[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEAN

Semen Padang tiga kali mengalami degradasi

Jakarta, IDN Times - Padang punya sejarah mentereng di kancah sepak bola Indonesia, bahkan Asia. Hal ini berkat kiprah Semen Padang, klub yang dulu bernama Porsep dan merupakan bagian dariklub anggota bonden sepak bola di Tanah Minag, yakni PSP Padang.

Mereka baru memulai kiprahnya sebagi klub profesional dan tampil di kompetisi Galatama pada 1983. Sebelumnya, mereka terus berjuang untuk bisa tampil di kompetisi semi-profesional pertama Asia itu selama dua tahun, atau tepatnya sejak berdiri pada 30 November 1980 tampil di kasta kedua.

1. Semen Padang sempat meraih gelar juara Piala Galatama

[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEANSemen Padang klasik. (twitter/@infosumbar).

Barulah ketika mereka menjadi juara Galatama Divisi II, Semen Padang berhasil promosi ke kompetisi kasta teratas saat diperkuat legendanya, Aprius, Syafrianto Rusli, sampai Ramlan. Mereka bersaing dengan klub Sumatera lain yang sudah tenar seperti Warna Agung, Krama Yudha Tiga Berlian, sampai Medan Jaya.

Namun, perjalanan panjangnya meraih prestasi baru terbayarkan usai menjalani kompetisi selama satu dekade. Kal itu Welliansyah, Nil Maizar, dan kolega berhasil menjadi juara Piala Galatama (bukan kompetisi Galatama), usai menundukkan Arema Malang dalam laga final yang digelar pada Juli 1992.

2. Semen Padang meraih prestasi puncak dengan menjadi juara IPL 2012

[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEANSemen Padang juara IPL 2012. (Twitter/@infosumbar).

Setahun berselang, skuat Kabau Sirah itu mendapatkan kesempatan tampil perdana di kompetisi Asia. Mereka tampil di Piala Winner 1993 sampai akhirnya terhenti pada babak delapan besar lantaran dikalahkan oleh wakil Jepang.

Setelah itu, prestasi mereka kembali stagnan sampai akhirnya kompetisi berubah format dari dua wilayah menjadi kompetisi penuh pada 2007. Namun sayangnya, Semen Padang FC dalam seleksi 2007 tersebut harus terdegradasi ke kompetisi level kedua. Semen Padang FC baru promosi ke kompetisi level satu pada musim 2010/2011.

Setelah kembali naik kasta, Semen Padang mulai unjuk gigi dengan finish di peringkat empat ISL 2010/2011. Setahun berselang, mereka jadi runnerup Piala Indonesia, hingga akhirnya merasakan gelar juara IPL 2012, kompetisi yang diakui oleh PSSI pada kala itu.

3. Tampil trengginas di babak penyisihan grup dan sempat dijuluki Barcelona ASEAN

[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEANANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Semen Padang sempat tampil kembali di pentas Asia untuk kali pertama sejak menembus perempat final Piala Winner Asia 1993/94. Bermodalkan skuat mentereng yang berisikan nama-nama beken sekelas Elie Aiboy, Titus Bonai, dan Edward Wilson Junior, Semen Padang sukses menorehkan catatan istimewa berupa raihan poin tertinggi sepanjang sejarah.

Bahkan, mereka kala itu dijuliki sebagai Barcelona ASEAN oleh media massa. Gaya permainan klub yang ditangani Suhatman itu Hal itu lantaran permainan atraktif sering diperagakan mereka saat tampil di AFC CUP 2013 silam.

Hal itu diperkuat dengan dominasi mereka di babak penyisihan grup dengan menorehkan 16 poin. Hasil itu diraih dari lima kemenangan dan sekali hasil imbang.

“Kami selalu membidik kemenangan. Penampilan kami di ajang ini membawa nama negara. Jadi, kami tak mau bermain asal-asalan,” kata pelatih Semen Padang waktu itu, Jafri Sastra, sebagaimana dilansir Tabloid BOLA edisi 2.500 (2-3 Mei 2013).

4. Semen Padang sempat diperkuat mesin gol mematikan Edrwad Wilson Jr

[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEANEdrwar Junior Wilson, sempat membela Semen Padang. ( FOTO ANTARA/Maril Gafur/ss/mes/13).

Tak hanya itu, Semen Padang di era keemasan tersebut juga tak lepas dari peran mesin gol paling fenomenal yang pernah mentas bareng klub asa Padang tersebut, Edrward Junior Wilson. Dia merupakan ancaman utama setiap klub yang berhadapan dengan Semen Padang.

Dirinya pun sempat memegang rekor sebagai pemain asal klub Indonesia yang berhasil tampil produktif dengan mencetak delapan gol selama babak penyisihan sejak era Milenium. Bahkan, dia melewati capaian legenda Persipura, Boaz Solossa yang hanya berhasil bukukan lima gol saja.

Dua tahun silam catatan itu akhirnya pecah oleh pemain Persija Marko SImic karena berhasil membukukan sembilan gol dalam ajang tersebut. Namun, hal itu tak mengubah fakta jika Wilson Junior merupakan striker asing tertajam yang pernah dimiliki oleh Semen Padang.

5. Semen padang alami masa-masa kelam pada medio 2017-2020

[KLASIK] Pasang Surut Semen Padang, Pernah Dijuluki Barcelona ASEANpialapresiden.id

Usai euforia mereka yang dinobatkan sebagai tim paling dominan pada fase penyisihan di ajang AFC CUp edisi 2013, perlahan prestasi Semen Padang kembali merosot. Puncaknya, pada 2017 Semen Padang harus degradasi ke Liga 2 lantaran gagal tampil konsisten sepanjang kompetisi.

Setahun berselang, secercah harapan muncul, mereka tampil ganas di kompetisi Liga 2 2018 dan berhasil mengakhiri kompetisi menjadi runner up ajang itu sekaligus meraih satu tiket untuk promosi. Namun, kondisi itu lagi-lagi tak bertahan lama karena mereka harus kembali terdegradasi pada kompetisi edisi 2019.

Cukup disayangkan, prestasi Semen Padang kembali melorot, padahal mereka merupakan klub Sumatera yang tak pernah mengalami polemik di bandingkan klub lain di Pulau Andalas. Mereka merupakan satu-satunya klub yang belum sama sekali berganti nama sejak era Galatama. Banyak harapan jika Semen Padang kembali bisa bangkit dan menjadi tim yang disegani lagi di Indonesia.

Baca Juga: Pelatih PSMS Sebut Mantan Pemain Semen Padang Ini akan Bergabung

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya