Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun Terakhir

Kekerasan di sepakbola terjadi dalam dua tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Sepak bola Indonesia dalam berbagai level terus mendapat sorotan tajam, tak terkecuali pada 2019 ini. Sejumlah kontroversi mengiringi perjalanan kompetisi, baik di strata Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, atau pun level Tim Nasional.

Kejadian yang melibatkan suporter, seperti masuknya suporter ke dalam lapangan, pelemparan, serta pemukulan dan pengeroyokan yang mengakibatkan korban sampai pemain, atau pun wasit yang juga jadi korban dalam kekerasan di sepak bola nasional masih saja terjadi. Hal itu menandakan bahwa ajang bal-balan di Tanah Air masih belum berkembang.

Teranyar, kasus pelemparan terhadap bus yang ditumpangi pemain Persib saat menuju hotel usai tampil melawan TIRA-Persikabo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pekan lalu. Tak pelak, dua penggawa Maung bandung, yakni Omid Nazari dan Febri Haryadi menjadi korban.

Kasus ini menambah catatan panjang kasus kekerasan suporter sepak bola yang terus jadi penyakit. Menoleh ke belakang kasus-kasus kekerasan pun terus datang silih berganti. Berikut sederet kasus yang pernah terjadi dalam dua tahun terakhir:

1. Pemukulan pemain terhadap wasit di Liga 3

Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun TerakhirPixabay.com/planet_fox

Kita tentu masih ingat dengan kasus rusuh dalam Liga 3 saat laga Persitema Temanggung vs PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala dalam lanjutan Liga 3 Zona Jawa Tengah. Kekacauan dipicu oleh aksi suporter yang tak terima terhadap putusan wasit yang dinilai merugikan Persitema.

Sekelompok orang berpakaian abu-abu tiba-tiba menyerang asisten wasit hingga terkapar. Tak sampai di situ, wasit utama pun jadi sasaran dan dikejar di tengah lapangan. Tak pelak, laga pun terhenti pada menit ke-88.

Tak lama berselang, hal yang sama terjadi. Kali ini giliran pemain di lapangan yang meluncurkan bogem mentah Laga dalam laga Persibara Banjarnegara vs Bhayangkara Muda. Pemukulan terhadap wasit dilakukan oleh Munan Samara dar kubu Bhayangkara Muda lantaran tak terima keputusan wasit.

Baca Juga: Kalah dari Barito Putera, Pelatih Persib Puji Wasit

2. Suporter Persija tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun TerakhirAntara FOTO/Dedhez Anggara

Yang paling menyita perhatian publik adalah kasus meninggalnya Haringga Sirla (suporter Persija). Ia meregang nyawa akibat pengeroyokan di Kota Kembang tahun lalu saat dilangsungkan laga panas antara Persib melawan Persija.

Ia merupakan korban dari rivalitas antara suporter Persib dan Persija yang mulai memanas sejak memasuki era milenium. Walau bukan bagian dari sejarah perseteruan kedua suporter, mirisnya, Haringga tetap jadi tumbal ketujuh dari permusuhan yang diwarnai pertumpahan darah dua seteru tersebut.

Berdasarkan data Litbang Save Our Soccer (SOS), Haringga jadi korban ke-76 kasus kekerasan berujung maut sejak medio 1994-2019 ini. Mayoritas korban meninggal yang terjadi diakibatkan karena bentrok antar-suporter.

3. Korban tewas di Liga 2 2019

Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun TerakhirANTARA/Prasetia Fauzani/wsj

Ada juga kerusuhan yang terjadi antara Persik Kediri lawan PSIM Yogyakarta dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Brawijaya, Senin (2/9) diwarnai oleh kerusuhan antarsuporter.

suporter kedua tim terlibat aksi saling lempar. Botol air minum, batu, hingga petasan jadi objek yang dilempar oleh suporter. Situasi pun sulit dihentikan hingga akhir pertandingan.

Bahkan, salah satu suporter klub sepak bola PSIM Jogja meninggal dunia akibat kejadian itu.

4. Penyerangan suporter Indonesia ke fan Malaysia

Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun TerakhirIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Suporter Malaysia jadi korban pelemparan saat Tim Negeri Jiran tampil dalam laga away melawan Timnas Indonesia dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9). Tribun Malaysia dilempari dari atas dan dari sisi tribun Selatan, atau tepatnya dari sebelah kanan Ultras Malaya.

Suporter Indonesia yang berada di atas tribun Malaysia melempar smoke bomb. Akibatnya, lemparan smoke bomb mengenai salah satu suporter wanita di tribun Malaysia. Ia pun dievakuasi bersama menteri Malaysia yang diamankan dan tiga suporter ditandu tim medis.

Selain itu, beberapa suporter Indonesia di tribun selatan juga sempat melompat ke area jogging track. Mereka kemudian berlari menuju tribun Malaysia untuk menyerang. Walau akhirnya berhasil digagalkan pihak keamanan.

5. Liga 3 kembali timbulkan kerusuhan

Lima Kasus Kekerasan di Sepakbola Terjadi dalam Dua Tahun TerakhirIDN Times/istimewa

Paling anyar adalah kerusuhan yang terjadi pada pertandingan Liga 3 antara Persab Brebes vs Persip Pekalongan di Stadion Karangbirahi Brebes, Jawa Tengah, Minggu (15/9). Sedikitnya, empat orang mengalami luka-luka.

Saat laga baru berjalan kurang dari setengah jam, keributan pecah.
Penonton yang kesal terlihat saling melempar batu hingga merusak fasilitas stadion. Puluhan kaca di tribune sebelah timur pecah akibat dirusak suporter Persip yang mengamuk.

Akibat kerusuhan itu, wasit terpaksa menghentikan pertandingan dengan alasan keamanan. Pertandingan ini dihentikan di menit ke-32, dengan skor sementara 1-0 untuk keunggulan Persab atas Persip.

Baca Juga: Indonesia Dibantai Thailand, Cemoohan untuk Andritany Bergema di SUGBK

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya