Keresahan Kapten Timnas Rusia Usai Dihujat Pemain Ukraina

Pertanyakan olahraga kenapa dikaitkan dengan isu politik

Jakarta, IDN Times - Kapten Timnas Rusia, Artem Dzyuba, terkena imbas dari agresi militer yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Walhasil, dia jadi korban kemarahan beberapa pemain Ukraina, seperti Vitaly Mykolenko, karena dianggap diam dengan kebijakan negaranya yang sudah melakukan invasi.

Hal itu pun membuat Dzyuba heran kenapa jadi orang yang disalahkan dalam aksi Rusia. Sebaliknya dia mengatakan, atlet Rusia menjadi korban, karena harus mendapatkan sanksi dari berbagai federasi olahraga dunia.

Walhasil, dia mempertanyakan soal standar ganda terkait isu politik di sepak bola. Padahal, dia menyiratkan jika agresi militer yang dilakukan beberapa negara tak menyebabkan atletnya mendapatkan sanksi.

1. Dzyuba menentang perang, tapi...

Dzyuba dalam unggahannya mengaku punya alasan untuk diam terkait polemik yang melibatkan negaranya dengan Ukraina. Dia memang tidak mau berbicara hal sensitif karena bukan ahli politik. Dia tak mau sekonyong-konyong menjadi pakar politik yang memperkeruh keadaan.

Namun demikian, dia mengaku gerah dengan apa yang sudah dilontarkan Mykolenko. Dia akhirnya buka suara dan menyebut perang itu sangat menakutkan. Namun, dia kembali bertanya kepada orang-orang, khususnya di dunia sepak bola yang menyalahkan atlet sepertinya karena diam.

“Saya menentang perang seperti apapun, karena itu adalah hal menakutkan. Namun, saya terkejut dengan agresi serta kebencian manusia yang semakin besar proporsinya setiap saat,” tulis Dzyuba dalam akun Instagramnya.

Baca Juga: 5 Pemain Rusia yang Pernah Jadi Bintang di Premier League

2. Kenapa atlet-atlet Rusia jadi korban

Keresahan Kapten Timnas Rusia Usai Dihujat Pemain UkrainaArtem Dzyuba (tass.com/Petr Kovalev)

Dzyuba tak bisa tinggal diam, karena kebencian sesama manusia terus membesar saat ini. Dia menyebut, makian yang dialamatkan kepadanya, atau kepada orang Rusia yang tak terlibat dalam agresi itu sungguh tidak tepat. 

"Saya ulangi, perang itu menakutkan. Dalam situasi stres, orang-orang menunjukkan esensi sejati mereka, terkadang negatif. Betapa banyak kemarahan, caci maki dan kebencian yang kini dicurahkan kepada semua orang Rusia, terlepas dari posisi dan profesi mereka,” ujar dia.

Dia menyebut, apa bedanya hal itu dengan kejahatan lainnya. Atlet-atlet Rusia kini jadi korban sanksi badan olahraga dunia hingga menderita. Padahal, di satu sisi saat terjadi agresi yang dilakukan pihak lain, semua bicara jika olahraga tak bisa disangkut-pautkan dengan politik.

Dia pun bingung, kenapa saat Rusia berkonflik, prinsip ini benar-benar dilupakan.

3. Hubungan manusia tak pernah berakhir

Keresahan Kapten Timnas Rusia Usai Dihujat Pemain Ukrainapotret Artem Dzyuba bersama Timnas Rusia(thelaziali.com)

Dia pun mengaku tak takut menanggapi cacian orang-orang yang dialamatkan kepadanya. Dia merasa tetap bangga jadi warga Rusia, terlepas dari kebijakan yang diputuskan negaranya. Yang pasti, dia menentang standar ganda yang dilakukan orang-orang olahraga saat ini.

“Banyak orang menghina hinga mencaci maki secara terus menerus. Di sisi lain, Perang akan berakhir, tetapi hubungan manusia akan tetap ada. Dan, ingat manusia tidak mungkin untuk mundur. Ingat ini,” tulis dia mengkritisi orang-orang yang terus menjadikan atlet Rusia kambing hitam.

Dzyuba pun menegaskan tetap menentang perang dalam bentuk apapun. Dia malah balik mengkritisi Mykolenko secara tidak langsung. Menurut dia, percuma mengkritisi orang yang terlibat atas perang, tapi mereka duduk nyaman di rumah mewah dan mengatakan hal-hal buruk yang memperkeruh suasana.

 

Baca Juga: Dihukum FIFA dan UEFA, Rusia Gagal ke Piala Dunia 2022

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya