Arief Wicaksono-Doni Setiabudi Deklarasi untuk Jadi Elite PSSI

Arief dan Doni akan manfaatkan dana KUR

Jakarta, IDN Times - CEO Nine Sport Inc, Arief Putra Wicaksono, memastikan diri untuk bertarung dalam pemilihan Ketua Umum PSSI yang dijadwalkan digelar pada Januari tahun depan. Ia bakal ditemani oleh Doni Setiabudi alias Jalu, yang selama ini dikenal sebagai pentolan Bandung Premier League.

Keseriusan itu juga ditunjukkan keduanya dengan membidik target jangka pendek, menuju emas di AFF 2022 dengan materi pemain muda dan pelatih dunia sekelas Frank da Boer.

Tak hanya itu, mereka juga memaparkan skema biaya pembangunan sepakbola Indonesia dengan standar FIFA Club Licensing, yakni dengan dua metode pembiayaan yang baka dilakukan.

1. Ada perusahaan asing yang ingin membangun fasilitas sepakbola Indonesia

Arief Wicaksono-Doni Setiabudi Deklarasi untuk Jadi Elite PSSIstadiumdb.com

Pertama, mengandalkan investasi asing, sebab keduanya mengklaim ada perusahaan Eropa yang saat ini tengah mengerjakan pembangunan dua stadion di Qatar untuk Piala Dunia 2022, yaitu Stade Khalifa dan Stade Al Janoub, tertarik untuk membantu pembangunan infrastruktur sepakbola di Tanah Air, salah satunya stadion.

Bahkan, mereka sanggup membiayai dan menyiapkan tim dengan pengalaman memenangkan London Olympic 2012 untuk bidding World Cup 2030/34, yang artinya mereka dianggap siap dengan investasi besar. Namun, mereka memiliki tujuan utama pengembangan bisnis properti.

Baca Juga: Iwan Bule Optimistis Jadi Ketum PSSI karena Didukung 50 Persen Voters

2. Arief dan Jalu ingin manfaatkan KUR untuk bangun tim

Arief Wicaksono-Doni Setiabudi Deklarasi untuk Jadi Elite PSSIDok. Istimewa

Namun, baik Arif mau pun Jalu, lebih memprioritaskan skema kedua. Sebab, mereka sepakat untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan mengutamakan skema modal lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR), apalagi tingkat penyerapan kredit jenis itu masih belum maksimal diserap di Indonesia.

Hal itu tercatat dalam rilis yang diterima IDN Times, di mana pemanfaatan KUR sampai bulan Juni 2019 masih tersisa kurang-lebih Rp64 triliun.

Dana KUR itu sendiri menurut rencana bakal digunakan untuk menyejahterakan masyarakat grassroot. Di waktu bersamaan sepakbola Indonesia harus segera dibangun dengan biaya yang sangat besar, maka membangun Indonesia melalui sepakbola dengan dana KUR dianggap Arif dan Jalu sebagai solusi yang tepat.

3. Arief dan Jalu beberkan manfaat jangka panjang dari programnya

Arief Wicaksono-Doni Setiabudi Deklarasi untuk Jadi Elite PSSIindependent.co.uk

Dengan dibarengi asistensi dan supervisi dari klub Eropa, dana KUR pada koperasi klub, bakal calon Ketum dan Waketum PSSI itu yakin dalam satu atau dua tahun ke depan, standar kriteria FIFA Club Licensing untuk tim-tim di Indonesia bakal sama dengan Thailand, atau Jepang.

Dan, manfaat panjangnya, disebut bahwa kans Indonesia akan mempunyai masa depan yang cerah dalam empat sampai lima tahun lagi.

Yang jelas, keduanya ingin membangun Timnas Indonesia melalui koperasi, dengan mempekerjakan pelatih sekelas Frank de Boer dengan program tiga tahun menuju AFF 2022 bersama Timnas U-18.

Skuat yang dikumpulkan nanti bakal ditempa dalam Training Camp (TC) jangka panjang selama masa pembangunan klub di Liga Indonesia dan juga mempersiapkan pada pemain muda agar bisa kontrak di Eropa saat berumur 18 tahun nanti.

Baca Juga: Calon Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, PSSI Siapkan 10 Stadion Ini

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya