Arema FC vs Persebaya: El Clasico Jawa Timur yang Selalu Membara

Kedua tim datang ke laga ini dengan modal buruk

Jakarta, IDN Times - Cerita lama tentang rivalitas abadi antara dua klub raksasa Jawa Timur, Persebaya Surabaya dan Arema FC, "bersemi" lagi di Shopee Liga 1 2019 pekan ke-14 pada Kamis (14/8) esok, usai keduanya sempat terlibat dua duel sengit di Piala Presiden awal tahun lalu.

Bagi Persebaya tampil di hadapan puluhan ribu suporter Arema alias Aremania jelas menghadirkan tekanan tersendiri.

Mental dan kepercayaan diri para pemain Persebaya memang sedang kurang baik jelang duel berlangsung. Sebab, Bajul Ijo, julukan Persebaya, sedang dalam kondisi kurang baik karena sedang dalam kondisi tak stabil.

Kondisi yang lebih parah tengah dirasakan tim asal Kota Pahlawan ini. Setelah melewati pekan demi pekan kurang baik, mereka harus kehilangan pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman, lantaran dicopot posisinya oleh manajemen Persebaya.

1. Bejo ingin kembalikan karakter Persebaya yang ngeyel, ngosek, dan wani.

Arema FC vs Persebaya: El Clasico Jawa Timur yang Selalu MembaraPersebaya.id

Belum lagi tekanan dari Bonek yang sudah kehilangan kesabaran lantaran tim kesayangannya tak kunjung membaik. Jelas tekanan berat menggelayuti para penggawa Bajul Ijo karena kondisi tengah tersudut.

Namun demikian, caretaker pelatih Persebaya yang juga legenda hidup klub tersebut, Sugiantoro 'Bejo' menegaskan bahwa timnya siap bangkit usai menjalani pekan-pekan berat sebelumnya. Menurut dia, tim pelatih saat ini tengah mencoba perlahan untuk mengembalikan gaya main Persebaya yang ngeyel, ngosek, dan wani.

"Para pemain harus menatap ke depan. Kejadian sebelumnya, termasuk perginya Djanur harus disikapi secara positif. Kami harus bersatu, bangkit. Pertandingan penting sudah menanti kami, melawan rival Arema FC,” kata Bejo dilansir laman resmi klub.

Baca Juga: Dapat Izin dari Polda, Arema Vs Persebaya Dikawal Ketat

2. Nama Surabaya dipertaruhkan dalam duel panas Arema FC kontra Persebaya

Arema FC vs Persebaya: El Clasico Jawa Timur yang Selalu MembaraIDN Times/Tunggul Kumoro

Bejo juga menyebut bahwa laga nanti teramat penting bagi Persebaya. Selain momentum untuk mengangkat mental pemain, pertandingan melawan Arema FC bukan pertandingan biasa dan tak sama dengan pertandingan-pertandingan lain di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air ini.

”Karena laga melawan Arema FC sangat penting. Ada nama Surabaya juga Persebaya dipertaruhkan. Termasuk Bonek dan Bonita dipertaruhkan di pertandingan tersebut,” ujar Bejo. “Sebisa mungkin saya akan memaksimalkan kemampuan saya untuk Persebaya di Liga 1. Dengan bantuan teman-teman pemain semua, akan saya maksimalkan di lapangan."

3. Milomir Seslija dalam tekanan

Arema FC vs Persebaya: El Clasico Jawa Timur yang Selalu MembaraIDN Times/Bela Ikhsan As'at

Namun, kondisi tak jauh berbeda juga tengah dirasakan tuan rumah, dalam empat laga terakhirnya mereka sulit sekali menemukan performa terbaiknya di lapangan.

Setelah bangkit dengan meraih dua kemenangan beruntun melawan Bhayangkara FC (3-2) dan Persib (5-1), mereka gagal menjaga momentum karena bermain imbang lawan Persija (2-2) dan kalah dari Kalteng Putra (4-2).

Tak ayal, masa paceklik kemenangan selama dua pertandingan beruntun ini jadi warning bagi Milomir Seslija. Hanya saja, secara mental, sebenarnya Arema lebih diuntungkan karena mereka akan berhadapan dengan lawan tangguh di depan publiknya sendiri, berbeda dengan saat menghadapi tekanan suporter lawan, layaknya Persebaya.

4. Arema sedikit diuntungkan

Arema FC vs Persebaya: El Clasico Jawa Timur yang Selalu MembaraLiga-Indonesia.id

Terlepas dari itu, Arema bisa sedikit lega dengan perkembangan lini depannya. Tiga penyerang menunjukkan kemajuan dalam hal ketajaman. Mereka adalah Dedik Setiawan, Sylvano Comvalius, dan Makan Konate. Ketiganya adalah penyumbang gol mayoritas bagi Arema musim ini.

Selain posisi di klasemen saat ini Arema FC berada di atas Persebaya, jelas Arema FC bisa dibilang sedikit unggul dibandingkan dengan Persebaya. Hal itu tidak lepas dari pertemuan terakhir ketika keduanya berhadapan di Piala Presiden beberapa waktu lalu.

Arema FC berhasil menjadi kampiun setelah mengalahkan Persebaya dengan agregat gol meyakinkan 4-2. Karena berhasil menahan imbang Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo 2-2 dan menang 2-0 di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Lawan Persebaya, Manajemen Imbau Aremania untuk Menahan Diri

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya