Shevchenko Minta Perang Rusia-Ukraina Dihentikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Legenda sepak bola Ukraina, Andriy Shevcenko, meminta invasi yang dilakukan Rusia ke negaranya untuk dihentikan. Dia cukup resah dengan kondisi negaranya saat ini, terlebih keluarganya berada di Ibu Kota Ukraina.
“Ini merupakan momen tersulit bagi negara saya, untuk rakyat, untuk keluarga saya, ibu dan saudara perempuan saya yang ada di Kyiv saat ini. Dan, banyak momen-momen mengerikan terjadi di sana,” kata Shevchenko dalam video wawancara di Instagram Sky Sports.
1. Lemas melihat banyak masyarakat Ukraina jadi korban
Dia pun merasa layuh melihat kondisi Ukraina yang sudah memasuki hari keenam diinvasi Rusia. Apalagi, ada korban yang berjatuhan dari warga sipil, terutama anak-anak yang tak tahu apa-apa alam isu politik yang memanas.
“Orang-orang tewas, anak-anak di ambang kematian, misil mengarah ke rumah, dan kita harus mengakhiri perang ini. Kita harus menemukan cara untuk menghentikan perang,” ujar mantan pemain AC Milan itu dengan wajah sedih.
Baca Juga: 6 Negara Tolak Bermain di Pertandingan Sepak Bola Lawan Rusia
2. Beriterima kasih kepada Presiden, tentara, dan rakyat Ukraina
Editor’s picks
Namun demikian, dia cukup senang karena pemerintah cepat tanggap dalam menangani ancaman keamanan di Ukraina. Terlebih, mereka berjuang membela dan mempertahankan Ukraina yang sudah merdeka sejak 1991 silam.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada bangsa saya, lalu tentara, dan Presiden Volodymyr Zelensky, yang melakukan segalanya demi mempertahankan negara kami dari agresi Rusia,” bebernya.
Hal itu dinilai sebagai tindakan heroik yang benar-benar membuat masyarakat Ukraina terus kuat.
3. Klaim jumlah korban berbeda dari masing-masing pihak
Rusia tercatat sudah melakukan agresi militer ke Ukraina sejak 25 Februari 2022. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov mengklaim, lebih dari 2.870 tentara Ukraina gugur dan sekitar 3.700 lainnya luka-luka. Rusia juga telah menangkap sekitar 572 militer Ukraina dan saat ini mereka menjadi tawanan perang.
Sementara itu, Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan, lebih dari 2.000 warga sipil meninggal dunia.
Keterangan berbeda disampaikan oleh kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut bahwa 136 warga sipil, termasuk 13 anak-anak, meninggal dunia akibat perang yang terjadi sejak Kamis pekan lalu.
Baca Juga: Andriy Shevchenko, Legenda Ukraina yang Tak Henti Torehkan Sejarah