Pertandingan Bersejarah dan 4 Fakta Hasil Drawing QF Liga Champions

Nomor 4 jadi laga super big match paling ditunggu

Delapan tim kontestan perempat final Liga Champions telah mengetahui siapa lawan yang akan mereka hadapi di babak delapan besar seiring hasil drawing (undian) yang digelar di Kota Nyon, Swiss pada Jumat (15/3). Undian tersebut dipandu oleh pelatih senior asal Italia, Claudio Ranieri, eks pemain terbaik dunia Luis Figo, juga kiper asal Brasil yang menjadi bagian saat Inter Milan menjadi juara Liga Champions 2010, Julio Cesar.

Menariknya, empat pertandingan perempat final Liga Champions musim 2018/19 bakal sarat sejarah. Sebab, tiga pertandingan seolah membuka kenangan lama perjumpaan mereka di masa lalu. Berikut empat fakta menarik dari hasil undian babak perempat final Liga Champions.

1. Ulangan babak 16 besar musim lalu, Liverpool pesta gol lagi ke gawang Porto?

Pertandingan Bersejarah dan 4 Fakta Hasil Drawing QF Liga Championstwitter.com/LFC

Fans Liverpool pastinya gembira dengan hasil undian babak perempat final Liga Champions. Sebab, Liverpool diundi bertemu klub Portugal, FC Porto. Fans Liverpool senang bukan karena Porto merupakan tim terlemah di perempat final. Sebab, sejatinya tidak ada tim lemah ketika memasuki babak perempat final.

Namun, fans Liverpool senang karena Liverpool punya track record bagus kala bertemu Porto. Ya, pertemuan ini akan menjadi ulangan babak 16 besar di Liga Champions musim lalu. Kala itu, Liverpool mampu pesta gol 5-0 di markas Porto untuk kemudian bermain 0-0 di Anfield dan melenggang ke perempat final.

Sukses Liverpool menang di markas Porto kala itu tidak lepas dari penampilan trio Sadio Mane, Mo Salah dan Roberto Firmino. Firmino dan Salah mencetak satu gol dan Mane mengemas hat-trick. Kebetulan, penyerang asal Senegal ini tengah on fire. Dia mencetak 10 gol dalam 10 laga terakhir. Termasuk mencetak dua gol ke gawang Bayern Munchen di laga leg II babak 16 besar (13/3) yang membawa Liverpool ke perempat final.

Toh, drawing kali ini berbeda dengan musim lalu. Sebab, Liverpool akan menjamu Porto terlebih dulu di pertandingan pertama pada 9 April lantas away ke markas Porto pada pertandingan kedua, 17 April.

"Mereka (Porto) tim bagus. Kami bertemu mereka musim lalu dan itu menjadi salah satu penampilan terbaik kami. Tetapi musim ini pastinya akan berbeda, akan lebih sulit. Kami akan menganlisis permainan mereka dan menyiapkan rencana," ujar Georginio Wijnaldum seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.

2. Drawing tanpa batasan dua tim senegara bisa bertemu, Man City "perang saudara" melawan Tottenham

Pertandingan Bersejarah dan 4 Fakta Hasil Drawing QF Liga Championssquawka.com

Berbeda dengan babak 16 besar, drawing babak perempat final Liga Champions digelar tanpa batasan. Artinya, tidak ada sekat tim unggulan ataupun non unggulan. Juga tidak ada halangan pertemuan dua tim yang berasal dari satu negara. Dan, dengan Inggris menempatkan empat wakil, sangat mungkin terjadi 'perang saudara' antara tim-tim kontestan Premier League.

Dan memang, seperti itulah yang terjadi. Dua tim Inggris, Tottenham Hotspur dan Manchester City akan saling berhadapan di perempat final nanti. Menariknya, perjumpaan Spurs melawan City ini merupakan pertemuan dua tim perempat final yang sama-sama belum pernah memenangi trofi Liga Champions (enam tim lainnya sudah pernah juara).

Pelatih City, Pep Guardiola menyebut City dan Spurs dan saling mengenal kelebihan dan kelemahan masing-masing. Karenanya, dia menyebut peluang City dan Spurs untuk lolos ke semifinal sama, 50:50.

"Kami tahu betapa bagusnya lini depan mereka dengan adanya Kane dan Son dan juga set pieces lewat Eriksen. Kami akan berupaya tampil dalam kondisi terbaik setelah international break nanti," ujar Guardiola dikutip dari UEFA.com.

Di pertandingan leg I, Tottenham akan lebih dulu menjamu Manchester City di Wembley Stadium pada 9 April. Lantas di leg II, mereka giliran akan away ke stadion Etihad, markas City pada leg II, 17 April.

Baca Juga: Inilah Hasil Undian Perempat Final dan Semifinal Liga Champions Eropa

3. Juve bertemu Ajax, kenangan final Liga Champions 1996 saat Juventus kali terakhir jadi juara di kompetisi ini

Pertandingan Bersejarah dan 4 Fakta Hasil Drawing QF Liga Championstwitter.com/juventusfcen

Hasil drawing perempat final Liga Champions dibuka dengan bertemunya tim kuat Belanda, Ajax Amsterdam menghadapi tim juara Italia, Juventus. Ajax yang lolos ke perempat final setelah menyingkirkan juara bertahan Real Madrid, akan diuji konsistensi mereka oleh Juventus yang merupakan salah satu tim favorit juara di musim ini.

Pertemuan Ajax melawan Juventus membuka kembali memori lama. Kedua tim sudah bertemu 12 kali di kompetisi Eropa dengan Juve menang 6 kali dan kalah dua kali. Namun, yang paling dikenang adalah pertemuan mereka di final Liga Champions edisi 1996. Kala itu, Ajax merupakan juara bertahan. Hasil final tersebut, Juve berhasil menjadi juara setelah menang adu penalti 4-2 (1-1). Hingga 23 tahun berlalu, ternyata itu gelar terakhir Juve di Liga Champions. Setelah itu, mereka lima kali tampil di final (1997, 1998, 2003, 2015 dan 2017) tetapi selalu kalah.

Mantan pemain Juve yang kini menjadi petinggi di klub itu, Pavel Nedved, menyebut hasil undian tersebut tidak membuatnya gembira ataupun khawatir. "Ingat, mereka menyingkirkan Real Madrid dan itu bukan main-main. Kami harus tampil dengan antusiasme yang sama seperti saat mengalahkan Atletico. Yang jelas, ini akan menjadi dua pertandingan yang mengagumkan," ujar Nedved dikutip dari situs resmi Juventus.

Ajax akan menjamu Juventus terlebih dulu pada laga leg I yang digelar 10 April 2019, untuk kemudian away ke markas Juventus pada leg II pada 16 April. Skema ini sama dengan di babak 16 besar ketika Ajax mampu come back di markas Madrid. Mungkinkah Ajax kembali tampil mengejutkan? Atau Juve dengan Cristiano Ronaldo yang melenggang ke semifinal?

4. Barcelona bertemu Manchester United, Ole Solskjaer terkenang final Camp Nou 1999

Pertandingan Bersejarah dan 4 Fakta Hasil Drawing QF Liga Championstwitter.com/ChampionsLeague

Dan, dari empat pertandingan perempat final, pertemuan Barcelona menghadapi Manchester United layak disebut sebagai laga super big match. Laga ini merupakan ulangan final Liga Champions 2009 dan 2011. Dua final tersebut menjadi kenangan pahit bagi Manchester United yang dua kali dipecundangi lawan yang sama di final. Kala itu, Barcelona masih dilatih Pep Guardiola dan United dipegang pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson. Meski, United juga pernah mengalahkan Barca di semifinal 2008 dan lantas menjadi juara.

Nah, bagi pelatih caretaker United, Ole Gunnar Solskjaer, dia lebih mengingat perjumpaan melawan Barcelona dengan momen final Liga Champions 1999 saat United mengalahkan Bayern Munchen lewat "dua gol ajaib" di masa injury time di mana dia mencetak gol penentu. Sebab, final tersebut digelar di Camp Nou dan United akan kembali ke sana. Di musim 1998/99 itu juga, United satu grup dengan Barca di fase grup dan laga di Camp Nou berakhir 3-3.

"Kami akan kembali ke Nou Camp. Saya banyak mendapat pesan yang mengatakan tahun ini akan menjadi tahun kami. Kami akan lolos karena nomor saya 20 dan ini 20 tahun setelah momen 1999 itu. Yang jelas, kami menginginkan pertandingan seperti ini, tim terbesar melawan tim terbesar," ujar Solskjaer dikutip dari situs resmi MU.

Manchester United akan lebih dulu menjamu Barcelona di Old Trafford pada 10 April. Lantas, di pertandingan leg II, giliran Barcelona menjamu United di Camp Nou pada 16 April. Siapa yang lolos ke semifinal?

Selain perempat final, drawing tadi malam juga menentukan 'rute' semifinal. Nantinya, pemenang laga Tottenham/Man.City akan bertemu pemenang Juventus/Ajax. Sementara pemenang Liverpool melawan Porto, akan berhadapan dengan pemenang duel seru Manchester United/Barcelona.

Dari empat hasil undian perempat final tersebut, pertandingan mana yang paling kamu tunggu. Yang jelas, pecinta sepak bola terutama fans dari delapan tim perempat finalis, sudah tidak sabar menunggu datangnya April.

Baca Juga: Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya