Belanda Vs Austria: Duel Penentu Penguasa Grup C

Sudah 31 tahun, Belanda tak pernah kalah dari Austria

Jakarta, IDN Times - Dua negara bertetangga kembali bertemu setelah menunggu setengah dasawarsa. Kali ini hasil yang dipertaruhkan adalah posisi puncak Grup C Piala Eropa 2020. 

Tanpa merendahkan Ukraina dan Makedonia Utara, Austria serta Belanda merupakan kandidat kuat buat menguasai grup ini. Kemenangan dua negara bertetangga itu pada laga pertama grup mengindikasikan hal tersebut. 

Karena itu, tripoin yang bisa dihasilkan dalam duel yang berlangsung di Amsterdam Arena, Jumat (18/6/2021) bakal menjadi penentu siapa yang bakal menjadi juara grup. Kondisi itu disertai dengan asumsi keduanya bakal memenangi partai ketiga. 

Baca Juga: Belanda yang Sedang Mengasah Taring di Piala Eropa 2020

1. Agar langkah jadi lebih ringan

Belanda Vs Austria: Duel Penentu Penguasa Grup CDavid Alaba membungkan Arnautovic setelah melakukan selebrasi kontroversial. (telegraph.co.uk).

Posisi sebagai juara grup bisa dibilang menguntungkan, karena di babak 16 besar bakal bertemu dengan tim peringkat tiga terbaik dari Grup D/E/F. Berbanding terbalik dengan runner- up Grup C yang bakal bertemu juara Grup A di fase knock-out. 

Tentu saja, posisi kedua sangat dihindari kedua klub, baik Belanda atau Austria. Maklum, kemungkinan besar yang bakal meraih posisi juara Grup A adalah Italia (dengan asumsi imbang atau menang di laga terakhir). Hal itu jadi kerugian karena Gli Azzurri merupakan tim yang sejauh ini tampil paling meyakinkan sepanjang penyisihan.

2. Austria dihantui kutukan 31 tahun

Belanda Vs Austria: Duel Penentu Penguasa Grup Cfifa.com

Belanda dan Austria memang tak banyak bentrok di lapangan hijau. Pertemuan terakhir, terjadi pada 2016 silam. Kala itu skuat De Oranje berhasil menyudahi perlawanan tuan rumah Austria dengan skor 2-0. Setelahnya, tak ada lagi pertemuan yang melibatkan keduanya, walaupun di laga uji coba.

Duel keduanya di Piala Eropa 2020 bakal jadi yang ke-19. Secara statistik pertemuan Belanda dan Austria sedikit berimbang. Belanda sudah mengumpulkan enam kemenangan, sementara Austria sudah mencuri enam kemenangan, sisanya empat laga lagi berakhir imbang 1-1. 

Hanya saja, sudah sangat lama Austria bisa merasakan kemenangan atas Belanda, yakni 31 tahun silam. Kala itu mereka mampu menang tipis 3-2 dalam sebuah laga uji coba yang digelar di Wina. Setelahnya, mereka berada di bawah dominasi Belanda di pelbagai ajang. 

3. Matthijs de Ligt dipastikan tampil sebagai starter

Belanda Vs Austria: Duel Penentu Penguasa Grup Cbleacherreport.com/Soccrates Images/Getty Images

Laga pada Jumat dini hari ini diprediksi bakal berjalan imbang. Namun, melihat faktor sejarah yang terjadi, tim besutan Frank De Boer memang layak diunggulkan. Apalagi dalam dua pertemuan terakhir dalam pertandingan uji coba kemenangan selalu berpihak kepada Belanda.

Namun, De Boer enggan memikirkan keunggulan statistik. Terlebih, dua kemenangan terakhir diraih Belanda hanya di pertandingan uji coba saja, bukan laga kompetitif. Hal itu diyakininya bakal berbeda dengan pertandingan di Piala Eropa 2020 ini. 

Apalagi, Austria dinilai sudah meningkat pesat dan berpotensi menyulitkan penampilan Belanda.

"Austria telah meningkat selama bertahun-tahun. Mereka memiliki persatuan, dan sangat sulit dikalahkan," kata De Boer dalam laman resmi UEFA.

Beruntung, dalam laga penting nanti Belanda mendapatkan kekuatan tambahan, karena Matthijs de Ligt sudah dalam kondisi bugar. 

"Matthijs de Ligt akan menjadi starter. Dia telah berlatih dengan baik dalam beberapa hari terakhir. Dia mengambil bagian dalam segala hal, dia siap," terang De Boer.

4. Mau bikin sejarah

Belanda Vs Austria: Duel Penentu Penguasa Grup CDavid Alaba membungkan Arnautovic setelah melakukan selebrasi kontroversial. (goal.com).

Belanda sangat mungkin mendominasi laga. Menilik lini belakang Austria yang dipimpin duet Aleksandar Dragovic dan Martin Hinteregger, pertahanan mereka tak terlalu menjanjikan. Buktinya, beberapa kali mereka bahkan kecolongan oleh tujuh sepakan Makedonia Utara, bahkan satu di antaranya bisa berbuah gol. 

Namun, pelatih Austria, Franco Foda merasa itu bukanlah masalah besar. Terlebih motivasi timnya begitu berlipat saat bertemu tetangganya ini yang punya peringkat di atas mereka. Tentu Austria bakal mencoba membuat publik Amsterdam bungkam dalam duel nanti.

"Satu hal yang jelas, kami masih membutuhkan poin untuk lolos ke babak 16 besar. Inilah yang harus terus kami lakukan. Usai para pemain memenangkan pertandingan pembuka, saatnya kami kembali membuat sejarah," ujar Foda.

Baca Juga: Bomber Arogan Austria Dihukum Gara-gara Rasis di Piala Eropa 2020

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya