Ultimatum ManCity: Lumat MU Biar Jadi Korban ke-22

The Citizen anggap perburuan gelar Liga Inggris belum aman

Jakarta, IDN Times - Manchester City membukukan catatan fantastis dengan meraih kemenangan ke-21 beruntun di semua ajang. Kini, Raheem Sterling dan kawan-kawan tengah membidik Manchester United sebagai korban selanjutnya.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyebut jika catatan itu bukan hal yang penting bagi ManCity. Lebih dari itu, mereka tengah lapar kemenangan dan ingin memangsa MU agar bisa dijadikan korban ke-22.

ManCity dijadwalkan bakal menjamu United dalam lanjutan Liga Inggris 2020/21 di Etihad Stadium pada 7 Maret 2021. 

Baca Juga: Sindiran Guardiola ke MU: Belanja Rp9,9 Triliun Jadi Apa?

1. Pep Guardiola: MU lebih menyulitkan saat main di Etihad

Ultimatum ManCity: Lumat MU Biar Jadi Korban ke-22goal.com

Guardiola memastikan timnya langsung fokus ke derby Manchester akhir pekan ini pasca kemenangan atas Sheffield United. Dia menyadari anak asuhnya belakangan merasa kesulitan jika menjamu MU di kandang.

"Kami punya statistik lebih bagus saat bertandang ke Old Trafford ketimbang di Etihad. Kami sadar mereka tim kuat (musim ini raja tandang). Kesempatan nanti harus bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendapatkan langkah besar. Kami akan berusaha maksimal," kata eks pelatih Barcelona itu, dikutip BT Sport.

Baca Juga: Manchester City Semakin Tak Terbendung

2. ManCity masih takut dikejar rival

Ultimatum ManCity: Lumat MU Biar Jadi Korban ke-22skysports.com

ManCity kini sudah mengumpulkan 65 poin dari 27 laga yang sudah dijalani. Mereka kini masih kokoh di puncak klasemen sementara Premier League, unggul 14 poin dari Setan Merah yang berada satu strip di bawahnya.

Namun, Guardiola enggan jemawa. Dia ingin anak asuhnya fokus meraih rentetan kemenangan di sisa pertandingan kompetisi kasta tertinggi Inggris. Pelatih asal Spanyol itu menilai, anak asuhnya masih belum aman dalam perburuan gelar juara Premier League musim ini.

"Liverpool adalah pemilik gelar juaranya. Saat ini, kami berada kondisi yang tepat merebut gelar juara. Tapi, sekarang Liverpool yang masih menyandang status itu, bukan kami. Masih ada 33 poin lagi yang diperebutkan," ujar pelatih asal Spanyol itu.

3. Manchester City sempat diragukan di awal musim

Ultimatum ManCity: Lumat MU Biar Jadi Korban ke-2290min.com

Musim ini jadi anomali bagi City. Menoleh sedikit ke awal musim, mereka sempat terseok hingga pekan pertama Desember 2020. Bahkan, ManCity sempat dicoret dari persaingan perburuan gelar Premier League musim ini, karena sempat mentok di posisi sembilan klasemen sementara.

Problem lini serang juga sempat menjadi masalah yang mesti dihadapi ManCity. Ketergantungan mereka pada sosok Kevin De Bruyne kerap membuat serangan-serangan yang mereka lancarkan mudah dipatahkan oleh lawan. 

Setelah memasuki periode sibuk, ManCity baru menunjukkan taringnya. Perlahan, mereka naik hingga akhirnya merebut tahta klasemen sementara dan bertahan di sana hingga sekarang. Perubahan taktik yang diusung Pep Guardiola membuat permainan membosankan tim menjadi begitu atraktif dan menyulitkan lawan.

Baca Juga: Manchester City Semakin Tak Terbendung

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya