Ini Empat Senjata Persebaya Hadapi Arema di Final Piala Presiden 2019

Sentuhan magis Djajang Nurdjaman salah satunya

Jakarta, IDN Times - Final Piala Presiden 2019 yang akan dihelat pada Selasa (9/4) sudah terasa panasnya saat ini. Laga final dari turnamen pra-musim ini akan mempertemukan dua rival asal Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya. Tak pelak, derby Jawa Timur ini akan semakin bergengsi karena keduanya ditemukan di partai puncak.

Kali ini, IDN Times akan mengulas perjalanan salah satu kontestan final, Persebaya. Tim berjuluk Bajul Ijo ini baru saja promosi ke Liga 1 2018 setelah menjuarai Liga 2 2017. Di musim perdananya kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, The Green Force sukses finis di posisi 5.

Menyambut musim baru Liga 1 2019, Persebaya ternyata berbenah dengan masif. Terbaru, mereka sukses menjejakkan kaki ke partai final Piala Presiden 2019. Bagaimana kans Persebaya menjuarai trofi perdana mereka sejak kembali ke Liga 1?

1. Sosok Djadjang Nurdjaman jadi pembeda

Ini Empat Senjata Persebaya Hadapi Arema di Final Piala Presiden 2019Persebaya.id/Satrio Wicaksono

Di bawah kendali Djadjang Nurdjaman, Persebaya memang berupaya merengkuh asa tertinggi. Datang ke Persebaya menggantikan Alfredo Vera, pelatih kelahiran Majalengka ini sukses membawa Bajul Ijo yang terdampar di papan bawah, justru akhiri musim di papan atas.

Kini, di Piala Presiden 2019, tuah Djanur, sapaan akrabnya, diharapkan kembali menaungi Irfan Jaya dan kolega. Untuk diketahui, Djanur adalah satu-satunya pelatih yang minimal sukses membawa timnya mencapai babak semifinal di turnamen pra-musim tersebut. Dari 4 kali berpartisipasi di turnamen ini, Djanur sukses menjuarainya di tahun 2015 bersama Persib Bandung, dan masing-masing satu kali menjadi juara 3 (Persib) dan juara 4 pada edisi 2018 (bersama PSMS Medan).

Baca Juga: Lawan Persebaya di Final Piala Presiden, Ricky Kayame Bawa Misi Khusus

2. Skuat Persebaya di 2019 lebih tangguh

Ini Empat Senjata Persebaya Hadapi Arema di Final Piala Presiden 2019IDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Menyambut musim baru Liga 1 2019, Persebaya membenahi skuatnya dengan baik. Ditinggalkan oleh sang juru gedor andalan, David da Silva, Persebaya juga kemudian harus melepas Robertino Pugliara dan gelandang naturalisasi, Raphael Maitimo. Tak cukup di situ, upaya mereka memulangkan kembali Andik Vermansah ke Surabaya juga gagal.

Namun, itu menjadi titik balik bagi Bajul Ijo. Manajemen bergerak cepat dengan mengamankan tanda tangan penyerang asal Tajikistan, Manuchekr Dzhalilov. Setelahnya, secara beruntun mereka mendatangkan Amido Balde, eks penyerang Celtic FC, dan playmaker asing, Damian Lizio.

Di lini belakang, kapten timnas Indonesia, Hansamu Yama Pranata, sukses diboyong dari Barito Putera. Ditinggal oleh Ferinando Pahabol yang hijrah ke Kalteng Putra, Persebaya nyatanya masih bisa andalkan dua winger lincah kaliber timnas, Osvaldo Haay dan Irfan Jaya.

3. Bajul Ijo belum tersentuh kekalahan di Piala Presiden 2019

Ini Empat Senjata Persebaya Hadapi Arema di Final Piala Presiden 2019IDN Times/Fitria Madia

Kedatangan Hansamu Yama membuat pertahanan Bajul Ijo semakin solid. Duetnya bersama Otavio Dutra menjadi duet sejati yang kompak dan disiplin. Mereka juga ditopang dua bek sayap tangguh dalam diri Novan Setya Sasongko dan sang kapten baru, Ruben Karel Sanadi.

Ketangguhan lini belakang dan produktivitas lini serang Persebaya membuat Bajul Ijo catatkan rekor impresif di Piala Presiden 2019. Sejak fase grup sampai final, Persebaya tidak pernah tersentuh kekalahan. Perseru Serui dan Persib Bandung dipermalukan di fase grup lewat skor 3-2, sementara Tira-Persikabo menahan imbang mereka di laga ketiga grup dengan skor 0-0.

Di fase gugur, Tira-Persikabo ditekuk dengan skor 3-1, lalu di semifinal, dalam dua leg, Irfan Jaya dan kolega sukses mengalahkan Madura United dengan skor 1-0 dan 3-2, untuk kemudian menang agregat 4-2 dan lolos ke final.

4. Sumbang nama di daftar top skor

Ini Empat Senjata Persebaya Hadapi Arema di Final Piala Presiden 2019IDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Salah satu kejelian transfer manajemen Persebaya adalah sosok penyerang asing, Manuchekr Dzhalilov. Eks penyerang Sriwijaya FC ini direkrut setelah Persebaya gagal memboyong Andik, yang kemudian menyeberang ke pulau sebelah, Madura. Kini, di Piala Presiden 2019, nama penyerang yang memakai nama 'Jalilov' di jersey-nya ini bertengger di puncak top skor dengan 5 gol bersama gelandang Persija, Bruno Matos.

Baca Juga: Hadapi Persebaya, Hanif Sjahbandi Berharap Aremania dan Bonek Berdamai

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya