Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?

Beberapa pemain keturunan siap tampil untuk Timnas Indonesia

Jakarta, IDN Times - Jelang Piala Dunia U-20 2021 di negeri sendiri, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak ingin kehilangan muka saat tampil sebagai tuan rumah pesta sepak bola paling bergengsi itu. Langkah praktis pun muncul jadi opsi, yakni membuka peluang Timnas Indonesia menggunakan jasa pemain naturalisasi dalam ajang tersebut tahun depan.

Wacana itu menyeruak usai Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri sempat berbicara di kanal Youtube Hanif & Rendy Show terkait kemungkinan itu. Menurut dia, penggunaan pemain naturalisasi bisa jadi pilihan yang bijak demi kepentingan Timnas U-20 di Piala Dunia nanti jika diperlukan demi menjaga citra Tanah Air yang jadi tuan rumah.

Mantan pelatih yang berhasil membawa Timnas U-19 menjadi juara Piala AFF 2013 silam itu mengaku sedikit menurunkan egonya yang anti-pemain naturalisasi, terlebih potensi para pemain lokal juga tak kalah bagus. Tapi, ajang yang dijalani kali ini sangat berbeda, negara-negara yang terjun langsung memiliki level permainan yang tak main-main.

"Oleh sebab itu, jangan cuma ingin memperlihatkan ke dunia 'ini loh hasil pembinaan sepak bola Indonesia, lolos ke Piala Dunia walau tuan rumah.' Tidak akan mampu bersaing, bukan merendahkan pemain Indonesia," kata Indra.

https://www.youtube.com/embed/flU0gM5zcoU

1. Indra Sjafri akan lihat kebutuhan pemain naturalisasi usai Timnas U-19 tampil di Piala AFC U-19

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, kala wawancara eksklusif bersama IDN Times, Rabu (20/11) pagi. IDN Times/Panji Galih Aksoro

Hanya saja, Indra Sjafri menyebut dirinya tak mau gegabah untuk segera memutuskan jika Timnas Indonesia bisa menggunakan pemain naturalisasi atau tidak dalam ajang Piala Dunia U-20 nanti.

Dia masih ingin melihat kiprah Timnas U-19 untuk tampil di ajang Piala Asia U-19 yang dikenal di Uzbekistan pada Oktober mendatang. Dia akan mempertimbangkan semuanya setelah melakukan evaluasi.

"Kami ingin Timnas Indonesia U-19 segera dibentuk kerangka timnya, nanti kami evaluasi di Uzbekistan. Kami lihat bagaimana kekurangannya, kami cari pemain yang masih muda, nanti kami pikirkan. Kami cari pemain-pemain di luar untuk disatukan dengan anak-anak yang ada di tim sekarang ini," ujar dia.

Sampai sejauh ini, Timnas U-19 sendiri belum melakukan persiapan dengan maksimal menghadapi kompetisi Asia tiga bulan mendatang. Mereka masih tak bisa menjalankan pemusatan latihan (TC) karena kondisi Indonesia yang masih dikepung pandemik COVID-19, namun untungnya pelatih sekaligus manajer Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sudah tiba di Tanah Air.

Baca Juga: Pemain Naturalisasi Perkuat Timnas? Ini Kata Eks Manajer PSM Makassar

2. Menpora siap bantu proses naturalisasi pemain, tapi...

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali saat kunjungan fasilitas olahraga milik Unesa Senin (17/2). IDN Times/Tarida Alif

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyebut, pihaknya tak masalah jika pemain naturalisasi dilibatkan dalam dalam skuat Timnas Indonesia, termasuk dalam ajang Piala Dunia U-20 musim depan. Namun, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, secara kemampuan berada di atas rata-rata.

Bahkan, Zainudin siap memberikan proses percepatan naturalisasi kepada pemain asing atau keturunan yang punya potensi dan kemampuan bagus yang dibutuhkan Timnas Indonesia.

"Kalau alasannya kuat dan pemanfaatan untuk bangsa itu jelas ada peluang masuk. Tentu proses yang dilakukan tak akan lama," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Penyelenggara Piala Dunia U-20 (INAFOC) itu kepada IDN Times.

"Jika dia gak ada keahlian, gak ada kemampuan, tiba-tiba mau aja jadi warga negara itu prosesnya agak lama. Tapi kalau dia punya kemampuan, apalagi ada kebutuhan, misalnya negara membutuhkan, pasti akan cepat dilakukan proses naturalisasinya," lanjut dia.

3. Naturalisasi pemain sempat dilakukan PSSI era Nurdin Halid

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Timnas Indonesia Senior saat tampil di pertandingan (IDN Times/Herka Yanis)

Terlepas dari sikap Dirtek PSSI dan Menpora, banyak pertanyaan besar kini muncul di benak para pencinta sepak bola Tanah Air, apakah nama-nama asing atau pemain keturunan bisa menjamin prestasi bagi Timnas Indonesia? Sebab, sampai sejauh ini, belum ada program naturalisasi dari PSSI yang berhasil menghadirkan prestasi bagi Indonesia di dunia sepak bola.

Kita menoleh ke belakang, tepatnya pada medio 2010-an, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) era Nurdin Halid menggebrak Tanah Air lewat program mercusuarnya, yakni melakukan proses naturalisasi beberapa pemain asing untuk bisa jadi Warga negara Indonesia (WNI).

Sejumlah nama yang menjadi prioritas kala itu merupakan pemain-pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia, sebut saja Kim Jeffrey Kurniawan sampai Diego Michiels yang punya darah nenek moyang Indonesia. Sampai pemain yang tak melulu mesti punya darah keturunan, tapi sudah memenuhi syarat jadi WNI, seperti Cristian Gonzales, pemain kelahiran Uruguay.

Bahkan, nama terakhir mampu tampil gemilang bersama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010 dan hampir mengantarkan satu prestasi yang sudah lama tak bisa diraih. Namun, prestasinya hanya bisa mengantarkan Timnas Indonesia menjadi runner-up saja, catatan yang sudah pernah diraih skuat Merah Putih sebelumnya, tanpa ada pemain asing yang di-Indonesia-kan.

4. Mayoritas pemain naturalisasi Indonesia sudah melewati masa emas

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Beto maksimalkan area parkir apartemen untuk latihan mandiri. IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Setelah itu malah lebih parah lagi karena muncul pemain-pemain naturalisasi yang secara kemampuan tak lebih baik dari potensi lokal, seperti Johnny van Beukering sampai Tonnie Cussel. Bukan menambah prestasi Timnas Indonesia, pemain-pemain yang mayoritas umurnya sudah uzur itu malah kalah bersaing dengan para pemain Indonesia yang dimiliki.

Walhasil, semua program itu gagal mengatrol prestasi yang sejak lama diidamkan. Padahal, maksud PSSI mengambil cara tersebut adalah memperkuat tim nasional, karena dianggap sebagai cara instan untuk membasuh dahaga gelar yang sudah hampir satu dekade tak dirasakan.

Menyusul kemudian beberapa pemain asing lainnya turut melakukan program naturalisasi seperti Sergio van Dijk, Bio Paulin, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Ilija Spasojevic, Alberto "Beto" Goncalves, sampai Otavio Dutra, yang secara usia sudah tak muda lagi, bahkan beberapa di antaranya sudah melewati masa emas.

Baca Juga: Lahir di Thailand, Besar di Inggris, Bagaimana Paspor Elkan Baggott?

5. Arnold van der Vin jadi pemain naturalisasi pertama yang membela Timnas Indonesia

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?indischhistorisch.nl

Mundur lebih jauh ke enam dekade sebelumnya, proyek serupa juga belum terbukti memberikan prestasi bagus. Kala Indonesia baru saja merasakan merdeka beberapa tahun, ada satu pemain yang tercatat sebagai naturalisasi pertama di Indonesia, yakni pemain berdarah Belanda bernama Arnold van der Vin.

Mantan kiper MS (Union Makes Strength), VIJ (kini Persija Jakarta) itu tercatat membela Timnas Indonesia di medio 1950-an. Namun, sangat sedikit sekali literasi yang menjelaskan terkait sepak terjangnya membela skuat Garuda. Yang pasti, selama era-nya waktu itu, kondisi sepak bola Indonesia belum stabil dan sedang mengalami masa transisi karena masuknya pelatih legendaris, Toni Pogacnik.

Melihat rekam jejak program naturalisasi yang sudah dijalankan PSSI sebelumnya, hampir mayoritas pemain yang di-Indonesia-kan secara usia memang sudah tak lagi muda. Bahkan, di antaranya sudah melebihi 30 tahun. Sangat wajar jika kontribusi mereka untuk Timnas Indonesia tak bisa maksimal.

Imbasnya, tetap saja tak ada satu pun prestasi membanggakan yang berhasil dipersembahkan oleh banyaknya pemain yang sudah melakukan naturalisasi tersebut.

6. PSSI punya kesempatan menggunakan pemain keturunan yang masih berusia muda

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Menpora Zainudin Amali bersama dengan Ketua PSSI Mochamad Iriawan (Dok. IDN Times/Istimewa)

Kini PSSI kembali dihadapkan kepada satu opsi, yakni melakukan langkah praktis dengan mengumpulkan pemain keturunan yang bisa dimaksimalkan membela panji Merah-Putih. Bedanya, para pemain keturunan yang kini jadi incaran memiliki usia di bawah 20 tahun.

Tak dipungkiri, beberapa pemain keturunan Indonesia itu memang tengah jadi perhatian federasi untuk diproyeksikan jadi pemain Timnas U-19. Di antaranya dinilai punya potensi yang bisa menambah kekuatan skuat Garuda Muda dalam ajang Piala Dunia U-20 tahun depan. Bahkan, beberapa orang pemain sudah masuk radar federasi, meski tak diterangkan secara gamblang terkait nama sang pemain.

"Yang di luar nanti kita lihat. Syukur-syukur ada korelasinya turunan kakek atau neneknya ada di Indonesia," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule kepada IDN Times.

Baca Juga: Soal Naturalisasi Pemain, Ini Sikap Menpora dan Ketum PSSI

7. Elkan Baggott jadi salah satu pemain keturunan Indonesia yang ingin membela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Instagram/@elkanbaggott

Dari sederet pemain, satu nama pemain muda potensial yang tak luput dari perhatian tentunya Elkan Baggott, yakni pemain berdarah Indonesia yang tengah menimba ilmu di akademi Ipswich Town. Pemain yang memiliki posisi natural sebagai bek tersebut memiliki darah keturunan Indonesia dari ibunya.

Dia sendiri sempat tinggal di Tanah Air, tepatnya di Bintaro, Tangerang Selatan dan menjalani pendidikan formal di British School of Jakarta hingga 2008. Namun, Baggott memilih hengkang ke Negeri Ratu Elizabeth bersama keluarga pada 2011 saat usianya menginjak sembilan tahun.

Di sana, Baggott sempat mendapatkan beasiswa selama dua tahun dan berkesempatan menimba ilmu sepak bola di Tottenham Hotspur dan tampil dalam turnamen The Future U-18 Cup. Setelah itu, dia pindah ke Ipswich Town dan sempat membawa timnya itu mengalahkan Manchester United, hingga mempersembahkan gelar di ajang Hospital Cup Inggris.

8. Beberapa pemain muda keturunan Indonesia yang berpeluang tampil di Piala Dunia U-20

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?Pemain keturunan Indonesia yang berpeluang tampil membela TImnas U-20 di Piala Dunia U-20. (IDN Times/Arief Rahmat).

Selain itu ada beberapa nama pemain keturunan lain yang berpeluang tampil membela Timnas U-20 di Piala Dunia nanti macam Joe Ferguson (Blackburn Rovers U-18), Miliano Jonathans (Vitesse U-16), Djenahro Nunumete (Heerenveen U-19), Tristan Gooijer (Ajax-17), sampai Jack Brown (Lincoln City FC U-18) dan Stefan Antonic (Southern District FC).

Bahkan, dua nama terakhir sudah sempat dipanggil mengikuti pemusatan latihan. Jack Brown masih belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat TC beberapa waktu lalu sampai akhirnya dicoret. Sedangkan Stefan, yang notabene merupakan anak kandung dari pelatih asal Serbia yang sudah lama malang-melintang di dunia sepak bola Indonesia, Dejan Antonic, batal ke Indonesia lantaran pemusatan latihan dibatalkan karena COVID-19.

Di antara sederet nama itu, ada nama Tristan Gooijer yang terlihat secara potensi sangat menonjol. Pemuda asal Belanda yang mempunyai darah Maluku dari sang ibu tersebut merupakan anggota Belanda di level junior dan sempat mempersembahkan satu gelar juara UEFA Development Tournament U-16. Sehingga, dirinya dianggap layak masuk Timnas Indonesia.

Hanya saja, sang pemain masih belum menunjukkan gelagatnya ingin membela tanah kelahiran orangtua-nya. Dia sempat mengakui lebih memprioritaskan untuk membela Timnas Belanda ketimbang Indonesia.

9. Iwan Bule masih prioritaskan pemain dalam negeri untuk tampil di Piala Dunia U-20

Layakkah Naturalisasi Jadi Opsi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20?IDN Times/Herka Yanis P

Akan tetapi, Iwan Bule menegaskan jika prioritas utamanya adalah tetap memaksimalkan pemain dalam negeri yang punya kualitas tak kalah bagus. Dia percaya, Indonesia tak kekurangan banyak talenta untuk sampai harus mencari pemain keturunan ke luar negeri, sebut saja pemain-pemain yang sempat menimba ilmu dengan Garuda Select.

"Kita masih punya cadangan pemain di Garuda Select. Bagus-bagus. Cukup membanggakan," ujar mantan Plt Gubernur Jawa barat tersebut.

Pemain tersebut merupakan proyeksi jangka panjang untuk dimaksimalkan kekuatannya saat Timnas Indonesia tampil di beberapa ajang penting dalam beberapa tahun ke depan.

Terlepas dari jadi atau tidaknya Indonesia menggunakan pemain naturalisasi, pencinta sepak bola Tanah Air tetap menuntut Timnas Indonesia bisa berbicara banyak, atau setidaknya memberikan perjuangan luar biasa di ajang se-kelas Piala Dunia U-20. Toh, tuntutan mereka sejak dulu belum berubah, yakni melihat Indonesia memiliki prestasi gemilang di kancah sepak bola dunia.

Baca Juga: Menpora Siap Percepat Proses Naturalisasi Pemain untuk Timnas

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya