Perihal "Gol Hantu" Luis Garcia ke Gawang Chelsea

Bagi Luis, gol itu bukanlah "gol hantu" yang kontroversial

Jakarta, IDN Times - Dari 30 gol yang dicetak Luis Garcia untuk Liverpool dalam 121 penampilannya selama berseragam The Reds, ada satu gol spesial yang membuatnya begitu membekas di ingatan pendukung Si Merah.

Satu gol spesial itu dilesakkan Garcia ke gawang Chelsea pada babak semifinal leg kedua Liga Champions 2004/2005. Gol yang kemudian mengantarkan Liverpool ke final ajaib, di mana mereka menundukkan AC Milan lewat adu penalti dan menjadi jawara Eropa.

Berkesempatan bertemu dengan awak media pada acara webinar bertajuk "LaLiga BacktoWin", IDN Times mencoba mengorek kembali bagaimana pria kelahiran Badalona, Spanyol itu, mengingat dengan jelas gol yang banyak disebut banyak pihak sebagai "gol hantu" atau "ghost goal".

1. Liga Champions 2004/2005 adalah momen ajaib bagi Liverpool

Perihal Gol Hantu Luis Garcia ke Gawang ChelseaPara pemain Liverpool merayakan kemenangan atas AC Milan di final Liga Champions 2004/2005. Twitter/@ChampionsLeague
https://www.youtube.com/embed/pQ1Z7WQVOBc

Liga Champions 2004/2005 memang jadi turnamen yang ajaib bagi Liverpool. Tergabung di Grup A bersama AS Monaco, Olympiakos, dan Deportivo La Coruna, The Reds nyaris tersingkir di fase penyisihan grup. Beruntung, agresivitas gol yang lebih baik dibanding Olympiakos, membawa Steven Gerrard dan kolega lolos sebagai wakil Grup A dengan status runner up di bawah Monaco.

Sempat membuat kejutan dengan menghajar juara Grup B, Bayer Leverkusen, dengan agregat 6-2, langkah fantastis The Reds berlanjut kala di perempat final sukses menyingkirkan raksasa Serie A, Juventus. Satu gol cantik Luis Garcia kala itu, sukses menyegel skor jadi 2-1, yang mana hasil itu mengantarkan Liverpool ke semifinal.

Dan di sini, drama itu kemudian terjadi.

Melawan Chelsea yang kala itu ditangani The Special One, Jose Mourinho, Liverpool tampil perkasa. Menahan imbang The Blues di laga tandang, momen spesial itu akhirnya tiba pada leg kedua di Anfield.

Laga baru berjalan 4 menit, umpan cantik Gerrard sukses meloloskan Milan Baros dari perangkap offside. Berupaya mencungkil bola melewati Petr Cech, sepakan Baros nyatanya masih memantul liar di depan mulut gawang The Blues. Garcia kemudian berlari menyongsong bola, lalu menendang bola tersebut dan mengenai John Terry, di mana bola kemudian bergulir pelan mengarah masuk ke gawang Chelsea, sebelum disapu oleh William Gallas.

Wasit menyatakan bola sudah melewati garis dan mengesahkan gol. Tak ada VAR atau goal line technology kala itu dan gol tunggal tersebut yang mengantar The Reds ke partai puncak melawan AC Milan.

Baca Juga: Inilah 5 Kemenangan Liverpool Setara dengan The Miracle of Istanbul

2. Apa kata Luis Garcia tentang gol itu?

Perihal Gol Hantu Luis Garcia ke Gawang ChelseaLuis Garcia merayakan gol ke gawang Chelsea pada semifinal Liga Champions 2004/2005. Twitter/@Squawka

Pada kesempatan webinar bersama eks bintang Atletico Madrid itu, kami coba menerbangkan memori Garcia pada momen itu. Kepadanya, IDN Times menanyakan apa cerita di balik gol legendaris yang terbukti jadi kunci penting keberhasilan Liverpool menjuarai Liga Champions 2004/2005.

"Saya senang Anda menyebut itu sebagai gol, alih-alih menyebutnya 'gol hantu'. Saya yakin sekali tendangan saya saat itu sudah melewati garis gawang sebelum William Gallas menyapu bola keluar. Jadi ya, itu sebuah gol yang benar-benar spesial buat saya dan Liverpool," ujar Garcia kepada IDN Times di acara webinar LaLiga, Rabu (10/6) sore kemarin.

3. Luis Garcia adalah pahlawan Liverpool di babak knockout

Perihal Gol Hantu Luis Garcia ke Gawang ChelseaLuis Garcia dikawal oleh Paulo Ferreira, pada laga Liga Champions 2004/2005 melawan Chelsea. Neal Marchan / Icon Sport

3 musim di Anfield pada 2004-2007, Luis Garcia boleh dibilang merasakan puncak kejayaannya pada musim 2004/2005. Dari total 10 gol yang dicetaknya di Liga Champions selama 3 musim berseragam Liverpool, 5 di antaranya diborong eks pemain Barcelona itu pada babak gugur Liga Champions 2004/2005.

Tak pelak, 2004/2005, yang juga musim debutnya di Inggris dan di Liverpool, layak dikenang setinggi langit oleh pemain bernama lengkap Luis Javier Garcia Sanz ini. Apalagi, ia kemudian dikenang oleh Kopites, sebutan suporter Liverpool, dengan sebuah chant spesial. 

"Luis García, he drinks Sangria/he came from Barça to bring us joy!/He's five-foot seven, he's football heaven/So please don't take our Luis away!" 

Baca Juga: Timo Werner Setia Menanti Pinangan Liverpool, tapi...

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya