Bank Pelat Merah Jadi Sponsor Liga 1?

Sponsor sepak bola sempat didominasi perusahaan rokok

Jakarta, IDN Times - Kompetisi Liga 1 musim 2021/22 akan segera dimulai. Pada akhir Agustus 2021 mendatang, kompetisi kasta tertinggi Indonesia ini bakal digulirkan lagi setelah sempat vakum akibat pandemik COVID-19.

Jelang kompetisi bergulir, Liga 1 kabarnya bakal disokong oleh salah satu bank BUMN, BRI. Kabar ini semakin kuat setelah sejumlah iklan yang bertitel "BRI Liga 1 2021/22" beredar luas di media sosial hingga televisi.

Hal ini menandai berakhirnya kerja sama PT LIB dengan sponsor sebelumnya Shopee. Perusahaan e-commerce tersebut sempat menjadi sponsor utama Liga 1 sejak 2019. Namun, mereka tercatat baru menjadi sponsor kompetisi satu musim saja, karena pada 2020 agenda dibatalkan akibat pandemik COVID-19.

Masuknya BRI menjadikan mereka bank pelat merah kedua yang tercatat pernah menjadi sponsor kompetisi sepak bola paling elite di tanah air ini.

1. Sponsor resmi diumumkan 12 Agustus 2021

Bank Pelat Merah Jadi Sponsor Liga 1?Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. (liga-indonesia.id).

Vice President Strategic Media Business SCM, Bea Krisnasari, memberikan pernyataan jika BRI bakal menjadi sponsor kompetisi musim ini. Dia menyebut jika musim depan kompetisi yang diusung PT LIB itu bakal menjadi BRI Liga 1. 

"BRI akan menggantikan Shopee. Nanti pengumumannya akan dilakukan. Titel kompetisi nantinya BRI Liga 1," kata Bea Krisnasari kepada awak media pekan lalu.

Sementara, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, tak mau berkomentar lebih jauh terkait sponsor. Dia hanya menyebut jika sponsor Liga 1 nanti identik dengan perusahaan berwarna biru. Dia pun memastikan pekan ini bakal ada pengumuman resminya.

"Tunggu sampai 12 Agustus 2020, kami akan luncurkan. Kami baru akan mengeluarkan pernyataan resmi nanti. Jadi sabar saja," kata  Akhmad Hadian.

Baca Juga: PT LIB: Liga 2 Digelar Tiga Pekan Usai Liga 1 Berjalan

2. Sponsor kompetisi sepak bola Indonesia sempat didominasi rokok

Perjalanan sponsor kompetisi kasta tertinggi, tepatnya sejak pertama kali Perserikatan dan Galatama dilebur pada 1994/1995, sempat didominasi oleh brand rokok. Sebut saja Liga Dunhill yang berlangsung dua musim, hingga Liga Kansas yang juga melekat sejak 1996/1997 sampai satu musim setelahnya.

Gejolak politik yang melanda Indonesia, membuat brand asal Amerika itu menarik diri. Walhasil, kompetisi sepak bola saat itu terkena dampaknya. Mereka kesulitan menggelar kompetisi di tengah krisis moneter.

Bank pelat merah, yakni Mandiri datang bak dewa penyelamat saat klub-klub mengalami krisis. Mereka jadi sponsor utama kompetisi mulai dari 1999 hingga era awal milenium. Persebaya (2004) tercatat jadi klub terakhir yang menjuarai kompetisi bertajuk Liga Bank Mandiri.

Usai sepak bola kembali bergeliat, perusahaan rokok asal Indonesia, Djarum tertarik untuk menjadi sponsor dalam kompetisi musim 2005. Kompetisi pun berganti nama menjadi Liga Djarum selama enam musim, tepatnya sampai 2010/2011. Persipura Jayapura jadi klub terbanyak yang menggondol gelar Liga Djarum dengan raihan tiga trofi.

3. Bank dan perusahaan e-commerce juga pernah jadi sponsor Liga 1

Bank Pelat Merah Jadi Sponsor Liga 1?Liga-Indonesia.id

Era perusahaan rokok akhirnya benar-benar berakhir pada tahun 2012, menyusul adanya peraturan baru terkait aktivitas perusahaan rokok. Terbitnya PP 109/2012 tentang pengendalian produk tembakau, membuat era brand rokok dalam sepak bola nasional berakhir.

Kompetisi Indonesia pun akhirnya tak punya lagi embel-embel sponsor di titelnya. PT Liga Indonesia memberikan nama Liga Super Indonesia untuk kompetisi selama 2012-2014.

Bank QNB sempat masuk jadi sponsor saat kompetisi musim 2015 akan dilangsungkan. Namun, hal itu tak berjalan dengan lancar, karena saat itu PSSI sempat berkonflik dengan Kemenpora hingga akhirnya dibekukan oleh FIFA.

QNB League yang bakal menjadi titel kompetisi hingga 2017 pun akhirnya tak jadi digunakan, karena sang sponsor memilih mundur teratur karena kondisi tersebut.

Memasuki 2017, gebrakan dilakukan perusahaan rintisan dengan platform digital yang memberanikan diri jadi sponsor kompetisi sepak bola Indonesia. Tak tanggung-tanggung, dua perusahaan, besar Traveloka dan Gojek yang digandeng operator kompetisi. Kala itu Bhayangkara FC menjadi kampiun kompetisi dengan tajuk Gojek-Traveloka Liga 1.

Setahun berselang, kompetisi berganti nama menjadi Gojek Liga 1 2018. Traveloka memilih tak lagi menjadi sponsor. Selanjutnya, kompetisi berganti nama menjadi Shopee Liga 1 hingga akhirnya berganti sponsor ke BRI.

Baca Juga: Dokter Tirta Buka Suara soal Nasib Liga 1 dan Liga 2

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya