Perputaran Uang di Piala Presiden Ternyata Mencapai Belasan Miliar

Secara tidak langsung, kamu udah membantu rakyat jika nonton bola di stadion

Perhelatan akbar turnamen sepak bola pra musim bertajuk Piala Presiden 2018 hampir memasuki fase akhir. Geliat ajang ini ternyata mampu menggerakkan ekonomi secara masif.

Bahkan perputaran uang yang dihasilkan dari turnamen yang sudah digelar sebanyak tiga kali ini mampu menembus angka Rp 10 miliaran lebih.

Hal tersebut menunjukkan bahwa turnamen ini ternyata memberikan dampak besar bagi ekonomi kerakyatan. Bukan tak mungkin, sepak bola ke depan mampu menjadi motor untuk mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas. Mengingat, pesta sepak bola selalu memberi multiplier effect yang besar bagi yang terlibat di dalamnya.

Berikut adalah fakta yang menunjukan transaksi yang dihasilkan dari pergelar Piala Presiden 2018:

1. Piala Presiden 2018 sedot animo penonton yang cukup banyak

Perputaran Uang di Piala Presiden Ternyata Mencapai Belasan Miliarsitus PT Liga Indonesia Baru

Turnamen yang tinggal menyisakan partai final dan semifinal ini telah berjalan cukup baik dan menyedot cukup ramai penonton sepak bola. Apalagi, sekarang sudah memasuki akhir turnamen. Tentunya akan banyak yang hadir dilapangan untuk memberikan dukungan moril pada kesebelasan yang didukungnya.

Berdasarkan rilis laporan Piala Presiden yang telah dikeluarkan panitia, jumlah penonton yang hadir selama berlangsungnya babak penyisihan di lima tempat yakni Bandung, Bali, Malang, Surabaya, dan Kutai Kartanegara mencapai 230.268 penonton dengan rata-rata 15.351 penonton/pertandingan.

Laga yang paling banyak menyedot penonton ke stadion terjadi pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo. Laga yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Madura United, Minggu (28/1/2017) lalu, itu disaksikan sekitar 50.000 penonton.

Tercatat Rp 9,9 miliar berhasil diraih dari penjualan tiket penonton selama babak penyisihan berlangsung dengan rata-rata penjualan 700 juta/ laga yang mampu dihasilkan.

Tentunya, jumlah itu cukup besar. Mengingat turnamen ini hanya merupakan ajang pemanasan klub sebelum kompetisi resmi bergulir.

2. Setiap pertandingan libatkan banyak pedagang kecil

Perputaran Uang di Piala Presiden Ternyata Mencapai Belasan Miliarsitus PT Liga Indonesia Baru

Misi dari Piala Presiden yang ingin turut menggerakkan ekonomi kerakyatan ternyata mampu dijalankan secara baik. Tak heran, setiap pertandingan dilangsungkan, banyak sekali pedagang kecil yang terlibat di masing-masing kota tempat digelarnya turnamen pramusim ini.

Total 7.583 pedagang terlibat di ajang ini selama berlangsungnya babak penyisihan, diantaranya 4.857 pedagang kaki lima dan 2.726 sisanya adalah pedagang asongan. Pedagang tersebut rata-rata meraih keuntungan sebesar Rp 452.197 saat pertandingan berlangsung.

Dengan total keuntungan yang diraup oleh seluruh pedagang yang terdaftar selama babak penyisihan kurang lebih Rp 3,4 miliar.

Hal itu menunjukkan para pedagang kecil mampu memanfaatkan animo suporter yang sangat besar. Tentunya, dampak turnamen paling bergengsi di Indonesia ini bisa bangkitkan ekonomi kerakyatan di tengah lesunya daya beli masyarakat.

Hal itu tentunya sangat dirasakan Wawan Saefudin, pedagang asongan yang tak pernah absen berjualan ketika babak penyisihan digelar di Kota Bandung. Menurutnya, keuntungan yang dirasakan dari ajang ini bisa mencapai empat kali lipat dibandingkan berjualan di hari biasa.  

“Alhamdulillah untung Bandung jadi tuan rumah, saya bisa kecipratan manfaatnya. Saya dapet untung gede. Mudah-mudaha pedagang kecil kaya kami terus difasilitasi. Supaya kehidupan bisa stabil lah,” kata Wawan, yang biasa berjualan kue donat, saat ditemui di sekitaran stadion GBLA.

3. Rating TV yang cukup besar selama babak penyisihan Piala Presiden

Perputaran Uang di Piala Presiden Ternyata Mencapai Belasan Miliarsitus PT Liga Indonesia Baru

Selain banyak menyedot masa untuk menonton secara langsung pertandingan ke stadion, ternyata laga yang disiarkan di televisi swasta pun mampu menarik minat penonton layar kaca. Hal itu dapat dilihat dari rata-rata rating TV yang menyentuh angka 2,9 dengan rata-rata share rating sebesar 15,6.

Bahkan pertandingan Persib kontra PSM, Jumat (26/1/2017) lalu, menjadi yang tertinggi dengan rating mencapai 6,1 dan share rating mencapai 22,1 persen.

Tentu jika dilihat dari situ, pertandingan sepak bola akan menjadi barang dagang panas bagi media broadcaster yang berminat menyiarkannya pertandingan sepak bola kelak.

4. Sepak bola Indonesia bergerak jadi industri

Perputaran Uang di Piala Presiden Ternyata Mencapai Belasan Miliardok. PSSI pers

Ternyata dengan jumlah transaksi yang beredar di ajang seperti ini, tentunya industri sepak bola di Indonesia sudah mulai berjalan. Selain itu, proses ekonomi yang masif dalam aktivitas sepak bola juga mampu melibatkan banyak pihak untuk bisa meraih untung di dalamnya.

Hadirnya Piala Presiden di awal tahun bisa mampu memberikan efek domino bagi semua elemen yang terlibat. Sudah tentu, momentum ini tentu sangat penting dipelihara dan ditumbuhkembangkan untuk mendorong kemajuan pesepakbolaan Indonesia.

Apalagi, di era modern sekarang ini sepak bola sudah mulai bergerak maju menjadi sebuah industri besar. Setidaknya turnamen ini memberikan contoh kecil, bahwa sepak bola Indonesia sudah bisa bergerak ke arah industri, yang mampu memberikan penghidupan kepada puluhan, bahkan ratusan orang yang berada di sekeliling klub.

Ilyas Listianto Mujib Photo Verified Writer Ilyas Listianto Mujib

Buruh pena yang sedang menggeluti jurnalisme olahraga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya