Ada Peran Inggris di Balik Kekompakan Skuat Belgia Selama Piala Dunia

#WorldCup2018 Kok bisa ya Inggris punya jasa untuk Belgia?

Belgia merupakan negara kecil dengan jumlah penduduk hanya berkisar 11,5 juta jiwa. Secara geografis negara ini diapit Jerman, Prancis, dan Belanda. Alhasil, dari segi bahasa, hal itu memengaruhi bahasa masing-masing pemain tim nasional Belgia.

Secara linguistik beberapa pemain Rode Duivels fasih dan terbiasa berkomunikasi dalam versi Bahasa Jerman, Belanda, atau Prancis. Tergantung di lokasi mana mereka bermukim atau dekat perbatasan negara mana tempat tinggalnya.

1. Pemain Belgia memiliki perbedaan bahasa

Ada Peran Inggris di Balik Kekompakan Skuat Belgia Selama Piala Duniafifa.com

Kevin De Bruyne lebih terbiasa berbahasa Flemish alias versi bahasa Belanda. Lantaran ia berasal dari region Ghent yang dekat dengan perbatasan Negeri kincir. Thomas Vermaelen pun demikian. Karena ia pernah berbicara dalam konferensi pers menggunakan bahasa Belanda.

Sedangkan Eden Hazard lebih fasih menggunakan bahasa Prancis. Karena ia bermukim di Walloonia, tepatnya sebelah barat daya samping Prancis. Dan, Axel Witsels serta sebagian besar pemain berbicara dengan dialek Prancis. Sisanya, dalam jumlah sedikit lebih suka berinteraksi dengan bahasa Jerman.

Selain itu, kondisnya semakin unik lantaran pelatih mereka, Roberto Martinez, notabene adalah orang Spanyol, yang barang tentu bahasa Spanyol jadi alat komunikasi sehari-hari. Lalu, bagaimana cara skuat Rode Duivels berkomunikasi lapangan maupun ruang ganti?

2. Bahasa Inggris jadi alat berkomunikasi skuatRode Duivels

Ada Peran Inggris di Balik Kekompakan Skuat Belgia Selama Piala Duniafifa.com

Paling rasional tentunya menggunakan bahasa Prancis. Sebagaimana diketahui, sebagian besar pemain tim besutan Roberto Martinez fasih berbahasa Prancis. Hanya jika memilih Prancis, ada kesan keberpihakan ke satu kelompok dalam skuat Belgia. Tentu itu akan berisiko.

Oleh karena itu, Martinez dan anak asuhnya mengunakan alternatif yang lebih bisa diterima semua pemain. Yakni menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Walaupun, bahasa Inggris tak termasuk tiga bahasa resmi Belgis, itu dianggap paling netral dan tak menunjukkan fanatisme terhadap satu bahasa saja.

"Saya selalu mendasari tiap keputusan dari prinsip sepak bola. Saya tak punya latar belakang semua pemain. Saya hanya bicara bahasa sepak bola," ujar Martinez, dilansir dari Reuters.

3. Bahasa Inggris terbukti jadi pemersatu

Ada Peran Inggris di Balik Kekompakan Skuat Belgia Selama Piala Duniafifa.com

Hal ini tentu sangat krusial di Belgia. Sebab bahasa sangat berpengaruh terhadap banyak hal. Termasuk sendi kehidupan yang cukup fundamental dan sensitif, macam preferensi politik sampai pemilihan pendidikan. Jadi, potensi pecah karena isu bahasa relatif besar.

Jika menilik kondisi Rode Duivels di Piala Dunia 2018, bahasa Inggris terbukti bisa menjadi pemersatu lantaran bukan bahasa sehari-hari, dan tak memiliki korelasi dengan fanatisme identitas manapun.

Untungnya hal itu terbantu oleh 12 pemain Belgia yang tampil di Premier League, seperti Lukaku.

"Bahasa? Itu bukan masalah, karena yang paling penting kami semua orang Belgia. Hal itu bikin kami terlihat keren, kan?" kata Lukaku, pemain Manchester United.

Ilyas Listianto Mujib Photo Verified Writer Ilyas Listianto Mujib

Buruh pena yang sedang menggeluti jurnalisme olahraga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya