Musim Lalu Subur, Lima Penyerang Ini Malah Melempem di Liga 1 2019
persib.co.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tak semua pemain, khususnya di posisi penyerang, mampu mempertahankan konsistensi permainannya. Ada kalanya performa mereka di atas lapangan mengalami penurunan. Hal itu bisa dilihat dari produktivitas yang ditunjukkan pemain tersebut dalam aksinya.
Bahkan ujung tombak nomor wahid kelas dunia sekali pun pernah juga mengalami periode yang sulit seperti paceklik gol. Hal tersebut bisa terjadi karena alasan yang berbeda-beda.
Hal itu juga berlaku bagi beberapa penyerang top di Liga 1 pada musim ini. Sebab, hingga memasuki pekan ketujuh, pemain-pemain tersebut masih mengalami masalah dengan penampilannya. Aksi mereka di atas lapangan bisa dibilang sangat mengecewakan karena kesulitan menyamai performa tahun-tahun sebelumnya.
Berikut ini lima pemain depan di Liga yang penampilannya sedang menurun pada musim ini.
1. Marko Simic (Persija Jakarta)
persija.idSimic merupakan juru gedor andalan yang mampu membawa Persija jadi kampiun Liga 1 musim lalu. Di bawah komando Stefano "Teco" Cugurra, pemain berpasor Kroasia ini tampil cukup ganas dan berhasil membukukan 18 gol dalam satu musim. Posisinya berada di bawah Aleksandar Rakic (21) yang jadi top skor Liga 1 dan David da Silva (20).
Namun, musim ini performanya sedikit mengalami penurunan. Hingga memasuki pekan ketujuh, Simic baru menyumbangkan dua gol saja. Hal itu berbanding terbalik dengan ketajamannya musim lalu di mana ia berhasil mengemas empat gol dalam tujuh pekan pertama yang sudah dilalui.
Tak pelak, hal itu sempat membuat manajemen Persija sedikit gerah. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir, Simic lebih banyak berkutat dengan permasalahan kasusnya di Australia. Hal itu juga yang dianggap jadi salah satu faktor penurunan performa Simic musim ini.
Baca Juga: Marko Simic, Dirindukan dan Dinantikan oleh Persija
2. Ezechiel N'Douassel (Persib Bandung)
persib.co.idHal yang sama nampaknya dirasakan oleh pemain Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel. Penyerang asal Chad tersebut seolah kehilangan ketajamannya di musim ini. Padahal, musim lalu ia merupakan salah satu penyerang yang paling ditakuti di Liga 1 2018.
Sepanjang kompetisi tahun lalu, pemain berusia 31 tahun itu berhasil menyumbangkan 17 gol. Gelagat produktifnya pemain yang dijuluki Dino tersebut sudah terlihat di awal kompetisi dengan mencetak tujuh gol dalam tujuh laga perdana Persib kala itu.
Namun, di musim anyar, pemain yang juga dijuluki sebagai King Eze ini seakan kesulitan mencetak gol untuk Persib. Walau banyak peluang yang diciptakan Persib di setiap laga, King Eze acap kali gagal mengkonversi peluang tersebut menjadi gol. Hingga pekan ketujuh ini, Ezechiel baru bisa mencetak dua gol.
Editor’s picks
Penurunan performa Ezechiel musim ini boleh jadi karena adanya perubahan yang cukup signifikan dalam skuat Persib musim ini. Sebab, ia harus kehilangan rekan duetnya yang banyak memberikan kontribusi assist musim lalu, yakni Jonathan Bauman.
3. Loris Arnaud (TIRA-Persikabo)
Dok. TIRA-Persikabo/Alvino HanafiJika membandingkan performanya bersama Persela musim lalu, kemampuan Loris Arnaud musim ini nampaknya berada di bawah ekspektasi pelatih TIRA-Persikabo musim ini, Rahmad Darmawan. Sebab, sejauh ini, pemain berusia 32 tahun itu baru menorehkan sebiji gol saja selama tujuh pekan Liga 1 bergulir, padahal sebelumnya ia berhasil mengoleksi 15 gol selama semusim.
Menilik kontribusinya tersebut, wajar jika tekanan kini tengah dilanda pemain asal Prancis tersebut. Sebab, ia kalah subur dibandingkan gelandang TIRA-Persikabo asal Brasil, Ciro Alves, yang berhasil mencetak empat gol.
Jika hingga pengujung putaran pertama nanti Arnaud belum bisa memperbaiki performanya, bukan tak mungkin dirinya bakal didepak dan digantikan pemain asing lain oleh manajemen TIRA-Persikabo.
4. Matias Conti (Borneo FC)
borneofc.idMatias Conti berhasil menyumbangkan 11 gol bagi Borneo FC pada Liga 1 edisi sebelumnya. Atas performanya itu, namanya dipertahankan oleh manajemen Pesut Etam untuk musim ini. Ia diproyeksikan untuk jadi mesin gol Borneo FC musim ini bersama Lerby Eliandry.
Namun, apa mau dikata, sejauh ini eks pemain Universidad de Concepción belum menunjukkan performa sebaik beberapa tahun ke belakang. Sebab, sejauh ini ia baru berhasil menorehkan namanya di papan skor sekali saja saat Boreno FC ditahan imbang Bhayangkara FC 1-1.
Tentu, hal itu bertolak belakang dengan catatan impresifnya di beberapa klub lain beberapa tahun terakhir. Bersama klub Malaysia, Pahang FA, Conti berhasil bukukan 40 gol dari 92 penampilan dan sukses mempersembahkan gelar juara Piala Malaysia bagi Pahang.
5. Shohei Matsunaga (PSIS Semarang)
Instagram/@matsunaga.shoheiPemain yang sedang berusaha mendapatkan paspor Indonesia, Shohei Matsunaga, juga dinilai mengalami penurunan performa musim ini. Ia baru pecah telur pada pekan ketujuh ini saat PSIS berhasil meraih kemenangan atas Persela dengan skor 2-0, Sabtu (6/7) lalu.
Yang lebih memprihatinkan, Matsunaga sedikit kesulitan bersaing dengan pemain PSIS lain. Sejauh ini, pemain kelahiran Shizuoka, Jepang 30 tahun silam itu baru mencatatkan waktu bermain 309 menit saja dalam lima kali penampilannya. Bahkan, ia harus memulai tampil sebagai pemain pengganti selama tiga kali dalam penampilannya itu.
Baca Juga: Menang Telak dari Persib, Djanur Bocorkan Kuncinya
Berita Terkini Lainnya
