Kisruh European Super League, Pemain ManCity Pertanyakan Nasib

Gunedogan menilai Liga Champions sekarang lebih baik

Jakarta, IDN Times - Pemain Manchester City, Ilkay Guendogan, buka suara terkait European Super League dan format Liga Champions yang baru. Ia merasa keduanya merupakan ide yang buruk.

Sebelumnya sebanyak 12 klub secara mengejutkan mengumumkan bakal menggelar European Super League. Ke 12 klub tersebut terdiri dari enam klub Inggris, tiga Laliga, dan tiga sisanya Serie A. Mereka bersikukuh membuat satu kompetisi yang dinilai lebih baik dan bisa memperbaiki neraca keuangan klub.

UEFA pun meradang. Mereka menganggap 12 klub tersebut menyalahi aturan. Walhasil, mereka menebar ancaman bakal mendepak 12 klub tersebut dari kompetisi Eropa dan liga domestik, serta para pemain pun bakal dapat sanksi larangan tampil.

1. Ilkay Guendogan pertanyakan format baru Liga Champions

Ancaman UEFA ternyata berbuah hasil. Tak berselang lama, atau dua hari usai pengumuman, klub-klub yang sebelumnya ngotot mulai melunak. Mereka memilih mundur dari European Super League dan kembali menuruti kemauan UEFA.

Di satu sisi UEFA juga memutuskan bakal mengubah format Liga Champions pada musim 2024 nanti. Federasi sepak bola Eropa ini merasa, perubahan format bisa membuat klub lebih maksimal mendapatkan keuntungan.

Lalu, bagaimana dengan pemain?

“Dengan segala kegaduhan yang terjadi akibat European Super League, bisakah kita juga berbicara tentang format Liga Champions yang baru? Semakin banyak pertandingan yang akan dijalani, tapi apakah mereka memikirkan kami sebagai pemain?” kata Guendogan dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: Polemik European Super League, PSG Bisa Auto Juara Liga Champions

2. Sama buruknya dengan European Super League

Kisruh European Super League, Pemain ManCity Pertanyakan Nasibchesterstandard.co.uk

Pemain asal Jerman itu menyiratkan, European super League atau format Liga Champions sama-sama tak berpihak kepada pemain. Ia menyiratkan, jika semua ajang itu nampak seperti hanya membicarakan keuntungan pihak-pihak tertentu saja, klub misalnya.

"Format Liga Champions yang baru tak lebih baik dari European Super League. Keduanya masih sama-sama buruknya,” cuit mantan pemain Borussia Dortmund tersebut.

"Liga Champions sekarang sudah bagus dan itulah mengapa jadi kompetisi antarklub paling poluler di dunia saat ini, baik untuk pemain maupun fans,” lanjut Guendogan menilai Liga Champions saat ini.

3. Inilah format yang ditawarkan UEFA

Kisruh European Super League, Pemain ManCity Pertanyakan Nasiben.as.com
  1. Rencananya, perubahan format Liga Champions ini akan mulai diterapkan pada musim 2024/25 mendatang. Nantinya, slot tim yang ikut serta pada gelaran Liga Champions ini akan bertambah dari yang asalnya 32 menjadi 36 tim.

Adanya penambahan peserta di Liga Champions ini juga membuat kompetisi berubah format. Mereka tidak lagi menggunakan format grup, melainkan liga. Akan tetapi, nantinya ke-36 tim itu tidak akan saling bertemu, seperti format liga pada umumnya.

Mengadopsi Swiss System di permainan catur, nantinya setiap tim hanya akan bertemu dengan 10 lawan, dengan rincian lima kandang dan lima tandang. Nantinya, delapan tim dengan perolehan poin tertinggi otomatis melaju ke babak 16 besar. Sedangkan delapan slot tersisa akan diperebutkan oleh tim dari urutan sembilan hingga 24.

Baca Juga: Manchester City Dihajar Manchester United 0-2, O. Solskjær Puji Pemain

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya