Nostalgia Timnas Indonesia Merengkuh Medali Emas di SEA Games 1991

Pemain muda Timnas Indonesia tampil cemerlang di SEAG Manila

Jakarta, IDN Times - Tinggal selangkah lagi Timnas U-22 bisa membasuh dahaga gelar di ajang SEA Games. Mereka tinggal melewati batu besar bernama Vietnam pada laga final yang bakal digelar di Stadion Rizal Memoriam, Manila, Selasa (10/12) untuk menyamai prestasi terbaik yang diraih 28 tahun silam.

Optimisme tinggi sedang dikecap masyarakat Indonesia. Maklum, nostalgia tengah dirasakan mereka lantaran di tempat yang sama pada 1991 lalu, Timnas Indonesia berhasil meraih emas ketiganya selama SEA Games dilangsungkan.

Kini harapan itu kembali muncul, Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri bisa membuat rekor yang hampir tiga dekade tak dirasakan oleh skuat Garuda.

Semua pencinta sepak bola Tanah Air memang sulit melupakan kenangan manis yang diraih pada SEA Games edisi ke-16 itu. Maklum, itu merupakan medali kedua yang berhasil didapatkan sepanjang sejarah keikutsertaan Timnas Indonesia di ajang tersebut.

Keberhasilan Timnas kala itu tak lepas dari tangan dingin pelatih impor asal Rusia, Anatoli Fyodorich Polosin yang dibantu dua asistennya, yakni Vladimir Urin dan Danurwindo dalam memoles Robby Darwis dan kolega.

Ia bisa mengombinasikan pemain muda dan senior dan membuat skuat Merah-Putih ditakuti seantero Asia tenggara.

1. Anatoli Polisin berani memasukkan pemain-pemain muda dalam skuat SEA Games

Nostalgia Timnas Indonesia Merengkuh Medali Emas di SEA Games 1991Instagram/@robbydarwis6

Mendiang Anatoli Polisin memang melakukan perjudian berani. Bagaimana tidak, pemain-pemain yang masih hijau ia bawa ke Manila, sebut saja Widodo Cahyono Putro, Aji Santoso, Rochy Putiray, Herrie Setiawan, sampai Salahudin yang berstatus sebagai pemain muda di skuat Timnas Indonesia kala itu.

Keputusan pelatih yang lahir di Uzbekistan tersebut tak salah. Mayoritas pemain muda yang dibawanya bisa memberikan kontribusi maksimal, hingga membuat bendera Merah-Putih berkibar dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Baca Juga: Indra Sjafri Siap Cetak Sejarah bersama Timnas U-22 di SEA Games 2019!

2. Timnas Indonesia keluar sebagai juara Grup B di SEA Games 1991 Manila

Nostalgia Timnas Indonesia Merengkuh Medali Emas di SEA Games 1991Instagram/@rochi21putiray

Timnas Indonesia tergabung di Grup B kala itu. Mereka tergabung di grup neraka karena harus bersaing dengan tuan rumah Filipina, Vietnam, dan musuh bebuyutan Malaysia.

Ternyata hal itu tak jadi masalah bagi Anatoli Polisin. Timnas Indonesia mampu melangkah mulus ke babak semifinal lantaran berhasil menjadi juara Grup B dengan poin sempurna, alias tiga kali menang, masing-masing atas Malaysia (2-0), Vietnam (1-0), dan tuan rumah Filipina (2-1).

Yang paling mengejutkan, Rochy Putiray mampu mencetak dua gol sekaligus jadi yang tersubur di skuat Timnas saat itu. Padahal, ia tak dijadikan pemain andalan seperti mesin gol lain, yaitu Peri Sandria.

3. Timnas Indonesia kalahkan Singapura di babak semifinal

Nostalgia Timnas Indonesia Merengkuh Medali Emas di SEA Games 1991(Ilustrasi) Widodo C. Putro jadi salah satu penggawa TImnas Indonesia saat meraih emas di SEA Games 1991. Instagram.com/widodocp7

Lolos ke semifinal sebagai juara Grup B, Timnas Indonesia dihadapkan dengan lawan yang cukup tangguh. Walau status Singapura merupakan runner-up Grup A, terbukti mereka bisa menahan gempuran Timnas Indonesia dalam laga tersebut.

Bahkan duel yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila tersebut, pasukan Negeri Singa bisa membuat pendukung Timnas indonesia bergidik ngeri lantaran tim kesayangannya harus bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu. Walhasil, laga pun harus diakhiri dengan babak adu penalti.

Beruntung di babak adu tos-tosan Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan sekaligus lolos ke babak final. Mereka pun bersua Thailand yang notabene adalah raksasa sepak bola Asia Tenggara kala itu.

4. Timnas Indonesia meraih emas setelah kalahkan Thailand lewat drama adu penalti

Nostalgia Timnas Indonesia Merengkuh Medali Emas di SEA Games 1991Instagram/@robbydarwis6

Tampil dalam laga puncak, Timnas Indonesia sedikit kesulitan menghadapi agresivitas permainan tim Gajah Perang tersebut. Dengan susah payah mereka menahan gempuran Thailand hingga akhirnya mengakhiri waktu normal dengan skor 0-0.

Kedudukan tersebut tetap bertahan hingga perpanjangan waktu 2x15 menit. Laga pun harus kembali diselesaikan melalui drama adu penalti.

Pada babak ini, Timnas Indonesia berhasil menjadi pemenang lantaran empat eksekutornya, seperti Ferril Hattu, Yusuf Ekodono, Heriansyah, dan Sudirman berhasil menjalani tugasnya dengan baik. Hanya Maman Suryaman dan Widodo saja yang gagal saat menjadi algojo.

Sedangkan, sang lawan cuma mampu melesakkan tiga gol lewat tiga penendang pertamanya, diantaranya ialah Attaphol Buspakom, Praphan Khungkokekroad, dan Vitoon Kijmongkolsak. Sisanya, tendangan dari eksekutor Thailand berhasil dijinakkan penjaga gawang Timnas Indonesia kala itu Edy Harto.

Baca Juga: Laga Perdana SEA Games 2019, Indra Sjafri Tak Gentar dengan Thailand

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya