Sadio Mane, dari Sedhiou hingga Jadi Raja Gol Premier League

Perjalanan panjang ditempuh Mane untuk sampai di titik ini

Jakarta, IDN Times - Nama Sadio Mane tengah mencuri atensi pada pekan terakhir Premier League 2018/2019. Di pekan terakhir, ia sukses mencetak dua gol saat menghadapi Wolverhampton Wanderers. Walau gagal menjadi juara bersama Liverpool, Mane sukses menggenapkan catatan golnya menjadi 22 gol.

Nyatanya, jalan panjang harus ditempuh pria asal Senegal itu untuk menjadi salah satu pemain penting dunia saat ini. Kariernya saat ini tak didapat dengan mudah karena jalan berliku yang harus ditempuh sejak menempuh karier junior.

1. Anak imam masjid di kampung halamannya

Sadio Mane, dari Sedhiou hingga Jadi Raja Gol Premier LeagueInstagram/sadiomaneofficiel

Lahir dari keluarga religius, Mane memang tumbuh menjadi Muslim yang taat. Ayah sang pemain sendiri dikenal sebagai imam masjid di lingkungan tempat tinggalnya di Sedhiou, Senegal. Memulai karier junior di Academie Generation Foot, Mane kecil mendapat larangan dari sang ayah yang enggan melihat anaknya jadi pesepakbola profesional.

Tetap teguh dengan pilihan kariernya, Mane kemudian hijrah ke Prancis dan membela Metz, klub profesional pertamanya. Sempat tampil rutin bersama tim Ligue 2 tersebut, Mane harus rela melihat klubnya degradasi di akhir musim ketika ia mulai dapat tempat di skuat utama.

Baca Juga: Tiga Bintang Afrika Berbagi Gelar Top Skor Premier League

2. Petualangan lanjutan di Austria

Sadio Mane, dari Sedhiou hingga Jadi Raja Gol Premier LeagueFacebook.com/IndonesiaLFC

Tak lama di Metz, ia hijrah ke Austria bersama Red Bull Salzburg dan mulai tunjukkan kualitas kelas dunianya di sana. 2,5 musim di sana, ia mampu cetak 16 dan 13 gol di musim debut dan musim keduanya, sebelum akhirnya menempuh spotlight yang lebih terang dengan hijrah ke Premier League.

Bersama Salzburg sendiri, kapten timnas Senegal ini sukses menjuarai Piala Austria dan kompetisi liga domestik, sebelum akhirnya memaksakan ke pihak klub demi memuluskan impiannya hijrah ke Southampton.

3. Makin berkilau bersama Southampton

Sadio Mane, dari Sedhiou hingga Jadi Raja Gol Premier LeagueTwitter/@Football__Tweet

Pindah ke Southampton pada awal musim 2014/2015, Mane langsung mencuri perhatian. Ditebus dengan harga 11,8 juta paun, Mane dikontrak selama empat musim walau kemudian ia tak menyelesaikan kontrak tersebut. Dua musim di Soton, jumlah golnya di liga selalu tembus dua digit, sebelum akhirnya dia membuat rekor hat-trick tercepat pada 16 Mei 2015 saat membawa timnya menang 6-1 atas Aston Villa.

4. Puncak karier di Liverpool

Sadio Mane, dari Sedhiou hingga Jadi Raja Gol Premier Leaguetwitter.com/DeadlineDayLive

Puncak karier Mane terwujud ketika dirinya ditebus oleh tim papan atas, Liverpool. Bersama The Reds, Mane jadi sosok andalan di lini depan bersama dua penyerang yang kemudian datang berurutan setelahnya, Roberto Firmino dan Mohamed Salah.

Walau masih konsisten mencetak dua digit gol (10 dan 13), Mane kemudian jadi mesin gol yang superior pada musim 2018/2019. Usai membawa Liverpool kembali lolos ke final Liga Champions musim ini, Mane kemudian mencetak total 22 gol di Premier League.

Bersama Salah dan Pierre-Emerick Aubameyang, dirinya jadi top skor bersama Premier League musim ini sekaligus menjadi gelar individu presitisiusnya di liga paling beken di kolong langit ini.

Baca Juga: 3 Rekor Baru Tercipta Usai Liverpool Gagal Juara

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya