Komdis PSSI Rilis Hasil Sidang, Persija Paling Banyak Didenda

Persija bayar denda Rp145 juta usai lakukan tiga pelanggaran

Jakarta, IDN Times - Persija menjadi salah satu klub Liga 1 yang mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka dinilai sudah melakukan pelanggaran dalam beberapa pertandingan yang sebelumnya dilangsungkan.

Macan Kemayoran tercatat, melakukan tiga pelanggaran dari hasil sidang Komdsi PSSI yang dirilis pada Kamis (28/10/2021). Jika dikalkulasikan, Persija wajib membayar Rp145 juta atas sanksi tersebut.

Hal itu membuat Persija jadi klub yang paling banyak melakukan pelanggaran dalam pengumuman Komdis PSSI pekan ini. Sebab, dari 10 pelanggaran yang terjadi di Liga 1, tiga di antaranya dilakukan oleh Persija. 

Pelanggaran pertama dilakukan Manajer Persija, Muhammad Araaf. Ia dinilai sudah mengintimidasi perangkat pertandingan saat Persija bentrok dengan Arema. Walhasil, ia dilarang mendampingi tim satu laga, plus membayar denda Rp45 juta.

Baca Juga: Persebaya Gusur Persija dari Lima Besar Liga 1

1. Persija didenda juga gara-gara tamu VIP dan terlambat menggelar kick-off

Komdis PSSI Rilis Hasil Sidang, Persija Paling Banyak DidendaPemain Persija Marco Motta melakukan selebrasi saat rekannya Marko SImic mencetak gol dalam duel melawan Borneo FC yang berakhir untuk kemenangan tuan rumah 3-2di Stadion SUGBK, Minggu (1/3). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj).

Selain itu, Persija juga kepdatan melakukan pelanggaran lain saat bentrok dengan Madura United di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada 22 Oktober 2021. Tamu VIP kedapatan masuk ke dalam ruang ganti tim, padahal ia tak masuk dalam daftar susunan pemain. Hal itu membuat Persija harus membayar Denda Rp50 juta.

Pelanggaran ketiga yang dilakukan Persija adalah telat menggelar kickoff sesuai jadwal yang ditentukan. Hal itu juga terjadi saat mereka bentrok dengan Madura United. Sehingga, mereka pun harus membayar denda Rp50 juta.

“Apa itu keterlambatan, seperti kita ketahui pemain Liga 1 dan 2 belum disilplin soal waktu, padahal ada ketentuan dalam regulasi tak boleh terlambat. Jika terlambat di Liga 1, dikenakan Rp50 juta, untuk Liga 2 itu Rp20 juta. Ini tujuannya supaya pemain dan official patuh dan disiplin dengan waktu serta aturan,” kata Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing kepada awak media.

Baca Juga: Persija Tunggu Lampu Hijau Eks Asisten Conte Demi Rekrut Pemain

2. Pemain Persipura hingga Bali United disanksi tak boleh tampil dua laga

Komdis PSSI Rilis Hasil Sidang, Persija Paling Banyak DidendaKiper Bali United, Wawan Hendrawan. baliutd.com

Selain Persija, beberapa klub lainnya juga mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI. Pemain Persipura, Israel Wamiau dan pemain Persebaya, Bruno Moreira Soares, harus menerima ganjaran sanksi akibat aksi tak terpuji atau pelanggaran tingkah laku buruk saat di lapangan. 

Tindakan yang melanggar fair play itu pun membuat keduanya sama-sama mendapatkan denda sebesar Rp10 juta, plus larangan bertanding dua laga. 

Tak hanya itu, hal serupa juga dilakukan kiper Bali United, Wawan Hendrawan yang memukul rekan satu timnya, William Pacheco saat timnya bentrok dengan PSM.  Walhasi, sanksi serupa seperti Israel pun harus diterima Wawan.

“Kode displin dan regulasi liga yang menentukan sanksi. Maka demikian juga jika memukul menendang pemain, atau berlaku tidak patut akan ditindak dengan tegas. Jika berulang, tentu hukumannya lebih berat,” ujar dia.

3. Insiden antara Sumardji dan Robert Albert hanya mendapat peringatan keras Komdis PSSI

Komdis PSSI Rilis Hasil Sidang, Persija Paling Banyak DidendaPelatih Persib Bandung, Robert Alberts. IDN Times/Galih Persiana

Sementara, untuk insiden yang terjadi antara pelatih Persib, Robert Alberts dan COO Bhayangkara FC, Sumardji, Komdis PSSI hanya memberikan peringatan keras. Dalam kejadian itu Erwin memastikan tak ada aksi meludah yang dilakukan Sumardji.

“Contoh seperti saat Persib melawan Bhayangkara FC itu merupakan aksi tak baik dilakukan Sumardji, kemudian juga dilakukan provokasi dari pelatih Persib. Memang Sumardji tak meludah dan itu diakui oleh Persib, tapi tindakan di depan khalayak ramai itu tidak patut,” ujar Erwin.

“Ada cara lain yang lebih sopan. Bayangkan jika hal itu dilakukan di depan penonton. Tentu itu akan menimbulkan provokasi dan berbahaya,” lanjut dia.

Namun, sanksi berupa teguran keras tetap diberikan Komdis PSSI kepada Persib dan Bhayangkara FC atas aksi yang terjadi. Jika kemudian insiden serupa terulang, bukan tak mungkin sanksi lebih berat menanti.

4. Sebanyak 44 kasus pelanggaran terjadi di Liga 1 dan Liga 2 musim ini

Komdis PSSI Rilis Hasil Sidang, Persija Paling Banyak Didendapssi.org

Jika ditotal, sebetulnya tak hanya 10 kasus saja yang sudah disidangkan oleh Komdis PSSI. Sebanyak delapan kasus juga terjadi dalam kompetisi kasta kedua atau Liga 2. Hal itu tentu membuat pelanggaran yang dilakukan berbagai klub sampai saat ini sudah berjumlah 44 kasus.

“Hingga saat ini sudah ada 44 kasus yang disidangkan. Minggu lalu ada 26 kasus dan Kamis ini 18 kasus,” ujar Erwin dalam konferensi pers virtual.

Ia menjelaskan, Komdis PSSI sangat ingin transparan dalam mengungkapkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan klub. Mereka tak ujug-ujug melakukan sidang, karena hal itu dilakukan saat PT LIB memberikan limpahan kasus yang terjadi di lapangan. 

“Prosedur Komdis, kami boleh menyidangkan jika ada limpahan dari PT LIB. Walau terjadi kasus heboh di televisi atau pertandingan, kami tak bisa langsung menyidangkan begitu saja andai tak ada laporan dari LIB. Sebab, mereka juga harus menyertakan tujuh item yang dilampirkan dalam laporan,” bebernya.

Yang pasti, pihaknya menyebut jika sanksi-sanksi itu tak sembarangan diputuskan. Mereka tetap berpegang pada regulasi kompetisi dan kode etik PSSI yang diberlakukan di berbagai kompetisi.

Baca Juga: Aklamasi! Eddy Samsu Kembali Nahkodai Asprov PSSI Lampung

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya