Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra Sjafri

"Tuhan gak pernah maksa orang bertahan di satu tempat"

Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri telah memilih 20 pemain untuk bertarung di SEA Games 2019 yang akan digelar di Filipina mulai 30 November-11 Desember mendatang. Indra dipastikan hanya membawa satu striker dalam skuat yang ditargetkan meraih emas tersebut.

Dilihat dari list pemain yang berangkat ke Manila, cuma ada nama Muhammad Rafli saja di posisi juru gedor. Padahal, pemain Arema FC itu biasa tampil sebagai gelandang. Hal ini pun menimbulkan tanda tanya: Bisakah Muhammad Rafli menyesuaikan diri dengan posisi barunya?

Bukankah kebijakan menempatkan Muhammad Rafli sebagai striker justru akan menjadi perjudian besar mengingat Timnas U-22 ditargetkan meraih medali emas di SEA Games 2019?

"Posisi itu cuma penamaan. Kenapa mesti panik, karena ada orang mengatakan ia bukan striker. Padahal, ya bisa saja. Banyak pemain yang saya coba di posisi baru malah bagus," kata Indra dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times, Rabu (20/11).

Ternyata pilihan Indra Sjafri tak keliru. Timnas U-22 melesat ke final. Mereka akan bertemu Vietnam di laga puncak SEA Games untuk memperebutkan medali emas pukul 19.00 WIB sore nanti.

Nah, berikut beberapa faktor yang antara lain turut menjadi penentu kesuksesan Timnas U-22.

1. Indra Sjafri mengandalkan intuisi saat memilih pemain

Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra SjafriPelatih Timnas U-22, Indra Sjafri saat melakukan wawancara eksklusif di kantor IDN Times, Rabu (20/11). IDN Times/Panji Galih Aksoro

Pelatih asal Minang ini memberi contoh eksperimen banal yang pernah ia lakukan. Indra, misalnya, pernah menggeser Fadhil Sausu dari posisi bek kiri ke gelandang. Secara mengejutkan Fadhil Sausu ternyata bisa memainkan peran barunya tersebut dengan sangat baik. Bahkan Fadhil kini menjadi salah satu gelandang terbaik di tanah air. 

"Sesuai intuisi, ia jadi midfielder, bahkan jadi holding terbaik saat ini," ujar pelatih berusia 54 tahun tersebut.

Tak hanya Fadil, Indra juga seolah membuktikan bahwa intuisinya dalam melihat potensi terbaik pemain di pelbagai posisi berhasil diterapkan kepada pemain lainnya. Mereka adalah Asnawi Mangkualam yang merupakan gelandang bertahan klub perserikatan, PSM Makassar.

Baca Juga: [BREAKING] Ini Daftar Skuat Timnas U-22 Pilihan Pelatih Indra Sjafri 

2. Indra Sjafri sukses mengubah posisi Fadhil, Asnawi, dan Rachmat Irianto

Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra SjafriRachmat Irianto coba membuang bola saat Timnas U-22 berhadapan dengan Tiongkok beberapa waktu lalu. pssi.org

Selain merotasi posisi Fadhil Sausu, Indra Sjafri juga sukses memberikan peran baru buat Bahar Muharram. Semula Bahar adalah pemain gelandang. Indra Sjafri kemudian menggeser posisi Bahar ke belakang, menjadi bek kanan. Di posisi barunya tersebut pemain kelahiran 4 Oktober 1999 itu bahkan berhasil menggeser pemain-pemain bek asli seperti I Putu Gede.

Pemain lain yang dirotasi adalah Rachmat Irianto. Semula Rachmat bermain sebagai bek tengah sebelum dipindah menjadi gelandang. Kehadiran Rachmad di posisi gelandang sukses menghidupkan lini tengah Timnas U-22. Bahkan Rachmad menyumbang satu assist saat Timnas U-22 menekuk Iran dengan skor 2-1 pada pekan lalu.

3. Indra: Tuhan gak pernah memaksa orang untuk hanya ada di satu tempat

Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra SjafriIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Rotasi beberapa pemain yang ternyata sukses tersebut membuat Indra Sjafri optimistis Muhammad Rafli bisa memainkan posisinya sebagai ujung tombak timnas. Apalagi Rafli telah membuktikan ketajamannya saat mencetak dua kali hattrick dan berhasil mencetak dua gol dalam dua laga terakhir melawan Iran.

Karena itu Indra meminta publik tak perlu khawatir dengan perubahan posisi pemain yang dilakukannya. "Striker jadi bek juga kenapa tidak.Tuhan gak pernah memaksa orang untuk hanya ada di satu tempat," katanya mencoba berfilosofi. "Asal dilengkapi skill, taktikal, fisik, mentalitas, dan semua memenuhi, itu bagus.".

4. Empat pemain dipastikan tersingkir dari skuat Timnas U-23

Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra SjafriLuthfi Kamal saat sedang melakukan latihan bersama Timnas U-22. IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Siapa saja pemain yang akan tampil di SEA Games memang hak prerogatif Indra Sjafri. Beberapa nama yang terpilih mayoritas pemain andalannya kala membesut Timnas U-22 di Piala AFF Februari. Sebut saja Andi Setyo, Firza Andika, Asnawi Mangkualam, Sani Rizky, Evan Dimas dan Zulfiandi. 

Sementara empat nama yang sebelumnya banyak diprediksi akan ikut terbang ke Manila ternyata malah dicoret. Mereka yakni Gian Zola (Persib), Widnyana (Bali United), Luthfi Kamal (Mitra Kukar), dan penjaga gawang Awan Setho (Bhayangkara FC).

5. Timnas U-22 bakal berangkat ke Filipina pada Kamis (21/11)

Sering Geser Pemain di Timnas U-22, Ini Alasan Filosofis Indra SjafriTimnas U-22 saat baru tiba di Bali untuk melakukan laga uji coba beberapa waktu lalu. IDN Times/Imam Rosidin

Indra Sjafri bersama Timnas U-22 akan terbang ke Filipina pada Kamis (21/11) siang. Mereka akan melakukan adaptasi terlebih dahulu sebelum mentas di ajang dua tahunan tersebut.

Di SEA Games 2019, Timnas U-22 tergabung di Grup B bersama Thailand, Vietnam, Singapura, Laos, dan Brunei Darussalam. Mereka akan menghadapi tim kuat Thailand pada laga perdana yang akan digelar 26 November 2019.

Semoga sukses Coach!

https://www.youtube.com/embed/vGHybdAN4PM

Baca Juga: Indra Sjafri Siap Cetak Sejarah bersama Timnas U-22 di SEA Games 2019!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya