FFP Bakal Dihapus, UEFA Bakal Berlakukan Salary Cap

PSG bisa belanja banyak pemain bintang di tengah pandemik

Jakarta, IDN Times - Federasi sepak bola Eropa (UEFA) berencana menghapus aturan Financial Fair Play (FFP). Sebagai gantinya, mereka menyiapkan aturan baru bagi klub-klub yang bernaung di bawanya, yakni dengan regulasi pembatasan gaji (salary cap). 

Dilansir The Times, UEFA sengaja ingin membuat aturan salary caps untuk membatasi pengeluaran klub-klub dalam menggaji pemain. Sehingga, mereka tak lagi punya pengeluaran membengkak dan lebih besar dari pendapatan klub.

Laporan itu menyatakan, UEFA akan menerapkan aturan ini bulan depan dengan menetapkan salary cap sebesar 70 persen dari pemasukan klub. Jika dilanggar, mereka harus membayar pajak kemewahan, yang nanti bisa diberikan ke klub lain.

Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan PSG, Klub yang Belum Pernah Juara Liga Champion

1. Aturan Financial Fair Play sulit diberlakukan di tengah pandemik

FFP Bakal Dihapus, UEFA Bakal Berlakukan Salary CapUnsplash/Robert Anderson

Saat pandemik mengepung dunia, aturan FFP memang lebih sulit diterapkan. UEFA bahkan harus memberikan kelonggaran terkait aturan tersebut akibat neraca keuangan klub terganggu, karena kompetisi sempat berhenti dan tak dapat pemasukan dari penonton lantaran laga digelar tertutup.

Kini, kerugian akibat pandemik ini tak masuk dalam kalkulasi. Hal itu ternyata menyebabkan ketimpangan kondisi setiap klub. Bagi Paris Saint-Germain (PSG) hingga Manchester City, mereka seperti diuntungkan karena kalkulasi kerugian yang tak tercatat.

Disokong taipan minyak yang punya dana tak terbatas. Dengan mudahnya klub seperti PSG mengumpulkan banyak pemain bintang di Paris. Mereka bahkan seperti miniatur tim sepak bola terbaik dunia yang diisi pemain-pemain papan atas dengan gaji selangit.

Baca Juga: PSG Gaji Messi Pakai Mata Uang Kripto

2. PSG bisa datangkan Lionel Messi sekaligus Sergio Ramos

Giorginio Wijnaldum, Gianluigi Donnarumma, Sergio Ramos, hingga yang terakhir Lionel Messi, merupakan pemain bintang yang berhasil didaratkan PSG musim ini. Walau statusnya free transfer, gaji pemain-pemain tersebut tentu sangat membengkak. Apalagi ditambah pemain yang sudah ada sebelumnya, termasuk Kylian Mbappe, Neymar hingga Angel Di Maria.

Namun demikian,  Presiden PSG Nasser Al Khelaifi yakin timnya tidak akan melanggar aturan FFP. Walau pengeluaran klub sangat besar untuk menggaji pemain, ia menilai jika timnya tetap melakukan kalkulasi sebelum mendatangkan pemain anyar dan selalu mengikuti regulasi yang berlaku

"Saya selalu taat terhadap regulasi FFP. Sebelum melakukan proses apapun, kami pastikan semuanya melalui proses legal. Seperti yang kalian lihat, hal yang dibawa Leo (Messi) pada klub ini begitu besar," kata Al Khelaifi dikutip dari AS.

3. Ikuti jejak LaLiga

FFP Bakal Dihapus, UEFA Bakal Berlakukan Salary Capindependent.co.uk

Nantinya, klub hanya bisa mengeluarkan 70 persen pendapatan tahunan yang dimasukkan dalam alokasi gaji. Jika mereka melakukan pelanggaran, sanksi dari UEFA siap menanti. Bukan hanya denda, hukuman larangan bertanding dan diskualifikasi dari turnamen bisa diberikan kepada pelanggar.

UEFA sendiri memang belum bisa secara resmi mengubah FFP ke salary caps saat ini. Mereka baru akan mengajukan proposal saat melakukan pertemuan dengan para petinggi federasi setiap negara anggota dan stake holder sepak bola lainnya pada September 2021. 

Jika semua disepakati, aturan ini bakal bisa dijalankan secepatnya oleh klub-klub di Benua Biru. Hal itu membuat semua kompetisi bakal menerapkan aturan yang sudah diaktifkan oleh LaLiga musim ini.

Baca Juga: Pelanggaran Manchester City Terhadap FFP Bukan Kasus Baru

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya