertemu juara Grup A, Marseille. Namun, Rossoneri kalah dengan skor 0-1.

2. Paris Saint-Germain (1994/1995)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLParis Saint-Germain (twitter.com/ChampionsLeague)

Pada 1994/1995, peserta Liga Champions bertambah menjadi 16 tim dan mereka dibagi ke dalam 4 grup. Di grup B, Paris Saint-Germain yang tergabung bersama Bayern Munich, Spartak Moskwa, dan Dynamo Kyiv berhasil mengoleksi poin sempurna. Mereka mencetak 12 gol dan kebobolan 3 gol.

Mereka lolos ke fase perempat final. Bertemu dengan Barcelona sebanyak dua leg, PSG berhasil menang dengan agregat 3-2, tetapi harus gugur di semifinal setelah disingkirkan AC Milan dengan agregat 0-3.

3. Sparta Moskwa (1995/1996)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLSpartak Moskwa (twitter.com/fcsm_eng)

Semusim berikutnya, Spartak Moskwa mengikuti jejak AC Milan dan PSG. Dengan format kompetisi yang masih sama, mereka ada di Grup B bersama Legia Warsawa, Rosenborg, dan Blackburn Rovers. Ini juga merupakan musim pertama UEFA menggunakan aturan tiga poin untuk kemenangan.

Lolos meyakinkan dari fase grup, langkah Spartak Moskwa langsung terhenti pada perempat final. Mereka bertemu dengan juara Grup A, Panathinaikos. Seri 0-0 pada leg pertama saat bermain sebagai tuan rumah, mereka dihajar dengan skor 0-3 pada leg kedua.

4. Barcelona (2002/2003)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLBarcelona (twitter.com/ChampionsLeague)

Musim 2002/2003 merupakan musim keempat sekaligus terakhir Liga Champions menggunakan format dua kali fase grup. Pertama, 32 tim dibagi ke dalam 8 grup. Dua tim teratas berhak lolos dan dibagi kembali ke dalam empat grup. Setelah itu, barulah fase gugur dimulai.

Barcelona berhasil menyapu bersih seluruh pertandingan dengan kemenangan hanya pada fase grup pertama. Mereka yang tergabung di Grup H bersama Lokomotiv Moskwa, Club Brugge, dan Galatasaray mencetak 13 gol dan kebobolan 4 gol.

Pada fase grup kedua, Barca ada di Grup A bersama Inter Milan, Newcastle United, dan Bayer Leverkusen. Tim asal Spanyol itu meraih 5 kemenangan dan 1 seri. Mereka terhenti pada fase perempat final setelah dikalahkan oleh Juventus.

Baca Juga: Lewandowski Cuma Bisa Sabar Lihat Barcelona Babak Belur

5. Real Madrid (2011/2012 & 2014/2015)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLReal Madrid (twitter.com/ChampionsLeague)

Real Madrid pernah dua kali melewati fase grup dengan poin sempurna. Pertama, pada 2011/2012, ketika mereka tergabung di Grup D bersama Olympique Lyon, Ajax Amsterdan, dan Dinamo Zagreb. Langkah mereka terhenti pada semifinal setelah dikalahkan Bayern Munich lewat adu penalti.

Pengalaman kedua terjadi pada 2014/2015, ketika berada di Grup B bersama FC Basel, Liverpool, dan Ludogorets. Namun, langkah Los Blancos juga terhenti pada semifinal karena kalah dari Juventus dengan agregat 2-3.

6. Liverpool (2021/2022)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLLiverpool (twitter.com/ChampionsLeague)

Liverpool berhasil masuk ke dalam daftar ini setelah melakukannya pada 2021/2022 lalu. Mereka ada di Grup B bersama Atletico Madrid, FC Porto, dan AC Milan. The Reds mencetak 17 gol dan kebobolan 6 gol.

Tim asuhan Jurgen Klopp berhasil melaju hingga ke final. Namun, mereka dikalahkan oleh Real Madrid dengan skor 0-1. Liverpool gagal membalaskan dendam ketika ditaklukkan oleh tim yang sama pada 2017/2018 dengan skor 1-3.

7. Ajax Amsterdam (2021/2022)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLAjax Amsterdam (twitter.com/ChampionsLeague)

Ajax Amsterdam menjadi tim lain yang meraih enam kemenangan pada fase grup Liga Champions 2021/2022. Berada di Grup C bersama Sporting CP, Borussia Dortmund, dan Besiktas, Ajax memiliki selisih gol lebih baik dibanding Liverpool dengan 20 gol dan 5 kebobolan.

Penampilan dominan tersebut tidak berarti ketika memasuki fase gugur. Ajax langsung tersingkir pada fase 16 besar setelah dikalahkan Benfica dengan agregat 2-3, hasil dari 2-2 pada leg pertama dan 0-1 di leg kedua.

8. Bayern Munich (2019/2020, 2021/2022, dan 2022/2023)

8 Tim yang Sapu Bersih dalam Sejarah Fase Grup UCLBayern Munich (twitter.com/FCBayernEN)

Bayern Munich menjadi tim terbaru sekaligus terbanyak yang berhasil membuat catatan ini. Berada di Grup C pada 2022/2023, Die Bayern mengalahkan Barcelona, Inter Milan, dan Viktoria Plzen. Mereka mencetak 18 gol dan hanya kebobolan 2 gol.

Itu mengulang pencapaian musim 2021/2022 saat berada di Grup E bersama Benfica, Barcelona, dan Dynamo Kyiv. Secara mengejutkan, saat itu Bayern Munich disingkirkan oleh Villarreal di perempat final dengan agregat 1-2.

Musim 2019/2020 jadi kali pertama Bayern Munich melakukannya. Hasilnya, mereka keluar sebagai juara dengan mengalahkan Paris Saint-Germain (1-0). Pada fase grup, Bayern Munich dengan mudah mengatasi perlawanan Tottenham Hotspur, Olympiacos, dan Crvena Zvezda.

Jika melihat daftar di atas, superioritas pada fase grup bisa dibilang tidak begitu menentukan ketika memasuki fase gugur. Faktanya, hanya sekali tim yang berhasil melakukannya dan berakhir sebagai juara. Menarik untuk melihat apakah Bayern Munich mampu mengulang pencapaian mereka.

Baca Juga: 5 Klub Italia Paling Sering Dihadapi Bayern Munich di UCL

Ibnu Gifar Ramzani Photo Verified Writer Ibnu Gifar Ramzani

Penulis buku "Kick Off!: Melacak Perkembangan Awal Futsal di Indonesia 1989-2006" (Penerbit Dramaturgi, Juni 2021)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya