Klub Liga 2 Penunggak Gaji Bisa Kena Sanksi dari PSSI

Liga 2 belum punya sponsor

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, buka suara terkait kasus tunggakan gaji pemain di Liga 2. Dia mengingatkan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus segera merampungkannya, karena kompetisi musim baru sudah mulai berjalan.

Sebelumnya, berdasarkan laporan terakhir Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dari putusan National Development and Reform Commission (NDRC), masih ada beberapa klub Liga 2 yang belum menyelesaikan sengketa dengan pemainnya.

"Kalau tanggapan saya itu, meminta PSSI dan PT LIB untuk menyelesaikan permasalahan ini, karena hak-hak pemain harus kami penuhi dan tak boleh dilanggar. Sejauh mana penyelesaiannya, karena ini sudah mulai bergulir," kata Zainudin dalam konferensi pers bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, Selasa (28/9/2021). 

1. Beda perlakukan PSSI ke klub Liga 1 dan Liga 2

Klub Liga 2 Penunggak Gaji Bisa Kena Sanksi dari PSSIPintu masuk kantor PSSI saat masih berada di kawasan Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Terkait hal itu, PSSI melalui Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto, memastikan segera menyelesaikan kasus tunggakan gaji yang terjadi di Liga 2. Hanya saja, PSSI memberikan perlakukan berbeda. Mereka punya aturan lebih tegas kepada klub-klub Liga 1 untuk menyelesaikannya.

"Memang kami laporkan Pak Menpora, kalau di liga 1 karena sistem profesionalitasnya lebih tinggi, mereka ditegaskan tak bisa ikut kompetisi jika belum menyelesaikan tunggakan gaji. Ada sembilan klub sebelumnya yang tercatat, dan mereka menyelesaikan semuanya hingga bisa berkompetisi," kata Iwan.

2. PSSI tahan subsidi klub yang masih menunggak gaji pemainnya

Klub Liga 2 Penunggak Gaji Bisa Kena Sanksi dari PSSIWakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Waketum PSSI) Iwan Budianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, bagi klub Liga 2, PSSI memberikan sedikit kelonggaran. Mereka masih bisa ikut berkompetisi, dengan catatan bisa menyelesaikannya sesegera mungkin. Untuk itu, PSSI melakukan pendampingan dan meminta jaminan kepada klub-klub tersebut untuk segera menyelsaikannya.

"Di Liga 2, PSSI melakukan pendampingan. Artinya semua klub yang bertanding di Liga 2, yakni ada 24 tim, mendapat subsidi dari PSSI besarnya Rp800 juta. Kepada klub-klub yang masih punya utang kepada pemainnya, kami melakukan mediasi dengan PSSI," kata eks CEO Arema FC ini. 

"PSSI menjamin klub tersebut tak akan mendapatkan subsidinya, sebelum menyelesaikan tunggakan gajinya," lanjut dia.

3. PSSI bakal sunat subsidi kompetisi untuk membayar tunggakan klub kepada pemainnya

Klub Liga 2 Penunggak Gaji Bisa Kena Sanksi dari PSSIInstagram

Iwan memastikan, ada setidaknya enam klub yang masih punya sengketa dengan pemain-pemainnya dan tercatat di APPI. Dia menyebut, jika klub tersebut nantinya tak bisa untuk segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain, PSSI akan menyelesaikannya dengan memotong subsidi untuk menyelesaikan tanggung jawab klub kepada pemainnya.

Terkait sponsor, Iwan memastikan jika Liga 2 tak akan menggunakan sponsor yang sama seperti Liga 1, yakni BRI. Mereka sejauh ini sedang melakukan komunikasi dengan beberapa calon, hanya saja belum menemukan kesepakatan.

Jika pada akhirnya Liga 2 2021/2022 tak bisa menggandeng sponsor, Iwan memastikan jika kompetisi kasta kedua Indonesia ini bakal terus berjalan, karena PSSI punya kewajiban untuk menjalankan Liga 2.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya