Hubungi FIFA, PSSI Berusaha Tuntaskan Proses Alih Status Ezra Walian

Ezra tak pernah tampil untuk timnas Indonesia di laga FIFA

Jakarta, IDN Times - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali bergerak untuk menuntaskan proses alih status pemain naturalisasi Ezra Walian. Federasi bahkan sudah mengirimkan surat agar status Ezra bisa segera legal di mata FIFA.

Sejak melakukan proses naturalisasi pada 2017, Ezra belum pernah tampil membela timnas Indonesia di ajang internasional yang masuk kalender FIFA. Sejak putusan FIFA pada 2019, pemain Persib ini tak dapat membela Indonesia di ajang resmi FIFA lantaran beberapa masalah.

Salah satu pertimbangan FIFA, dokumen pendukung seperti sumpah kewarganegaraan, dekrit presiden atau surat ketetapan lainnya, tak bisa dipenuhi PSSI maupun pemain yang bersangkutan.

1. PSSI sudah kirim beberapa dokumen agar proses alih status Ezra Walian bisa selesai

Hubungi FIFA, PSSI Berusaha Tuntaskan Proses Alih Status Ezra Waliankantor PSSI . ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut beberapa hari lalu, pihaknya telah menerima dokumen administrasi, yakni akte lahir orang tua Ezra. PSSI langsung menindaklanjuti melalui surat yang dikirim ke FIFA untuk proses alih status Ezra. Dan surat PSSI dibalas langsung FIFA yang isinya menerima dan akan memproses dokumen yang dikirimkan PSSI.

"Iya pada Jumat (11/6/2021) ini, kami menerima surat dari FIFA yang ditandatangani oleh Head of Players Status FIFA, Erika Montemor Ferreira. Kemudian, PSSI langsung merespons kembali melalui surat yang dikirim ke FIFA dan bersyukur FIFA langsung merespons," kata Yunus dalam keterangan tertulis resmi PSSI.

Sementara itu, PSSI juga terus melakukan komunikasi terkait status Ezra kepada federasi sepak bola Belanda (KNVB).

Baca Juga: PSSI akan Upayakan Status Ezra Walian ke FIFA

2. Berharap Ezra segera perkuat timnas Indonesia

Hubungi FIFA, PSSI Berusaha Tuntaskan Proses Alih Status Ezra Walianinstagram.com/ezrawalian

Yunus menyebut FIFA menuntut beberapa syarat yang harus dipenuhi agar alih status Ezra dari KNVB ke PSSI bisa disahkan. Syarat tersebut adalah punya darah keturunan dari ayah atau ibu kandung di wilayah asosiasi tujuan, nenek atau kakek yang lahir di wilayah asosiasi tujuan, dan sudah tinggal di asosiasi tujuan lebih dari lima tahun.

Jika menilik syarat tersebut, Ezra tampaknya sudah hampir memenuhi semuanya. Ia hanya tinggal menunggu beberapa waktu lagi untuk memenuhi sayarat tinggal lima tahun di Indonesia. 

"Dengan proses ini, PSSI berharap agar Ezra dapat segera bermain lagi bersama Timnas Indonesia. Proses administrasi dan pergantian asosiasi Ezra memang membutuhkan waktu dan tidak mudah. Apalagi dirinya pernah bermain bersama timnas Belanda di kelompok usia U-15, U-16, dan U-17,” ujar Yunus.

Yunus memastikan, PSSI sangat serius melakukan penelusuran berdasarkan aturan terbaru FIFA terkait alih status pemain. Mereka pun memberikan bukti-bukti dokumen pendukung yang dapat memperkuat status Ezra untuk Indonesia, termasuk akte kelahiran ayah Ezra di Indonesia.

3. Kenapa Dion Cools bisa cepat perkuat timnas Malaysia, sementara Ezra tidak?

Hubungi FIFA, PSSI Berusaha Tuntaskan Proses Alih Status Ezra WalianDion Cools, pemain baru Timnas Malaysia. (twitter.com/FAM_Malaysia)

Selain itu, PSSI juga aktif melakukan pengkajian terkait Ezra dan segala kemungkinan-kemungkinan yang berdasar hukum atas hal tersebut.

"Yang jelas PSSI berusaha semaksimal mungkin untuk Ezra, yang mungkin saja banyak dialami beberapa pemain lainnya baik yang berhubungan dengan Indonesia, maupun negara lainnya. Kami berharap Ezra dan keluarga juga mendukung langkah-langkah PSSI dan terus berkomitmen untuk timnas Indonesia," tukas Yunus.

Terang saja hal ini berbeda dengan kasus yang menimpa pemain Malaysia, Dion Cools. Ia bahkan sudah bisa memperkuat skuat Negeri Jiran di babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Hal itu tak lepas dari audiensi yang sering dilakukan federasi sepak bola Malaysia (FAM) dengan pihak terkait, yakni federasi sepak bola Belgia (RBFA) dan FIFA.

“Untuk mendapatkan rincian pertandingan Dion Cools, FAM beberapa kali mengirim surat resmi ke RBFA. Setelah mendapatkan bantuan dari FIFA, RBFA membalas permintaan FAM dan mengesahkan sang pemain tidak pernah bermain untuk timnas Belgia senior," ujar Stuart, dilansir situs resmi FAM.

Berkat audiensi yang rutin, kendati pernah main di tim Belgia U-18, U-19 dan U-21, akhirnya Cools bisa main untuk timnas Malaysia senior. Selain itu, syarat-syarat lain seperti lahir, serta punya darah keturunan Malaysia, juga sudah dipenuhi Cools.

Hal itu yang membuat proses change of association Dion Cools lebih cepat ketimbang Ezra Walian di Timnas Indonesia.

Baca Juga: Dion Cools Bisa Bela Malaysia Tapi Ezra Walian Tidak, PSSI Salah Apa?

Topik:

  • Jihad Akbar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya