Sederet Alasan Manchester United Melempem Usai Ferguson Pensiun

MU tak memiliki manajer kharismatik seperti Ferguson

Jakarta, IDN Times - Kejayaan Manchester United langsung hilang usai Sir Alex Ferguson pensiun dari kursi manajer. Pasca Ferguson mundur, MU benar-benar tak mampu bersaing di kompetisi domestik hingga Liga Champions untuk bisa merebut trofi bergengsi.

Dalam delapan musim terakhir tanpa Ferguson, MU maksimal hanya bisa finis di peringkat dua klasemen Premier League pada musim 2017/18 dan 2020/21. Sisanya, mereka hanya jadi pemanis saja dalam persaingan Manchester City, Liverpool, hingga Chelsea.

Sudah lima manajer yang dipercaya menduduki posisi Ferguson, tapi tak ada satupun yang minimal bisa mendekati prestasinya bersama MU. Tercatat, hanya Jose Mourinho yang bisa meraih prestasi cukup mentereng, yakni meraih trofi Liga Europa, Piala Liga, dan Community Shield. Apa masalah MU sebenarnya?

1. MU seharusnya datangkan Guardiola atau Klopp

Sederet Alasan Manchester United Melempem Usai Ferguson Pensiunpotret Jurgen Klopp dan Pep Guardiola (football-tribe.com)

Eks asisten Ferguson, Rene Meulensteen, membongkar kesalahan terbesar MU usai kepergian Fergie. Manajemen, disebutkan Meulensteen, tak mampu mendaratkan manajer berkharisma ke Old Trafford.

Mereka justru kalah dari ManCity dan Liverpool yang berhasil mendaratkan Pep Guardiola serta Juergen Klopp. Padahal, keduanya bisa didatangkan Setan Merah jika mau. 

"MU sudah melewatkan kesempatan mendapatkan salah satunya. Mereka memiliki aura positif dan pengaruh signifikan bagi klub," kata Meulensteen dikutip Daily Mirror.

Baca Juga: Orang Super Kaya Inggris Ilfil Lihat Manchester United

2. Guardiola dan Klopp ubah wajah timnya

Sederet Alasan Manchester United Melempem Usai Ferguson Pensiunpotret Liverpool menjuarai Liga Champions 2019(news.sky.com)

Meulensteen menilai, jika orang-orang bertanya kepada para pemain Liverpool atau ManCity, mereka akan tahu apa yang dilakukan untuk tim. Mereka dengan tegas bisa menjawab keinginan sang manajer dan apa yang harus dilakukan di atas lapangan.

Hal itu menunjukkan jika pengaruh keduanya sangat besar walau tim melakukan sebuah perubahan. Beda dengan MU, yang identitasnya tak jelas karena kerap ganti manajer dan sering melakukan blunder.

"Jika Anda bertanya kepada pemain Liverpool soal apa yang mereka lakukan, semua akan menjawab sudah paham. Lalu, tanyakan juga ke pemain ManCity dengan pertanyaan tersebut. Tak peduli seberapa banyak Guardiola melakukan perubahan, pemain mereka juga akan tahu soal apa yang dikerjakan. Pemain pasti bilang 'oke'," ujar pria 57 tahun tersebut.

3. Harus ditangani manajer berkharisma

Sederet Alasan Manchester United Melempem Usai Ferguson PensiunManchester United bekul Leeds United dengan skor 5-1. (Twitter/@ManUtd).

Jika memberikan pertanyaan tersebut kepada pemain MU, Meulensteen tak yakin mereka memberikan jawaban meyakinkan seperti penggawa ManCity maupun The Reds. Hal itu menjadi bukti tim tak stabil dengan kondisi tersebut. 

"Tanyakan kepada pemain MU, saya rasa Anda tak bisa menemukan jawaban yang meyakinkan. Ingat, jika kedua klub itu tidak menyiapkan diri dengan baik ketika manajernya pergi, mereka akan berakhir di posisi yang sama," ujar Meulensteen.

Tak cuma melayangkan kritik, Meulensteen juga memberikan solusi buat MU. Manajemen MU harus mencari manajer tepat, dengan kharisma dan kualitas bagus. Mereka juga perlu pemain dengan sikap seperti David De Gea, Edinson Cavani, dan Cristiano Ronaldo, yang punya mental baja.

Baca Juga: Respons Khabib yang Lucu saat Ditawari Alkohol oleh Ferguson

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya