Tuntut Kepastian Kompetisi, PSIS Minta PT LIB Gelar RUPS

RUPS untuk mengetahu kejelasan kompetisi Liga 1 dan Liga 2

Jakarta, IDN Times - Klub peserta Shopee Liga 1 2020 PSIS meminta operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Banyak hal yang mesti dijelaskan kepada klub di tengah ketidakpastian yang terjadi akibat pandemik corona.

Melalui CEO-nya, Yoyok Sukawi, klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini mengusulkan RUPS diadakan secepatnya. Sebab klub butuh kepastian tentang kelanjutan kompetisi, proyeksi bisnis, sampai mengetahui neraca keuangan PT LIB di saat krisis akibat COVID-19 ini terjadi

“PSIS meminta laporan mengenai posisi keuangan LIB dengan dihentikannya liga. Selain itu juga membahas isu-isu yang berkembang supaya tidak simpang siur,” kata Yoyok dikutip dari Antara.

1. Yoyok pertanyakan subsidi yang belum dibayar PT LIB

Tuntut Kepastian Kompetisi, PSIS Minta PT LIB Gelar RUPSinstagram.com/yoyok_sukawi

Anggota Komisi X DPR ini menjelaskan kenapa setiap pemegang saham harus tahu lebih rinci terkait kondisi keuangan PT LIB. Maklum, mereka disebutkan belum membayar subsidi bulan Mei 2020 yang sudah direncanakan kepada klub-klub Liga 1 sampai Liga 2.

“Subsidi juga akan kami tanyakan, karena itu hak klub. Jangan sampai ditunda-tunda apalagi tidak diberikan. Kasihan klub Liga 1 dan Liga 2, sekarang kami masih mempunyai beban cukup besar untuk gaji,” kata Yoyok.

2. Isu nepotisme bukan agenda utama pembahasan di RUPS

Tuntut Kepastian Kompetisi, PSIS Minta PT LIB Gelar RUPSBOPI dan PT LIB bertemu untuk membahas rekomendasi Liga 1 2020, Jumat (21/2) (Dok. Istimewa)

Namun demikian, Yoyok memastikan jika RUPS yang dituntutnya kali ini tak memiliki unsur lain, selain mengenai kejelasan kompetisi dan kompensasi. Dia sekaligus menepis, jika rapat nanti memiliki agenda untuk mengonfrontasi isu nepotisme di tubuh PT LIB yang belakangan merebak.

"Kita akan fokus membicarakan keuangan dan bisnis. Isu lain akan menjadi pelengkap saja,” beber pria berusia 42 tahun itu.

Sebagaimana diketahui, kabar kurang sedap yang menyebut adanya isu nepotisme mulai mengemuka ketika Direktur PT LIB Cucu Somantri melakukan manuver. Dia disebut mengangkat anaknya Pradana Aditya Wicaksana untuk mengisi jabatan penting sebagai General Manager (GM) PT LIB.

3. Cucu pastikan anaknya tak akan masuk PT LIB

Tuntut Kepastian Kompetisi, PSIS Minta PT LIB Gelar RUPSBOPI dan PT LIB bertemu untuk membahas rekomendasi Liga 1 2020, Jumat (21/2) (Dok. Istimewa)

Namun, Cucu cepat-cepat menyanggahnya. Dia mengklarifikasi jika pengangkatan anaknya belum resmi dilakukan. Pria yang sempat jadi pembina PSDS Deli Serdang ini paham anaknya telah menjadi sorotan karena masalah tersebut.

Oleh sebab itu, Cucu menegaskan jika anaknya digaransi tak akan masuk jajaran petinggi PT LIB. Dia pun memastikan segera menghadap Ketua Umum PSSI guna menjelaskan isu nepotisme ini agar tidak terjadi kisruh.

4. Liga 1 dan Liga 2 berpeluang tak dilanjutkan

Tuntut Kepastian Kompetisi, PSIS Minta PT LIB Gelar RUPSBhayangkara FC vs Persija berakhir imbang 2-2 dalam laga lanjutan Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3). (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib).

Di luar itu, Virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat kompetisi sepak bola domestik, yakni Liga 1 dan Liga 2 2020 semakin tidak jelas. Bahkan, ada kans kedua kompetisi musim ini bakal tak dilanjutkan alias batal jika situasi di Indonesia masih belum aman hingga tenggat waktu akhir Mei mendatang.

Sebagaimana diketahui, PSSI selaku federasi tertinggi sudah mengeluarkan surat keputusan dengan nomor SKEP/48/III/2020. Lewat Surat Keputusan pada 27 Maret yang lalu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah menyatakan bahwa kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 berada dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus COVID-19.

Hal dilakukan usai menimbang arahan dari Presiden Joko Widodo serta masukan dari banyak pihak. Sehingga, sesuai surat keputusan tersebut, PSSI menetapkan pada Maret hingga Juni sebagai keadaan tertentu darurat bencana terkait penyebaran virus COVID 19 di mana status ini disebut sebagai keadaan kahar atau force majeure.

Baca Juga: Nasib Liga 1 dan Liga 2 Kala Dikepung Pandemik

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya