Usai di-PHK Mendadak, Pelatih Italia Paling Sukses Ini Pilih Menganggur

 

Sukses dan nama besar bukanlah jaminan bagi seorang pelatih untuk bisa langgeng melatih sebuah klub. Itu yang terjadi pada pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti. Pekan lalu, dia dipecat klub kaya Jerman, Bayern Munchen ketika Liga Jerman baru memainkan enam pertandingan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut dinilai terlalu cepat bagi pelatih kaya gelar seperti Ancelotti.

Manajemen Bayern seolah mudah lupa pada jasa Ancelotti yang telah membawa Bayern Munchen jadi juara Bundesliga Jerman 2016/17 dan dua Piala Super Jerman (DFL-Supercup) 2016, 2017. Hanya menang empat kali plus desakan dari para pemain legenda Bayern dan juga konflik dengan pemain-pemain senior Bayern, diduga menjadi penyebab di-PHK-nya Ancelotti. 

Namun, pelatih yang telah tiga kali juara Liga Champions ini tidak perlu khawatir menganggur lama. Sebab, beberapa klub diisukan berminat menggunakan jasa pelatih berusia 58 tahun. Di antaranya AC Milan dan Chelsea, dua klub yang pernah ia latih dan pernah dibawanya juara. Bahkan, ia juga disebut-sebut sebagai calon pelatih Timnas Italia. Maklum, Ancelotti memang salah satu nama pelatih Italia yang paling sukses di Eropa.

Hanya saja, Ancelotti rupanya masih trauma dengan PHK dari Bayern. Dia mengaku lebih senang menganggur daripada harus kembali melatih tim dalam waktu dekat. “Saya akan beristirahat dalam 10 bulan ke depan. Tidak ada tim,” ujar Ancelotti dikutip dari Football Italia. 

Ancelotti sepertinya belum bisa move on dari pemecatan mendadak yang menjadi noda dalam karier kepelatihannya yang gilang gemilang. Karenanya, ia lebih memilih menyendiri. Dia bahkan enggan mengungkit-ungkit pemecatan dirinya. “Soal itu (pemecatan dari Bayern Munchen), saya lebih baik diam,” sambung ayah dua anak yang pernah melatih klub-klub top Eropa seperti Juventus, Milan, Chelsea, Paris Saint Germain, Real Madrid ini.