FIFA Dukung Solidaritas Pemain Bundesliga untuk George Floyd

Jakarta, IDN Times - Presiden FIFA, Gianni Infantino, mendukung selebrasi yang dilakukan beberapa pemain Bundesliga untuk George Floyd, korban kekerasan berujung kematian di Amerika Serikat pada Jumat (29/5).
"Demi menghindari keraguan dalam pertandingan yang ada di bawah FIFA, demonstrasi yang dilakukan pemain pada laga yang digelar di Bundesliga, seharusnya mendapatkan tepuk tangan, bukan malah hukuman," kata Gianni dalam pernyataan resmi FIFA.
FIFA meminta seluruh kompetisi yang berada di bawahnya, termasuk Bundesliga, menggunakan akal sehat kala memutuskan tindakan disiplin kepada pemain yang melakukan aksi solidaritas di dalam pertandingan.
1. Pemain melakukan aksi solidaritas atas kasus kekerasan berujung kematian George Floyd
Sebagaimana diketahui, beberapa pemain melakukan selebrasi sebagai bentuk solidaritas untuk kematian Floyd. Beberapa pemain tersebut antara lain Weston McKennie (Schalke 04), Marcus Thuram (Borussia Monchengladbach), serta Jadon Sancho dan Achraf Hakimi (Borussia Dortmund).
2. Pemain dilarang melakukan tindakan protes apapun terkait politik sampai agama di lapangan
Editor’s picks
Federasi Sepak Bola Jerman, DFB menilai aksi solidaritas para pemain Bundesliga tersebut sebagai pelanggaran. Sebab Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) melarang segala macam protes atau slogan, semboyan, pernyataan, sampai gambar politik, agama dan pribadi yang dilakukan pemain di atas lapangan.
Wakil Presiden DFB, Rainer Koch, menilai pertandingan sepak bola secara regulasi harus bebas dari pernyataan pesan dalam bentuk apa pun. Semua tindakan di lapangan harus fokus ke keadilan, tapi tak menutup kemungkinan semuanya bakal dipertimbangkan apakah tindakan pemain itu layak mendapatkan sanksi atau tidak.
Namun FIFA menyatakan tak perlu ada hukuman bagi para pemain yang justru menunjukkan kampanye anti-rasisme di lapangan.
3. FIFA menentang tindakan rasialis dalam bentuk apa pun
FIFA berulang kali menyatakan menentang aksi rasialis dan diskriminasi dalam bentuk apa pun. Bahkan, baru-baru mereka memperkuat aturan disiplin sendiri dengan tujuan mendukung agar tak terjadi lagi tindakan semacam itu.
"Kita semua harus mengatakan tidak terhadap segala bentuk tindakan rasialis dan segala bentuk diskriminasi. Kita harus mengatakan tidak terhadap segala tindakan kekerasan berbentuk apa pun," tukas dia.
Baca Juga: 15 Potret Aksi Protes di Amerika Serikat Atas Kematian George Floyd