Curi Perhatian Publik Indonesia, La Liga Spanyol Masukan Elemen Batik

Agar La Liga semakin populer di Indonesia

Jakarta, IDN Times - La Liga Santander semakin serius menggarap pasar Indonesia. Mereka pun melakukan beberapa inovasi agar tayangan La Liga semakin digemari para pencinta sepak bola Tanah Air dan menjadi kompetisi paling digemari nomor satu di antara Liga Eropa lainnya.

Salah satunya adalah menggunakan elemen Batik bermotif parang sebagai tema utama untuk menarik minat penonton tayang langsung kompetisi kasta tertinggi di Spanyol tersebut. Hal itu dilakukan saat acara peresmian Musim 2019/2020 di Vamonos Coworking Space, Menteng, Jakarta (3/9).

“Sejak pertama kali La Liga hadir di Indonesia pada tahun 2017 silam, kami selalu berusaha untuk menemukan cara terbaik untuk menjangkau para penggemar La Liga melalui berbagai inisiatif. Di musim ini, kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru dengan menggabungkan elemen Batik dengan La Liga," kata Delegasi La Liga Global Network Indonesia, Rodrigo Gallego.

Baca Juga: Pesta Gol, Barcelona Semakin Mantap di Puncak Klasemen La Liga

1. Parang dalam batik La Liga memiliki makna

Curi Perhatian Publik Indonesia, La Liga Spanyol Masukan Elemen BatikIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Tak sembarangan menggunakan motif tersebut, La Liga sengaja memakai Parang lantaran benda tersebut menyimbolkan makna tentang bagaimana selalu berusaha dan tak pernah menyerah. Hal itu dianggap sejalan dengan nilai utama yang diusung dalam sepak bola.

Rodrigo berharap Parang dapat menegaskan komitmen La Liga untuk lebih dekat lagi dengan Indonesia dibandingkan sebelum-sebelumnya. Selain itu, Batik Parang memiliki filosofi yang sama dengan nilai utama yang diusung oleh sepak bola dan juga La Liga secara keseluruhan.

 

2. La Liga memberikan siaran lebih sore

Curi Perhatian Publik Indonesia, La Liga Spanyol Masukan Elemen BatikIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Tak cuma di situ, La Liga juga berusaha untuk memberikan opsi siaran lebih sore lagi. Sebagaimana diketahui, biasanya La Liga digelar dini hari, yakni kisaran waktu jam 01.00 WIB - 05.00 WIB, hal itu membuat penonton jadi tak memiliki antusiasme yang tinggi.

"La Liga memang yang jadi favorit, tapi bukan favorit pertama. Hal itu dikarenakan waktu siaran. Di Inggris dilangsungkan saat sore, sedangkan kami selalu tengah malam. Kini La Liga ditayangkan lebih sore sehingga masyarakat Indonesia lebih enak menontonnya, " ujar Rodrigo ketika diminta menilai La Liga, Premier League, dan juga Serie-A.

3. Carolina Marin jadi Brand Ambassador La Liga

Curi Perhatian Publik Indonesia, La Liga Spanyol Masukan Elemen Batikbwfworldtour.bwfbadminton.com

Oleh sebab itu, La Liga juga memiliki proyeksi bisnis yakni dengan menjadi kompetisi kedua setelah Liga 1. "Kami ingin La Liga bisa menjadi liga kedua bagi orang-orang di Amerika, Afrika, Asia, termasuk Indonesia.

Selain komitmen tersebut, La Liga juga menggandeng atlet lain di luar sepak bola untuk mendekatkan diri ke masyarakat. Jadi ia sengaja memilih Brand Ambassador Carolina Marin, yang notabene adalah atlet badminton. 

"Dia populer di Indonesia, itu juga jadi bukti La Liga mendukung prestasi atlet Spanyol. Sebab, keduanya adalah olahraga," tukas dia.

Baca Juga: Jadwal La Liga Spanyol, Panas Sejak Pekan Pertama

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya