4 Alasan TIRA-Persikabo Merajai Shopee Liga 1 2019

Pemain asing TIRA-Persikabo memberikan kontribusi maksimal

Jakarta, IDN Times - Pencinta sepakbola Tanah Air pasti tak pernah menyangka jika TIRA-Persikabo menjelma jadi klub yang paling kuat di kompetisi Shopee Liga 1 2019, setidaknya, hingga pekan kesembilan. Bagaimana tidak, skuat Laskar Pajajaran mampu jadi pemuncak klasemen sementara, sekaligus satu-satunya tim yang tak pernah terkalahkan.

Di beberapa musim sebelumnya, klub yang tahun ini melakukan merger dengan Persikabo ini merupakan tim sepesialis papan bawah. Bahkan, musim lalu, saat masih menggunakan nama PS TIRA, mereka hampir turun kasta. Beruntung, mereka masih selamat karena berhasil finish di posisi 15, atau satu strip di bawah zona degradasi.

Setelah kembali memilih home base di Bogor usai musim lalu berkandang di Bantul, Yogyakarta, TIRA-Persikabo mampu membuat perbedaan. Mereka jadi tim paling konsisten dengan mengoleksi 19 poin hasil dari lima kali menang dan empat kali hasil imbang. Padahal, sejak musim baru dimulai nama TIRA-Persikabo tak pernah diperhitungkan.

Lalu, kenapa mereka bisa begitu digdaya musim ini? Berikut analisis dari IDN Times Sport:

1. Rahmad Darmawan jadi kunci kekuatan TIRA-Persikabo

4 Alasan TIRA-Persikabo Merajai Shopee Liga 1 2019Liga-Indonesia.id

Superioritas TIRA-Persikabo musim ini tak lepas dari tangan dingin pelatihnya, Rahmad Darmawan. Ia mampu meracik tim yang dihuni pemain 'kelas dua' jadi tim yang kolektif. Beberapa tim mapan pun pernah merasakan keganasan kolektivitas dari TIRA-Persikabo, termasuk Persija.

Hal itu memang tak mengejutkan, sebab pelatih kelahiran Metro, Lampung tersebut, merupakan salah satu arsitek sarat reputasi di Tanah Air. Ia membawa Persipura jadi juara Liga Indonesia (2005), mempersembahkan gelar di Piala Indonesia bersama Sriwijaya FC sebanyak tiga kali (2007/2008, 2008/2009, dan 2010).

Namanya juga sempat harum di Malaysia ketika membawa T-Team Trengganu jadi kampiun di kompetisi kasta kedua Negeri Jiran pada 2016/2017. Namun, kariernya di sana tak berjalan lama karena pria yang kerap disapa RD ini memilih kembali melatih klub Indonesia.

Tak hanya di level klub, mantan pelatih Pelita Jaya itu juga hampir membawa timnas Indonesia membasuh dahaga gelar. Sayang, dirinya gagal dua kali di babak final dan hanya memberikan medali perak bagi Indonesia di SEA Games edisi 2011 dan 2013.

Baca Juga: TIRA-Persikabo vs Persija Berakhir Rusu, Polisi Bantah Ada Korban Jiwa

2. Fisik pemain menunjang taktik yang diinginkan RD

4 Alasan TIRA-Persikabo Merajai Shopee Liga 1 2019ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TIRA-Persikabo beruntung bisa menggunakan jasa RD musim ini. Pasalnya, pelatih berusia 52 tahun itu adalah pelatih yang memiliki karakter sangat bagus dalam membentuk tim, terutama dalam urusan fisik. Terbukti, permainan TIRA-Persikabo jauh lebih berkembang dibandingkan tiga tahun lalu yang seperti tak memiliki identitas.

RD juga dikenal memiliki kemampuan yang baik dalam meracik strategi. Ia biasanya menerapkan formasi 4-3-2-1 atau dengan alternatif lain. Selain itu, ia juga selalu memberikan kejutan di setiap strategi yang digunakan, sebab tak sedikit kemenangan diraih dengan cara tersebut.

RD juga mampu meningkatkan kondisi fisik para pemain TIRA-Persikabo musim ini. Tampil prima selama 90 menit itulah yang jadi kekuatan utama mereka musim ini. Hal itu didukung dengan menerapkan serangan balik kilat yang tak jarang berbuah gol. Hal itu dibuktikan saat Osas Saha mencetak gol kelima saat berhadapan dengan Persija kemarin.

3. Kolektivitas permainan TIRA-Persikabo di atas segalanya

4 Alasan TIRA-Persikabo Merajai Shopee Liga 1 2019Liga-Indonesia.id

Tak banyak nama besar yang menghiasi materi pemain TIRA-Persikabo di Liga 1 2019. Hanya ada Abduh Lestaluhu, Manahati Leistusen, dan Andy Setyo yang tercatat pernah membela timnas Indonesia. Sisanya, skuat Laskar Pajajaran berisikan pemain-pemain muda.

Hal itu justru membuat TIRA-Persikabo musim ini punya kolektivitas yang sangat bagus dan selalu ditunjukkan dalam setiap aksinya. Selain itu, komposisi pemain yang merata juga membuat mereka tak mengandalkan satu pemain saja.

Kekuatan mereka musim ini banyak ditopang pemain muda macam Rifad Marasabessy. Walau tak diperkuat pemain-pemain bintang macam Madura United, TIRA-Persikabo mampu menjadi kuda hitam dengan materi pemain cukup minimalis.

Kedisiplinan ala tentara yang diterapkan dalam tim membuat mereka jadi tim yang sangat sulit sekali dikalahkan.

Hal itu mereka buktikan kembali dalam laga terakhir kemarin. Tim besar macam Persija mampu mereka bantai dengan skor telak 5-3 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (16/7).

4. Pemain asing TIRA-Persikabo mampu memberikan kontribusi maksimal

4 Alasan TIRA-Persikabo Merajai Shopee Liga 1 2019Instagram/@officialpersikabo

Baca Juga: Bantai Persija, TIRA-Persikabo Masih Sempurna!

Keperkasaan TIRA-Persikabo musim ini juga tak lepas dari kontribusi pemain asingnya. Terutama kualitas gelandangnya, yakni Parfait Louisse. Ia bisa menjadi metronom sekaligus motor serangan TIRA-Persikabo.

Selain Parfait, ada juga nama Ciro Alves yang namanya kian dikenal seantero Tanah Air. Sebab, pemain berpaspor Brasil itu bisa tampil sangat menonjol musim ini. Ia tampil cukup subur dengan menjadi top skor sementara hingga pekan kesembilan dengan mengoleksi tujuh gol.

Tak hanya itu, ia juga punya kemampuan memberikan umpan matang untuk dikonversi menjadi gol. Tak jarang, gol TIRA-Persikabo yang dicitakan musim ini lahir dari asis yang diberikannya.

Ada juga nama, Loris Arnaud dan juga Khurshed Beknazarov, yang tak bisa dikesampingkan kontribusinya. Keduanya bisa membawa perbedaan dalam permainan TIRA-Persikabo musim ini.

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya