Aksi Jantan Southgate Bela Trio Inggris yang Gagal Penalti

Rashford, Sancho, dan Saka mendapat tekanan publik

Jakarta, IDN Times - Inggris gagal mewujudkan mimpinya meraih gelar perdana di Piala Eropa. Mereka kalah dari Italia lewat adu penalti, 2-3 (1-1), dalam duel yang digelar di Wembley Stadium, Senin (12/7/2021).

Manajer Inggris, Gareth Southgate, pasang badan atas hasil ini. Southgate mengaku jadi pihak paling bertanggung jawab atas kekalahan The Three Lions.

Bagi Southgate, tiga eksekutor Inggris yang gagal, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, tidak salah. Southgate mengakui sudah salah dalam menunjuk eksekutor penalti.

Baca Juga: Gagal Juara Piala Eropa, 3 Pemain Inggris Jadi Korban Rasisme

1. Ada kesalahan yang dilakukan Southgate

Aksi Jantan Southgate Bela Trio Inggris yang Gagal PenaltiTiga pemain Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka jadi korban rasisme usai Inggris gagal menjadi juara Piala Eropa 2020. (timesofisrael.com).

Southgate merasa taktiknya dalam adu penalti salah. Urutan eksekutor yang jadi algojo, ditegaskan Southgate, merupakan kuasanya. Jadi, Southgate meminta agar publik tak menyalahkan Rashford, Sancho, dan Saka.

"Kami satu tim, punya tanggung jawab bersama karena tak menang. Tapi, soal penalti, silakan soroti saya. Sebab, itu tanggung jawab saya secara penuh," tegas Southgate dilansir Guardian

Dalam pernyataannya pula, Southgate menyatakan sudah melatih para pemainnya menendang penalti. Skema yang muncul di babak adu penalti lawan Italia, sebenarnya hasil latihan. Namun, itu tak bekerja dengan baik.

"Saya yang menentukan penendang penalti sesuai dengan urutan selama latihan. Semua murni tanggung jawab saya," kata Southgate.

2. Rasford, Sancho, dan Saka mendapat tekanan publik

Aksi Jantan Southgate Bela Trio Inggris yang Gagal PenaltiTiga pemain Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka jadi korban rasisme usai Inggris gagal menjadi juara Piala Eropa 2020. (skysports.com).

Kegagalan Inggris kali ini memang memberikan tekanan lebih kepada Rashford, Sancho dan Saka. Maklum, ketiga pemain ini gagal menunaikan tugasnya saat adu tos-tosan. Banyak pihak menganggap ketiganya jadi penyebab utama Inggris gagal meraih gelar di Piala Eropa 2020. Ironisnya, ada yang menyerang mereka secara rasial.

Tapi, tak sedikit yang membela ketiganya. Salah satunya adalah eks pemain Manchester United, Roy Kane.

Keane menyebut tak adil ketiga pemain muda itu disebut jadi biang kekalahan Inggris dari Italia. Sebab, manajer seharusnya jeli menentukan pemain-pemain yang bakal jadi penendang di dalam adu penalti.

Southgate memang melakukan keputusan yang terbilang berani dengan memasukkan nama Rashford, Sancho, dan Saka jadi algojo. Terlebih, buat Saka yang jadi penendang terakhir. Biasanya beban penendang terakhir lebih berat ketimbang lainnya.

3. Keane pertanyakan nyali pemain senior

Aksi Jantan Southgate Bela Trio Inggris yang Gagal PenaltiTiga pemain Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka jadi korban rasisme usai Inggris gagal menjadi juara Piala Eropa 2020. (Twitter/@EURO2020).

Keane merasa kecewa karena banyak pemain senior yang tak maju dalam menjadi eksekutor utama. Dia mempertanyakan pemain yang lebih senior seperti Raheem Sterling dan Jack Grealish tak maju sebagai eksekutor, membiarkan Rashford, Sancho, dan Saka, mengemban beban berat tersebut.

"Jika Anda Sterling atau Grealish, tentu tak mau membiarkan anak muda berjalan di depan Anda. Tak mungkin, Anda duduk dan melihat saja ketika pemain belia punya peran lebih berat. Padahal, Anda lebih banyak pengalaman," ujar Keane.

Kegagalan ini memperpanjang rekor Inggris yang tak pernah meraih gelar Piala Eropa. Namun, pencapaian mereka sedikit lebih baik dengan melaju sampai final setelah sebelumnya hanya dua kali melaju ke semifinal.

Baca Juga: Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!  

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya