Awas Italia, Austria Mau Ciptakan Magis di Piala Eropa 2020

Austria buat sejarah lolos ke fase gugur Piala Eropa

Jakarta, IDN Times - Austria secara mengejutkan lolos ke fase gugur Piala Eropa 2020. Mereka berhasil finis di peringkat dua Grup B dengan raihan enam poin hasil dari dua kemenangan dan sekali kalah. 

Tak diperkirakan meledak, Austria justru menjelma menjadi kuda hitam di Piala Eropa 2020. Berhasil lolos dari Grup B, mereka kini mengusung mimpi yang lebih tinggi, yakni meraih kemenangan dalam babak 16 besar yang digelar di Wembley Stadium, Inggris. 

"Tidak ada panggung sepak bola yang lebih besar dari Wembley," kata kiper Austria, Daniel Bachmann dikutip laman UEFA.

Baca Juga: [BREAKING] Austria Dampingi Belanda ke Fase Gugur Piala Eropa 2020

1. Serap magis Wembley demi sikat Italia

Awas Italia, Austria Mau Ciptakan Magis di Piala Eropa 2020Piala EURO 2020 di Stadion Wembley, London (uefa.com)

Ini adalah kali ketiga bagi Austria tampil di putaran final Piala Eropa. Sebelumnya, mereka sempat mentas di turnamen paling bergengsi antar negara Eropa ini pada 2008 silam saat menjadi tuan rumah. Kala itu, langkah mereka terhenti di babak penyisihan grup.

Kesempatan kedua di Piala Eropa muncul pada 2016, nasib Austria sama, gagal lolos fase grup. Dikalahkan Hungaria dan Islandia, serta bermain imbang di laga pamungkas melawan Portugal, Austria gagal mewujudkan mimpinya tampil ke fase gugur.

Usaha mereka akhirnya berbuah hasil di Piala Eropa edisi kali ini. Untuk pertama kali, Austria bakal mentas di babak 16 besar. Namun, lawan yang dihadapi kali ini merupakan tim favorit juara, Italia.

"Apakah ada yang lebih baik daripada bermain di Wembley? Melawan Italia? Ini adalah pertandingan yang mau Anda tonton di televisi. Kemudian, Anda bisa memainkannya sendiri," ujar penggawa Austria lainnya, Florian Grillitsch.

2. Tak mau terbebani dengan status kuda hitam

Awas Italia, Austria Mau Ciptakan Magis di Piala Eropa 2020potret Franco Foda(dailyadvent.com)

Pelatih Austria, Franco Foda, menyebut pencapaian anak-anak asuhnya sudah lebih dari sekadar memenuhi harapan. Oleh sebab itu, dia tak mau membebani para pemainnya dengan status sebagai kuda hitam dalam duel melawan Italia nanti. Terpenting baginya, adalah pemain tampil lepas dan berjuang untuk publik Austria.

“Penghargaan? Ini adalah perjalanan panjang membangun kembali sepak bola kami. Sudah 48 tahun sejak Austria terakhir kali bermain di lapangan yang dianggap keramat, yakni Wembley," jelas Foda.

3. Romantisme Wembley buat Alaba

Awas Italia, Austria Mau Ciptakan Magis di Piala Eropa 2020David Alaba membungkan Arnautovic setelah melakukan selebrasi kontroversial. (thesun.co.uk).

Kapten Austria, David Alaba, sudah mengalihkan fokusnya ke laga melawan Italia. Dia yakin Wembley bisa memberikan tuah kepada Austria, seperti yang pernah dirasakannya. Ya, Alaba pernah merasakan kenangan manis saat membawa Bayern Munich menjadi juara Liga Champions di stadion itu. 

Namun, dia tak memungkiri, duel yang bakal dijalani timnya nanti sangat berat. Bek yang baru pindah ke Real Madrid tersebut meminta seluruh pemain Austria berjuang mati-matian untuk bisa meredam agresivitas Italia dalam duel nanti.

"Kami melihat bagaimana menakutkannya Italia di babak penyisihan grup. Tetapi, kami kami masih memikirkan hal yang luar biasa di Wembley. Kami datang untuk bermimpi. Saya percaya, dalam sepak bola segala sesuatu mungkin terjadi," tegas Alaba.

Alaba memang tak sembarangan bicara, Wembley selalu menyuguhkan magis bagi pertandingan yang dianggap sakral. Tak heran jika Austria kini berharap tuah stadion bersejarah itu saat melakoni pertarungan bertajuk David versus Goliath melawan Italia di babak 16 besar Euro 2020.

Baca Juga: [BREAKING] Bekuk 10 Pemain Wales, Italia Jadi Raja Grup A

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya