Korban Tewas Ricuh di Piala Afrika Jadi 8 Orang

Piala Afrika 2021 memakan banyak orban jiwa

Jakarta, IDN Times - Korban tewas dalam insiden kerusuhan yang terjadi saat Kamerun memastikan diri lolos ke perempat final Piala Afrika, saat melawan Komoros di Stade Olembe, Yaounde, Selasa (25/1/2022) dini hari WIB, menjadi delapan orang. Jumlah ini bertambah dua jiwa, dari laporan sebelumnya yang cuma enam orang.

Tentu, ini menjadi harga mahal yang harus dibayar Kamerun. Meski lolos ke perempat final, mereka nyatanya harus menanggung akibat dari kelolosannya ke perempat final.

1. Penuh sesak, tapi stadion minim akses

BBC Sports melansir, penyebab insiden ricuh di pertandingan ini adalah karena fasilitas stadion yang tak memadai. Ketika panitia memutuskan menambah kapasitas penonton hingga 80 persen, jumlah yang datang justru lebih banyak.

Parahnya, akses ke dalam stadion begitu minim, membuat kerumunan massa sulit dihindari. Aksi saling dorong, desak-desakan, hingga injak-injakan, tak bisa dihindarkan.

Banyak yang kehabisan napas. Ada pula yang saling sikut dan mengalami babak belur karena situasi tersebut.

"Beberapa orang yang terperangkap hingga terluka dalam kondisi putus asa. Hal itu membuat kami harus melarikan mereka ke rumah sakit khusus," kata salah satu perawat rumah sakit setempat.

Baca Juga: Piala Afrika 2021: Kartu Merah Masih Warnai Laga 16 Besar

2. Banyak insiden di Piala Afrika

Korban Tewas Ricuh di Piala Afrika Jadi 8 OrangDelapan orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi saat Kamerun menang atas Komoro di babak 16 besar Piala Afrika 2021, Selasa (25/1/2022). (xinhuanet.com)

Kerusuhan yang memakan korban jiwa ini semakin mencoreng citra Kamerun sebagai tuan rumah Piala Afrika. Kejadian nahas tersebut tercatat sebagai insiden berdarah kedua dalam ajang paling elite di Benua Hitam. 

Beberapa hari lalu, sebanyak 18 orang dinyatakan tewas akibat kebakaran yang terjadi karena serangkaian ledakan di klub malam. Kejadian itu terjadi di Liv’s Nightclub Yaoub, wilayah Bastos, Yaounde.

Sebelum itu, kasus menggemparkan juga terjadi di tengah hiruk-pikuk Piala Afrika. Seorang senator oposisi ditembak mati oleh orang tak dikenal di wilayah Anglophone. 

3. Presiden Kamerun: Keamanan di Piala Afrika masih terkendali

Korban Tewas Ricuh di Piala Afrika Jadi 8 OrangDelapan orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi saat Kamerun menang atas Komoro di babak 16 besar Piala Afrika 2021, Selasa (25/1/2022). (dw.com)

Presiden Kamerun, Paul Biya, juga sudah menyerukan seluruh warganya agar tetap tenang dan tidak khawatir. Dia memastikan kepada fans sepak bola yang datang ke negaranya, keamanan di Kamerun telah dijamin.

Turnamen Piala Afrika di Kamerun resmi diselenggarakan pada 9 Januari 2022 yang menghadirkan 24 tim nasional negara-negara Afrika. Selain itu, ini merupakan kali pertama Kamerun menyelenggarakan perhelatan akbar ini dalam 50 tahun terakhir. 

Kendati terbilang cukup sukses, penyelenggaraan Piala Afrika 2021 di Kamerun tengah dihantui isu keamanan. Sebab, negara Afrika tengah itu tengah dilanda konflik internal sejak 2017 di wilayah Anglophone, yang telah merenggut lebih dari 3.000 nyawa.

Baca Juga: Piala Afrika: Kemenangan Kamerun Diwarnai Kericuhan, 6 Orang Tewas

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya