Agar Pemain Dilepas Klub, Piala AFF Diwacanakan Masuk Kalender FIFA

Timnas Indonesia masih menunggu lima pemain

Jakarta, IDN Times - Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengungkapkan wacana memperpanjang jeda internasional. Hal itu dilakukan federasi sepak bola dunia itu untuk mendukung Piala AFF.

Maklum, banyak negara yang harus kehilangan banyak pemain dalam ajang yang digelar pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Hal itu terjadi karena klub enggan melepas pemainnya untuk membela negaranya. Sebab, ajang dua tahunan itu tak masuk dalam kalender FIFA.

"FIFA berkomitmen untuk memperkuat kalender pertandingan internasional untuk kepentingan asosiasi anggota di kawasan tersebut (ASEAN). Kemungkinan untuk membuat jeda internasional yang lebih panjang cukup terbuka,” kata Infantino dikutip ESPN

1. Bisa jadi Piala AFF masuk agenda FIFA

Agar Pemain Dilepas Klub, Piala AFF Diwacanakan Masuk Kalender FIFApremierleague.com

Tak hanya itu, Infantino membuka wacana Piala AFF memungkinkan masuk dalam turnamen resmi yang masuk kalender FIFA. Alhasil, negara-negara di Asia Tenggara bisa memaksimalkan pemain-pemainnya untuk bisa tampil, terutama bagi pemain yang berkarier di luar ASEAN.

Namun demikian, pria asal Swiss itu enggan menambah jeda internasional dalam kalender FIFA. Sebab, hal itu bisa memunculkan masalah lain ke depan. Tentunya, ia bakal memikirkan ide yang tak merugikan klub maupun negara untuk mengakomodir Piala AFF.

Timnas Indonesia merupakan salah satu kontestan yang merasakan dampak dari masalah tersebut. Mereka dipastikan kehilangan lima pemain saat menjalani laga perdana di ajang tersebut. Hal itu disebabkan karena beberapa pemain masih belum bisa bergabung.

Baca Juga: Buka Piala AFF, Presiden FIFA: Momentum Sepak Bola ASEAN Mendunia

2. Lima pemain Timnas Indonesia masih belum bisa bergabung ke Singapura

Agar Pemain Dilepas Klub, Piala AFF Diwacanakan Masuk Kalender FIFAinstagram.com/nandoariiiss

Adapun, alasan lima pemain yang belum bergabung karena masih sibuk membela klubnya masing-masing di kompetisi domestik. Egy Maulana Vikri masih harus memperkuat FK Senica yang tengah berjuang di Liga Utama Slovakia. 

Sementara, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Rizky Ridho, hingga Rizky Dwi masih dibutuhkan klubnya untuk tampil di Liga 1.

Hal itu terang saja merugikan Timnas Indonesia. Namun, mereka juga tak bisa berbuat banyak, karena para pemain itu punya kontrak profesional dengan klub-klubnya. 

Wacana yang diapungkan Presiden FIFA pun terang saja memberikan angin segar bagi negara-negara di Asia Tenggara. Sebab jika bisa diwujudkan, mereka bisa menggunakan pemain terbaiknya untuk mentas di Piala AFF.

3. Apresiasi gelaran Piala AFF 2020

Agar Pemain Dilepas Klub, Piala AFF Diwacanakan Masuk Kalender FIFAfacebook.com/affsuzukicup

Sebelumnya, Infantino menyebut, Piala AFF 2020 merupakan momentum sepak bola Asia Tenggara untuk tumbuh. Ia melihat, potensi bal-balan di negara ASEAN bisa terus berkembang dan bersaing di dunia.

“Wilayah ASEAN merupakan pusat ekonomi terbesar kelima dunia. Oleh sebab itu, kita perlu bekerja sama untuk membuat kompetisi ini dan sepak bola Asia Tenggara tumbuh. Sehingga, menjadikannya yang teratas di dunia,” kata Infantino dikutip laman resmi FIFA, Senin (6/12/2021).

Infantino itu pun memberikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara yang sudah berusaha menggelar ajang ini di tengah pandemik. Ia juga memuji langkah-langkah yang diambil untuk pengembangan fondasi sepak bola di kawasan tersebut dan menjanjikan komitmen untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Baca Juga: 2 Pesaing Berat Timnas Indonesia Menang Perdana di Piala AFF 2020

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya