Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?

Pemain asing tanpa KITAS bisa ditangkap

Jakarta, IDN Times - Kompetisi sepakbola Indonesia nampaknya jadi destinasi baru bagi legiun asing asal Tajikistan untuk melanjutkan kariernya. Peruntungan itu dicoba oleh Jamoliddin Zardiev, yang ikut trial di Perseru (kini Badak Lampung FC) pada ajang Piala Presiden 2019.

Zardiev mengaku senang ketika bisa menerima tawaran untuk ikut seleksi di Perseru. Ia juga menikmati penampilannya dan menyukai atmosfer pertandingan kala tampil pada beberapa laga di babak penyisihan turnamen yang sudah digelar selama empat kali tersebut.

"Saya memainkan beberapa pertandingan di Piala Presiden. Saya menyukai level sepakbola di sini dan suasana di stadion. Banyak suporter mendukung tim selama 90 menit laga berjalan, luar biasa mereka," kata Zardiev kepada IDN Times saat menceritakan pengalamannya pertama kali tampil di Indonesia.

1. Datang sehari sebelum laga, Zardiev bisa diturunkan saat laga perdana Piala Presiden

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?twitter/@ZardievJamol

Zardiev pun menceritakan awal ketertarikan datang ke Indonesia. Pemain berusia 26 tahun tersebut mengaku mendapatkan tawaran dari agennya untuk trial di Perseru. Setelah itu, ia mulai cari tahu mengenai sepakbola Indonesia melalui internet dan koleganya yang sudah datang lebih dulu seperti, Manuchekhr Dzhalilov dan Nuriddin Davronov.

Setelah yakin, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini memutuskan terbang ke Indonesia untuk menjalani seleksi di Perseru. Ia tiba pad 1 Maret, tepat sehari sebelum Perseru memulai laga pertamanya di Piala Presiden 2019.

Zardiev pun langsung diturunkan oleh pelatih Perseru, I Putu Gede, di laga perdana yang mempertemukan Perseru kontra Persebaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3) lalu. Ia tampil cukup baik dan timnya memberi perlawanan sengit walau akhirnya Perseru kalah dengan skor 2-3.

"Kondisi saya saat itu fit walau cuma menjalani latihan 40 menit bersama tim sehari sebelumnya. Tapi saya bilang siap diturunkan karena saya berlatih rutin di Tajikistan.
Penerbangan selama 15 jam dari Tajikistan ke Jakarta juga adalah normal bagi saya," kata pemain yang pernah memperkuat FK Khatlon Bokhtar itu.

Baca Juga: Sesak Pemain Asing & Naturalisasi, Gimana Nasib Lokal di Bali United?

2. Zardiev mengaku visa sudah diurus oleh agen

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra

Namun, di situ justru timbul hal ganjil yang terjadi, sebab dirinya bisa dibilang datang cukup mendadak ke Tanah Air. Lalu yang jadi pertanyaan adalah bagaimana izin kerja
Zardiev bisa selesai dalam waktu singkat, atau lebih spesifiknya, selesai dalam sehari?

Ketika disinggung mengenai hal tersebut pun, Zardiev tak tahu mengenai masalah izin kerjanya di Indonesia. Ia hanya menyebut bahwa visa-nya sudah diurus oleh sang agen. Namun, ia enggan menyebut menggunakan visa apa dirinya datang ke Indonesia.

Pihak agen dari Zardiev sendiri tak bisa dimintai keterangan terkait apakah visa kerja pemainnya sudah terpenuhi atau tidak. Sebab, hingga berita ini diturunkan, belum jelas
mengenai siapa sosok agen yang mendatangkan Zardiev ke Perseru.

3. Pihak imigrasi tak bisa menuduh Zardiev tak memiliki KITAS

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?pialapresiden.id

Kasubag Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Sam Fernando, mengungkapkan kasus perizinan Zardiev yang terbilang dadakan tersebut memang patut dicari tahu. Sebab, permohonan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenakertrans), atau pun penerbitan KITAS atau VITAS dari pihak Imigrasi membutuhkan waktu lebih dari sehari.

Walau demikian, pihak imigrasi tak bisa dengan begitu saja menuduh itu suatu pelanggaran karena bisa saja perihal surat izin sudah diurus agen pemain tersebut. Jadi pihaknya belum bisa menyimpulkan bahwa ada maladministrasi atau tidak dari
pemain yang bersangkutan, sebab dirinya butuh waktu untuk mengecek kembali status izin tinggal sang pemain sesuai atau tidak.

4. Pemain asing tanpa KITAS bisa ditangkap

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?IDN Times/Sukma Mardya Shakti

Yang pasti, Sam menyebut setiap warga negara asing yang bekerja di Indonesia harus mempunyai izin kerja dan izin tinggal berupa KITAS. Peraturan itu juga berlaku untuk
setiap legiun asing yang bertanding di Piala Presiden 2019. Mereka terancam ditangkap bila tetap bermain tanpa memiliki KITAS jika menyalahgunakan Visa kunjungan.

“Para pemain tersebut tak bisa hanya menggunakan visa kunjungan saja. Pihak imigrasi anggap pemain asing adalah tenaga profesional yang harus punya KITAS. Kalau mereka
dipaksakan bermain, itu bisa ditangkap," tegas Sem.

"Jadi begini jika status pemain itu sifatnya seleksi dan diberi waktu seminggu untuk dilihat kemampuannya oleh klub mereka itu boleh-boleh saja asal tidak bertanding. Tapi,
kalau sudah masuk kompetisi atau turnamen seperti Piala Presiden, itu kan sifatnya sudah bekerja, jadi setiap pemain wajib punya izin kerja dari Kemenakertrans dan KITAS dari
Imigrasi," lanjut dia.

5. Pemain asing tak bisa gunakan VKU

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?pssi.org

Sam juga membantah bahwa Imigrasi memperbolehkan pemain asing yang belum memiliki KITAS bisa menggunakan Visa Kunjungan Usaha (VKU). "Tak bisa itu VKU untuk dipakai, yah pemain asing itu harus pakai KITAS. Gak benar itu kalau VKU bisa digunakan," sambungnya.

Hal itu tentu bertolak belakang dengan pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, sebelum sepak mula turnamen pra-musim ini dihelat. Kala itu, Tisha pernah menyebut bahwa pemain asing di Piala Presiden 2019 cukup mengantongi Visa Kunjungan Usaha (VKU), jika sudah terbitkan izin RPTKA dari Kemenakertrans.

Namun, sejauh ini pihak imigrasi sendiri, kata Sam, sudah melakukan pengecekan secara acak. Hasilnya, belum ada yang maladministrasi karena semuanya sudah mengantongi KITAS. Tapi, Sam memastikan akan kembali memeriksa izin tinggal pemain-pemain yang tampil di Piala Presiden 2019 secara keseluruhan untuk memastikan tak ada pelanggaran.

"Secepatnya saya akan periksa satu per satu KITAS pemain- pemain yang terdaftar. Walau pun beberapa pemain sudah tak bermain, saya akan cek semua," bebernya melalui sambungan telepon kepada IDN Times seraya menjamin pemeriksaan tersebut akan segera dilakukan.

6. Agen Ezechiel N'Douassel menyebut dirinya patuhi aturan UU Indonesia mengenai pekerja asing

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?IDN Times/Galih Persiana

Sam membeberkan jika ada saja kemungkinan agen yang nakal dan belum mengurus surat izin baik dari Kemenakertrans maupun imigrasi. "Kasusnya bisa saja pemain sudah mengantongi izin kerja, tapi belum terbit izin tinggalnya, atau bisa saja dua-duanya terjadi. Dan itu yang harus kami tindak," tuturnya.

Saat ditemui IDN Times di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, salah satu agen pemain asal Afrika, Agua, menyebut bisa saja agen-agen berbuat nakal dan tak mengurus izin tinggal. Terutama, jika status pemain tersebut belum dapat kejelasan dari klub atau masih berstatus seleksi.

"Ya mungkin itu ada, karena pemain dikasih waktu seminggu saja untuk seleksi. Jadi mereka tak gunakan izin kerja dan izin tinggal. Tapi saya tak tahu agen mana. Saya memastikan pemain saya semua sudah diurus administrasinya," ujar Agua.

Ia juga menjamin tak melanggar dan sudah mematuhi aturan ketenagakerjaan dan izin imigrasi yang berlaku di Indonesia.

7. Maruarar Sirait minta perihal izin pemain asing bisa ditanyakan ke PSSI

Izin Kerja Pemain Asing di Piala Presiden Maladministrasi?ANTARA FOTO

Agen dari legiun asing Persib, Ezechiel E'Douassel itu menambahkan, untuk menghindari masalah tersebut, ia lebih memilih menawarkan pemain yang kualitasnya dan sudah
memiliki rekam jejak yang jelas. Hal itu agar pemain tak usah lagi melakukan trial di klub.

"Ini seperti Karl Max Bathelemy, langsung dikontrak Semen Padang, mengurus KITAS-nya kan sudah enak karena dia sudah dikontrak klub satu tahun, berbeda ketika mendatangkan
pemain seleksi," pungkas Agua.

Sementara, perihal masalah tersebut, Sterring Commite Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait, tak mau menjawab lebih jauh perihal masalah ini. Pria yang kerap disapa Ara ini malah menyuruh hal itu ditanyakan langsung ke Panitia Pelaksana (OC), dalam hal ini PSSI, karena mereka-lah penyelenggara Piala Presiden.

"Coba tanyakan ke Sekjen PSSI (mengenai izin kerja dan tinggal pemain asing di Piala Presiden). Saya kan hanya mengawasi dan mengontrol OC, selama itu sesuai aturan
dan tak melanggar Undang-Undang peaturannya itu yah saya dukung, kalau tidak yah saya ingatkan. Makanya disampaikan saja kepada OC, lalu bagaimana nanti sikapnya," tukas politisi PDI Perjuangan itu.

Sebetulnya, hal ini tak akan jadi polemik jika PSSI mau lebih terbuka dan transparan mengenai visa yang digunakan pemain asing. Sebab, datangnya pemain asing itu bisa
memberikan dampak positif bagi perkembangan sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Peta Pemain Asing dalam Sepak Bola Indonesia, Terbanyak dari Brasil!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya