Bagaimana Cara Vietnam Memulai Kembali Sepak Bola Usai Pandemik?

"Kalau takut virus corona, kami tidak akan di sini sekarang"

Jakarta, IDN Times - Kala pandemik virus corona menyergap, penyakit COVID-19 seolah jadi musuh bersama bagi seluruh dunia. Jutaan orang terjangkit oleh virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, Tiongkok. Negara maju seperti Amerika Serikat hingga beberapa negara Eropa juga kewalahan dibuatnya. Namun, hal luar biasa ditunjukkan oleh Vietnam.

Negara di Asia Tenggara ini termasuk salah satu negara ASEAN yang daratannya berbatasan langsung dengan Tiongkok, namun cara pemerintah Vietnam menangani COVID-19 sukses memberikan dampak masif.

Berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa, kasus virus corona di Vietnam "hanya" menyentuh angka 328 dan TIDAK ADA SATU PUN KASUS KEMATIAN AKIBAT VIRUS CORONA di negara yang bertetangga dengan Tiongkok itu. Kebijakan lockdown dan penanganan ketat yang dilakukan negara komunis itu berhasil membawa warga dan pemerintah Vietnam untuk sementara itu boleh disebut sebagai pemenang di tengah pandemik COVID-19.

Dan untuk pertama kalinya sejak lockdown, sepak bola akhirnya digulirkan kembali di Vietnam. Ajaibnya lagi, tak seperti Jerman dan Korea Selatan yang menggulirkan kompetisi dengan status tanpa penonton, Vietnam justru memperbolehkan suporter datang menonton ke stadion!

Per Jumat (5/6) lalu, V-League kembali digulirkan. 1.000-an lebih penonton tercatat hadir di stadion kala tuan rumah Ho Chi Minh City menjamu Hai Phong di lanjutan V-League, Jumat (5/6). Lalu di tempat berbeda, 3.000 lebih suporter datang di laga antara Nam Dinh melawan CLB Viettel.

Jadi, bagaimana cara Vietnam sukses menyelenggarakan kembali sepak bola di negaranya? Berikut wawancara IDN Times bersama jurnalis Voice of Vietnam, Chu Tran Tien, membahas seluk beluk di balik keputusan Vietnam menggulirkan kompetisi dengan suporter di stadion.

1. Kenapa pemerintah berani menggulirkan kembali sepak bola di Vietnam?

Bagaimana Cara Vietnam Memulai Kembali Sepak Bola Usai Pandemik?Becamex Binh Dhuong berlaga di ACF Champions League, 23 Februari 2016.

Kami menghubungi Tran, sapaan akrabnya, pada Selasa (2/6) lalu. Kepada IDN Times, Tran menjelaskan beberapa detail terkait keputusan pemerintah menggulirkan kembali kompetisi sepak bola di Vietnam. Usut punya usut, kasus COVID-19 di Vietnam memang tak sepenuhnya hilang, namun transmisi lokal sudah tidak ada.

"Sejujurnya, masih ada kasus COVID-19 di sini. Namun, kasus transmisi lokal sudah tak terjadi. Kasus-kasus terbaru yang terjadi adalah dari masyarakat yang datang dari luar negeri. Namun, pemerintah bergerak cepat dengan mengisolasi mereka di bandara," jelas Tran kepada IDN Times, Selasa (2/6) lalu.

Tidak adanya kasus transmisi lokal dan kasus kematian yang masih 0, kemudian membuat pemerintah melonggarkan karantina wilayah dan memutuskan menyambut situasi yang di Indonesia populer disebut sebagai new normal. Roda ekonomi kembali diputar, lalu kompetisi sepak bola kembali digulirkan.

Baca Juga: Perang Vietnam: Awal Mula, Intervensi Amerika dan Kekalahan Paman Sam

2. Bagaimana protokol penyelenggaraan V-League di era new normal ala Vietnam?

Bagaimana Cara Vietnam Memulai Kembali Sepak Bola Usai Pandemik?Kompetisi di Vietnam mulai kembali usai sukses atasi COVID-19 (Twitter/@VocketFC)

Di balik keputusan menggulirkan kembali kompetisi sepak bola, pemerintah juga memberikan kebebasan bagi pengelola liga bahwa V-League bisa dihadiri oleh penonton. Terkait ini pun, pengurus liga memberi keleluasaan bagi tiap provinsi yang memiliki wakil-wakil di V-League untuk menentukan berapa jumlah penonton yang diperkenankan hadir di stadion.

"Untuk saat ini, penonton memang sudah diperbolehkan hadir ke stadion. Sebagian besar stadion juga mengizinkan setengah dari kapasitas stadion untuk dipenuhi oleh suporter yang datang menonton," jelas Tran.

"Pengurus V-League sejatinya menyerahkan kepada masing-masing pemerintah provinsi setempat untuk menentukan berapa jumlah suporter yang boleh masuk ke stadion. Suporter juga wajib menggunakan masker dan mencuci tangannya di tiap pintu masuk menuju tribun," lanjut Tran lagi.

3. V-League digulirkan kembali demi kepentingan tim nasional menyambut Kualifikasi Piala Dunia, Piala AFF, dan SEA Games 2021

Bagaimana Cara Vietnam Memulai Kembali Sepak Bola Usai Pandemik?Kiprah para pemain Vietnam di Piala Asia 2019 lalu. the-afc.com

Mengulik lebih lanjut terkait keputusan berani V-League dan pemerintah, ternyata, ada kepentingan negara di balik ini.

Dari penurutan Tran, kami mendapati informasi bahwa urgensi memulai kembali kompetisi tak hanya dilatarbelakangi oleh tuntutan memutar kembali industri dan ekonomi, namun juga demi mempersiapkan tim nasional Vietnam untuk beberapa ajang yang mungkin akan dimulai kembali usai pandemik.

"Pengurus V-League ada di bawah tekanan untuk melanjutkan kompetisi karena pemerintah, utamanya Kementerian Olahraga (Kemenpora-nya Vietnam), meminta agar sepak bola kembali dimainkan agar tim nasional dapat menyiapkan pemain menyambut Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF 2020. Sekadar informasi saja, di Vietnam, kepentingan tim nasional adalah yang utama. Liga dan aktivitas lain tak jadi fokus karena pemerintah ingin agar tim nasional dapat terus dipersiapkan menyambut ajang-ajang bergengsi," jelas Tran.

"Alasan berikutnya, beberapa klub, saya tidak bisa menyebutkan siapa saja, bisa terancam keuangannya jika V-League tak lagi digulirkan. Kekhawatiran mereka beralasan karena jika sepak bola tak lagi dimainkan dalam waktu dekat, keuangan mereka akan terimbas dan bisa jadi, mereka akan bangkrut," kata Tran lagi.

Vietnam sendiri memang punya agenda yang tak sedikit di kalender sepak bola. Jika tak ada halangan, Kualifikasi Piala Dunia 2020 akan dimulai kembali dan Vietnam dijadwalkan tandang ke markas Malaysia pada 13 Oktober 2020. Ini jadi partai krusial demi mimpi lolos Piala Dunia sebab Nguyen Quang Hai dan kolega kini tengah memimpin klasemen sementara Grup G.

Lalu, di Piala AFF 2020 yang rencananya dihelat pada 23 November 2020, Vietnam juga siap menurunkan tim terbaik, mengingat pada edisi 2018 lalu mereka adalah juaranya dan di tahun ini status mereka adalah juara bertahan. Yang terakhir, para pemain muda Vietnam juga disiapkan untuk seleksi tim nasional karena persiapan menyambut SEA Games 2021.

Kesuksesan pemerintah Vietnam menangani virus corona berimbas besar kepada bagaimana negara itu mulai perlahan-lahan menyambut new normal dan menyembuhkan kembali sektor perekonomian. Rasa takut akan ancaman pandemik dan penyakit COVID-19 perlahan-lahan tak lagi menghantui masyarakat, seiring dengan mulai terbiasanya masyarakat menyambut era normal baru pasca-pandemik.

"Kalau kami takut dengan virus corona, kami tak akan ada di stadion sekarang. Perjuangan kami melawan virus sudah sangat baik sehingga kini kami telah kembali sehat, itulah kenapa rakyat Vietnam kini mulai kembali menjalani dan menikmati hidup," ujar salah satu suporter sepak bola, Dinh Van Tam, dikutip dari Reuters.  

Baca Juga: Masih Dikepung Corona, Timnas Vietnam Mulai Berlatih September

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya