Meski Gagal di Piala Dunia, Masa Depan Timnas Inggris Tetap Cerah

#WorldCup2019 Disiapkan menjadi pemenang di masa mendatang

Bermodal pemain muda minim pengalaman, Timnas Inggris tampil menggebrak pada Piala Dunia 2018. Tak diunggulkan di awal-awal kompetisi, tim asuhan Gareth Southgate ini mampu menembus semifinal.

Sayangnya, di babak ini mereka harus tersingkir setelah menghadapi tim kuat Kroasia dengan skor 2-1, dini hari tadi.

Inggris boleh saja gagal di Piala Dunia kali ini. Namun di masa mendatang, mereka akan menuai hasil buah dari pengalamannya saat ini.

1. Cerah di masa mendatang

Meski Gagal di Piala Dunia, Masa Depan Timnas Inggris Tetap CerahIndependent.co.uk

Pada Piala Dunia kali ini, Inggris memercayakan kekuatannya pada anak-anak muda minim pengalaman. Dari 23 pemain yang dibawa ke Rusia, hanya ada tiga pemain yang berusia di atas 30 tahun. Yaitu Gary Cahill dan Ashley Young (32 tahun) serta Jamie Vardy (31 tahun). 

Rerata skuat yang dibawa Inggris pada ajang kali ini adalah 26 tahun dan 18 hari. Angka tersebut membuat The Three Lions sebagai skuat termuda ketiga di Piala Dunia setelah Nigeria dan Prancis.

Pemain termuda yang dibawa adalah bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold (19). Dan pemain muda yang lainnya yakni Marcus Rashford (20), Dele Alli serta Ruben Loftus-Cheek (22). 

Dengan pemain yang masih muda dan minim pengalaman, tentu mencapai semifinal menjadi pencapaian yang luar biasa. Para pemain ingusan ini sudah mengecap pengalaman berharga. Yakni tampil di kompetisi sepak bola terbesar di dunia.

Berikutnya, saat memasuki usia matang dan tampil di kancah internasional para pemain ini akan lebih percaya diri.

2. Target juara Piala Eropa 2020

Meski Gagal di Piala Dunia, Masa Depan Timnas Inggris Tetap CerahDaily Mail

Setelah Piala Dunia, kompetisi besar terdekat yang akan diikuti Inggris adalah EURO atau Piala Eropa 2020. Dalam dua tahun dari hari ini, para pemain Inggris ini bakal lebih matang, baik kemampuan maupun mentalnya.

Belum lagi, dalam kurun waktu tersebut akan meuncul bintang-bintang baru daru kompetisi Premier League.

Targetnya, tentu saja dengan menjadi juara Piala Eropa 2020. Untuk diketahui, meskipun sebagai salah satu kekuatan sepak bola Eropa, Inggris belum pernah menjuarai Piala Eropa.

Bahkan untuk tampil di final pun mereka belum pernah merasakan. Capaian terbaiknya adalah, lolos ke semifinal pada edisi 1968 dan 1996. Di edisi terakhir 2016 lalu, Inggris bahkan harus tersingkir di babak 16 besar dari tim medioker, Islandia.

3. Diasuh pelatih yang tepat

Meski Gagal di Piala Dunia, Masa Depan Timnas Inggris Tetap CerahExpress.co.uk

Gagal total di Piala Eropa 2016, Inggris kemudian memecat Roy Hodgson. Sebagai gantinya asosiasi sepak bola Inggris (FA) kemudian menunjuk Gareth Southgated. Saat diperkenalkan, publik Inggris banyak menghujatnya karena sang pelatih dianggap minim pengalaman. Southgate diragukan karena sebelumnya gagal bersama Middlesbrough di Premier League.

Seiring berjalannya waktu, publik Inggris mulai memercayai pelatih kelahiran Watford ini. Sejak diangkat menjadi pelatih, Southagate telah memimpin Inggris sebanyak 20 pertandingan. Hasilnya, 12 kemenangan diraih, sisanya empat imbang dan empat kalah.

Publik Inggris semakin mengagumi sosok Southgate karena mampu membawa negaranya tampil di semifinal meski dengan skuat yang masih muda. Ia dianggap mampu meracik pemain muda inggris menjadi tim yang cukup disegani.

Selain itu, strategi Southgate juga dianggap mumpuni karena membuat Inggris jago dalam memanfaatkan bola mati. Sebagai catatan, 9 dari 12 gol Inggris tercipta melalui situasi bola mati.

Imam Rosidin Photo Verified Writer Imam Rosidin

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya