Agen Mesut Ozil Protes Keras Opsi Pemotongan Gaji di Premier League

Erkut Sogun ingin klub menangguhkan gaji pemain

Jakarta, IDN Times - Kompetisi Liga Inggris atau Premier League yang ditangguhkan sejak 14 Maret 2020 berdampak pada stabilitas klub kontestan. Tak pelak, otoritas kompetisi Liga Inggris bergerak untuk menggelar diskusi dengan 20 klub peserta untuk melihat potensi kerugian akibat berhentinya kompetisi ini.

Pada pertemuan itu, muncul wacana "menyunat" gaji pemain dan ofisial sebesar 30 persen dalam kurun waktu satu tahun. Sehingga, kebijakan itu bisa membuat neraca keuangan klub bisa stabil, termasuk kewajiban membayar upah karyawan lainnya.

Namun demikian, keputusan tersebut dianggap tak adil. Bahkan, Agen Mesut Ozil, Erkut Sogun, secara terang-terangan menentangnya. Dia mengajak para pemain di Premier League menolak opsi pemotongan gaji sebanyak 30 persen itu. Dia merasa skema tersebut tak masuk akal dan memilih untuk mencari opsi lain.

1. Pemain Premier League bisa tuntut klub jika dipotong gaji

Agen Mesut Ozil Protes Keras Opsi Pemotongan Gaji di Premier Leagueinstagram.com/premierleague

Sogut memahami kondisi seperti ini di mana klub tak bertanding dan sulit mendapatkan pemasukan. Namun, pemotongan gaji bukan lah satu-satunya cara. Dia merasa skema penangguhan gaji pemain masih lebih masuk akal di bandingkan dengan opsi pertama itu.

"Ini memang tak mudah bagi semua pihak, namun ini saatnya klub bicara transparan kepada para pemain dan yang lainnya sehingga masalah ini terselesaikan. Itu yang kurang, dan masuk akal dilakukan adalah kebijakan penangguhan gaji pemain," kata Sogut dikutip dari Express.

Jika merunut pada kontrak yang berlaku, klub tak bisa serta-merta memangkas gaji pemainnya. Mereka harus terlebih dahulu melakukan pembicaraan dan harus melalui persetujuan seluruh pemainnya. Sebab, jika hal itu tak dilakukan klub bisa dianggap wanprestasi.

2. Opsi penangguhan gaji disebut sogut bisa diterima semua pihak

Agen Mesut Ozil Protes Keras Opsi Pemotongan Gaji di Premier Leaguehttps://www.premierleague.com

Sogut yakin, opsi yang diapungkannya punya kecenderungan bisa diterima para pemain profesional. Sebab, pemain sudah paham dengan kondisi ketidakpastian tersebut. Dan, yang pasti semua pihak bisa saling terlindungi tanpa ada yang dirugikan salah satunya.

"Penangguhan gaji merupakan satu opsi yang mudah disepakati. Klub bisa bertahan selama tiga bulan ke depan tanpa terganggu masalah keuangan. Sehingga semua bisa terlindungi," ujar Sogut.

"Saya tak mau menyetujui opsi pemangkasan upah pemain, karena semua tak bisa memastikan kompetisi bisa kembali digelar, mungkinkah klub kembali mendapatkan uang dari sponsor sampai hak siar. Pengaruh keuangan tak bisa di lihat hari ini, tapi nanti tiga sampai enam bulan lagi," lanjut dia.

3. Pemain inginkan gaji penuh agar bisa memberikan donasi

Agen Mesut Ozil Protes Keras Opsi Pemotongan Gaji di Premier Leagueforbes.com

Sebetulnya, opsi pemotongan gaji juga sempat diprotes oleh dua mantan penggawa Manchester United, yakni Gery Neville dan Wayne Rooney. Keduanya menilai, sebaiknya klub memenuhi hak pemain seperti biasa, sehingga pemain bisa mendonasikan sebagian gajinya untuk krisis yang terjadi akibat virus corona.

Keinginan pemain untuk memberikan donasi direspons positif oleh Sekretaris Negara untuk Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, Matt Hancock. Terlepas dari masalah pemotongan gaji, mereka ingin pemain yang memiliki harta lebih bisa memberikan sumbangan kepada sesama.

Menurut dia, pemain sepak bola profesional adalah bagian dari masyarakat Inggris. Sehingga, mereka wajib memberikan sumbangan dalam penanggulangan pandemik ini. Sebagian gaji mereka yang disumbangkan sangat berarti bagi semua orang.

Baca Juga: 10 Potret Mesut Ozil, Bintang Jerman dan Arsenal yang Memesona

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya