Sikap Tenang Djanur saat Barito Gagal Menang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, cukup puas walau anak asuhnya cuma meraih satu poin pada laga ketiganya di Liga 1 2021/22. Terlebih, ini pertama kalinya skuad Laskar Antasari bisa mendapatkan poin dalam tiga laga yang sudah dijalani musim ini.
Tampil dalam derbi Kalimantan melawan Borneo FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat (16/9/2021), Barito sebetulnya sempat unggul lebih dulu lewat Luthfi Kamal (62'). Sayang, mereka harus kecolongan di menit akhir lewat penalti Francisco Torres (81'). Walhasil, duel pun berakhir imbang 1-1.
Hasil ini belum mengubah posisi Barito di papan bawah. Mereka hanya mengantongi satu poin, jumlah yang sama dengan PS Sleman dan unggul atas Persipura Jayapura yang masih nirpoin. Kedua pesaingnya itu berpotensi menambah angka, karena belum memainkan pertandingan pada pekan ketiga ini.
1. Bersyukur Barito raih satu poin
Djanur menyebut, hasil imbang ini memang bukan torehan maksimal. Tapi, dia tetap bersyukur bisa mendapatkannya pada pekan ketiga. Terlebih, anak asuhnya tengah membangun mental yang ambruk usai di dua laga awal kompetisi meraih kekalahan.
"Kami mendapatkan satu poin dari lawan yang cukup bagus. Itu patut kami syukuri. Saya juga hormat sama pemain yang sudah kerja keras hari ini. Saya apresiasi. Jujur, pertandingan ini juga cukup berat, karena mereka begitu dominan di babak pertama, tapi kami bisa mengimbanginya pada paruh kedua," kata Djanur usai pertandingan.
Pelatih yang sempat membawa Persib Bandung meraih trofi juara Liga Indonesia 2014 itu tak menyangkal, masalah konsentrasi jadi salah satu masalah yang membuat permainan kurang maksimal. Tak pelak, dia berjanji bakal terus melakukan pembenahan di setiap posisi.
Baca Juga: [BREAKING] Antiklimaks, Barito Putera Berbagi Angka dengan Borneo
2. Janji lakukan perbaikan tim
Editor’s picks
Djanur mengaku tak bisa menyalahkan sederet pemain di salah satu posisi saja sebagai biang keladi kegagalan timnya. Dia menyiratkan jika permainan sepak bola dipengaruhi semua pemain. Jadi, dia menegaskan, jika perbaikan harus dilakukan secara keseluruhan.
"Semuanya harus dievaluasi dan terus diperbaiki dalam latihan, itu saja sih. Saya tak bisa menyalahkan pemain depan yang tak bisa mencetak gol, gelandang kurang kreatif. Bukan seperti itu, tapi tiga lini akan kami evaluasi setiap latihan," ujar pria asal Majalengka ini.
Dia meminta semua pihak sabar, karena skuad Barito mayoritas diisi pemain muda. Dia pun berjanji para pemain muda ini perlahan bisa belajar dan meminimalisasi kesalahannya dalam permainan ke depan.
3. Djanur dapat tekanan, tapi..
Barito baru bisa mengumpulkan satu poin dalam tiga pertandingan yang sudah dijalankan. Hal itu tentu membuat posisi Djanur di kursi pelatih mulai mendapatkan tekanan.
"Saya pikir, tekanan selalu ada untuk pelatih ketika tim belum memetik kemenangan dalam tiga pertandingan. Tetapi, saya pikir lagi Barito adalah tim berbeda, karena tahun ini, kami mengakomodir pemain binaan sendiri. Jadi tak bisa instan hasilnya, berbeda dengan yang dimiliki tim lain," ujar Djadjang.
Kekalahan ini membuat Barito berada di zona degradasi. Raihan satu poin pertamanya membuat mereka berada satu strip di atas Persipura dalam klasemen sementara Liga 1 musim ini. Namun, posisinya berpotensi turun ke juru kunci, karena Mutiara Hitam belum melangsungkan laga pekan ketiganya.
Baca Juga: Manajemen Borneo FC Kecewa Mario Gomez Mundur Tanpa Alasan Jelas