Ramai #GerakanMuteMassal, Valentino Jebret Siap Polisikan Akun Ini

#GerakanMuteMassal tersebut terjadi sejak 11-13 April 2021

Jakarta, IDN Times - Warganet menggaungkan #GerakanMuteMassal sebagai bentuk protes terhadap komentator Piala Menpora 2021, Valentino "Jebret" Simanjuntak. Walau santai dihujani kritikan, dia siap mempolisikan warganet yang melontarkan perkataan bernada hinaan.

Ramainya seruan #GerakanMuteMassal tersebut terjadi sejak 11 hingga 13 April 2021.  Tagar tersebut bahkan jadi trending topic di twitter dalam beberapa hari terakhir. Siapa sangka, beberapa di antaranya berbuntut panjang.

Valentino mengungkapkan dalam akun twitter pribadinya, ada 10 hingga 20 akun di instagram dan twitter yang sedang dalam pantauan. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mengedukasi soal ujaran kebencian, agar mereka bisa memberikan kritik sesuai koridornya.

Baca Juga: Tagar #GerakanMuteMassal Menggema, Valentino Jebret Jadi Sorotan

1. Valentino Jebret pertanyakan unggahan akun Siaran Bola Live

Valentino pun menunjuk satu akun twitter, Siaran Bola Live. Dia menyebut, unggahan akun anonim tersebut sudah bermuatan penghinaan, bukan kritik. Valentino pun meminta akun yang bersangkutan segera merespons dalam waktu 1x24 jam.

"Anda mengatakan saling mengkritik, kata saling, apakah saya pernah mengkritik akun anda? Apakah kata s***t itu masuk dalam definisi kritik atau penghinaan? Jika Anda merasa itu bukan kritikan, tapi penghinaan, yang bisa kami laporkan pasal pidananya," cuit Jebret dalam sebuah utas.

Dia menambahkan pertanyaan kepada akun @SiaranBolaLive terkait pengalaman BAP di kantor polisi. Valentino berharap, akun tersebut tak perlu mencobanya jika belum pernah merasakan di-BAP.

2. Valentino Jebret tunggu permintaan maaf, jika tidak siap melakukan proses hukum

Ramai #GerakanMuteMassal, Valentino Jebret Siap Polisikan Akun Iniinstagram/radotvalent

Pria berusia 38 tahun itu meminta, Siaran Bola Live membuat permohonan maaf melalui tulisan dan video. Valentino melakukan itu agar jutaan pengikutnya di instagram dan puluhan ribu di twitter tahu siapa pemilik akun tersebut.

"Saya menunggu permintaan maaf akun Anda dalam bentuk video lengkap dengan nama dan alamat Anda, agar menjadi jelas siapa pemilik akun ini. Sehingga akan sah dan terbukti kalau akun ini tidak palsu," kata Valentino yang menunggu itikad baik akun tersebut.

Dia pun memastikan jika dalam waktu yang ditentukan belum ada permohonan maaf secara resmi, tim hukumnya bakal memproses akun itu.

3. Ucapan terima kasih karena sudah mendapat masukan

Di luar hal itu, Valentino mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah melemparkan kritik kepadanya. Pertama, dia ucapkan terima kasih kepada Oland Fatah yang sudah memberikan paparan tentang bagaimana caranya jadi komentator yang lebih baik.

Kemudian, Valentino juga berterima kasih kepada beberapa media yang sudah memberikan opini perkara menjadi komentator. Terakhir, dia berterima kasih kepada inisiator #GerakanMuteMassal yang telah melatihnya untuk menahan hawa nafsu di bulan Ramadan ini.

"Lalu buat yang memulai gerakan ini, gue berterima kasih juga, karena kalian lah gue bisa menjalani hari puasa bersama teman-teman ini, berlatih untuk menahan hawa nafsu, untuk tidak menghajar balik, untuk tidak menyerang, baper, karena nyatanya itu lebih sulit," ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Teatrikal Cerdas Martin Tyler dan #GerakanMuteMassal

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya