Kritik Kongres PSSI, La Nyalla Tarik Diri dari Bursa Caketum?

Perubahan jadwal Kongres yang dimajukan jadi masalah utama

Jakarta, IDN Times - La Nyalla Mahmud Mattalitti membuat keputusan mengejutkan sepekan jelang Kongres PSSI pada 2 November 2019. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 ini akan menarik diri dan tak mau terlibat dalam Kongres PSSI lantaran adanya sesuatu yang tidak beres.

La Nyalla menyebut, PSSI harusnya mengikuti keputusan bersama yang telah disepakati bersama FIFA dan AFC yang secara khusus datang ke Jakarta 10-11 April lalu, untuk menggelar kongres pada 25 Januari 2020 mendatang. Bahkan, hal itu sudah tertuang dalam surat edaran tertanggal 2 Mei 2019 lalu.

Pria berusia 60 tahun itu menafsirkan kongres yang harusnya digelar tahun depan itu sudah sesuai. Menurutnya, FIFA ingin PSSI tuntas menjalankan semua programnya hingga Desember 2019, termasuk kompetisi yang akan selesai di akhir Desember 2019.

“Tapi tiba-tiba Exco PSSI memajukan jadwal menjadi 2 November. Tanpa alasan yang mendesak. Akibatnya, jadwal kerja komite pemilihan yang sudah ditetapkan enam bulan, menjadi empat bulan. Dan yang lebih penting, delegasi atau voters kongres diambil dari hasil kompetisi 2018, bukan klub sekarang yang sedang berkeringat menyelesaikan kompetisi. Ini kan tidak fair,” kata La Nyalla.

Persoalan perubahan jadwal ini dianggap oleh La Nyalla merupakan hal serius. Sebab, kata dia, dalam falsafah sepakbola, kick-off adalah hal krusial yang memengaruhi kualitas pertandingan. Perubahan maju atau mundur dianggap berdampak buruk.

"Apalagi memajukan secara ekstrem dengan perubahan validitas squad, sudah pasti hasilnya tidak akan berkualitas," ujar mantan Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur tersebut.

La Nyalla menambahkan, dengan dimajukannya jadwal Kongres, hal itu ibarat PSSI menampar FIFA. Padahal, FIFA sudah menyarankan PSSI melalui surat yang dikeluarkan pada 7 Agustus 2019 yang isinya menyarankan PSSI untuk tetap menggelar Kongres pada 2020 mendatang. Hal itu yang begitu membuatnya ogah terlibat dalam Kongres yang menurut rencana digelar minggu depan.

Seharusnya, PSSI bisa sejalan dengan Presiden RI, Joko "Jokowi" Widodo, yang memiliki kepedulian besar terhadap sepakbola Indonesia. Sebaliknya, PSSI dinilai malah menunjukkan etika yang buruk dan manajemen yang bobrok dengan menggelar Kongres tak sesuai rencana awal.

Oleh sebab itu, ia sekali lagi dengan tegas menolak terlibat dalam kegiatan kongres nanti. Dirinya mengklaim, tak mau ikut dalam suatu kegiatan yang akan mengecewakan anggota lainnya.

Hanya saja, La Nyalla sendiri masih belum bisa dipastikan akan mundur atau tidak sebagai calon Ketum PSSI. Walau dirinya tak akan terlibat dalam kongres, belum ada pernyataan resmi yang menyebut dirinya mundur dalam bursa calon Ketum PSSI periode 2019-2023.

IDN Times pun mencoba mengonfirmasi bagaimana statusnya nanti. Namun, hingga berita ini naik, masih belum ada respons dari La Nyalla.

Baca Juga: La Nyalla Singgung Kedaulatan Voters PSSI, Apa Maksudnya?

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya