Piala Dunia 2022 yang Inklusif

Piala Dunia pertama kali digelar di Arab

Jakarta, IDN Times - Presiden FIFA, Gianni Infantino, memastikan semua pihak dari golongan manapun akan diterima dengan tangan terbuka saat datang di Piala Dunia 2022 Qatar. Dia menyebut, Timur Tengah tak akan membatasi siapapun penggemar sepak bola yang ingin terlibat dalam pesta olahraga akbar tersebut, dalam artian sifatnya inklusif.

Hal itu diungkapkan Infantino saat jam hitung mundur digital mulai ditunjukkan di Doha, Qatar, Minggu (21/11/2021). 

"Kami akan menikmati kebersamaan di satu tempat. Fans akan disuguhi sepak bola kelas atas di delapan stadion canggih. Kami menantikan kesempatan untuk menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda," kata Infantino dalam rilis resmi FIFA.

1. Sepak bola milik semua golongan

Piala Dunia 2022 yang InklusifPara penggemar Inggris merayakan setelah pertandingan semi final Euro 2020 usai saat Inggris melawan Denmark di Wembley Stadium, London, Inggris, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Carl Recine.

Infantino memang tengah meyakinkan orang-orang dari berbagai negara untuk bisa datang dan menyaksikan langsung Piala Dunia di Qatar. Maklum, beberapa pihak menyangsikan golongannya bisa leluasa datang ke negara yang jadi tuan rumah Piala Dunia, termasuk penggemar sepak bola LGBTQ.

Pria asal Swiss itu menegaskan, sepak bola tak bisa dikaitkan dengan golongan tertentu. Tak ada yang bisa mengatasnamakan golongan A hingga Z dan merasa paling berhak di lapangan hijau. Sehingga, dia menginginkan semuanya bisa guyub untuk bisa menikmati pertandingan sepak bola. 

"Apa yang saya lihat di sini, negara ini yang bersiap untuk menyambut seluruh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Kami juga harus menunjukkan perbaikan jika itu diperlukan dan mengambil langkah bagus untuk melakukan sesuatu yang baik di berbagai bidang, terlebih soal hak asasi manusia dan hak pekerja," ujar Infantino.

Baca Juga: Laga Tak Mudah Juara Piala Eropa di Kualifikasi Piala Dunia 2022

2. Pembukaan Piala Dunia dijadwalkan pada 21 November 2021

Piala Dunia 2022 yang InklusifFIFA wacanakan Piala Dunia digelar dua tahun sekali. (fifa.com).

Ajang Piala Dunia 2022 dijadwalkan akan dibuka di Stadion Al Bayt. Pertandingan akan dilangsungkan di stadion berkapasitas 60 ribu orang pada 21 November 2021. 

FIFA pun cukup antusias menantikan ajang ini. Mereka merasa, persiapan yang dilakukan sudah berjalan dengan benar, termasuk soal visi turnamen untuk pembangunan sosial, manusia, ekonomi, dan lingkungan.

"Ini akan menjadi tolok ukur baru untuk turnamen yang akan selamanya dikenang sebagai turnamen yang inovatif, berkelanjutan, dan transformatif, ketika orang-orang datang dari seluruh dunia untuk mengunjungi Timur Tengah dan Arab untuk pertama kalinya dan memiliki pengalaman yang mengubah hidup," tulis pernyataan Infantino. 

3. Italia dan Portugal terancam absen di Piala Dunia

Piala Dunia 2022 yang InklusifFifa.com

Saat gegap gempita Piala Dunia 2022 makin dekat, kekhawatiran justru muncul dari dua tim yang berstatus raksasa, Italia dan Portugal. Mereka terancam absen ke Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka gagal melaju langsung ke putaran final usai duduk di peringkat dua masing-masing grup pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Italia hanya bisa menempati posisi runner up Grup C dengan catatan 16 poin. Hal itu tak lepas dari hasil imbang tanpa gol yang mereka raih saat bentrok dengan Irlandia Utara di Windsor Park, Selasa (16/11/2021) dini hari WIB.

Sementara, Portugal gagal lolos otomatis ke ajang empat tahunan tersebut. Menariknya, mereka digagalkan oleh Serbia yang menang dengan skor 2-1 dalam duel yang digelar Senin (15/11/2021). 

Tentu itu jadi kerugian bagi Gli Azzurri atau Selecao. Sebab, mereka bisa saja membuat Piala Dunia edisi kali ini kurang panas.

Baca Juga: Akhir Cerita Piala Konfederasi, Piala sang Raja untuk Dunia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya