Sepak Bola Kala Pandemik: Aneh, tapi Kami akan Terbiasa

Bundesliga berjalan 2 pekan dengan semua laga tanpa penonton

Jakarta, IDN Times - Bundesliga menjadi kompetisi pertama di antara liga top Eropa lainnya, yang resmi bergulir usai berhenti sementara karena pandemik virus corona. Terhitung per hari ini, Rabu (27/5), Bundesliga sudah bergulir kembali selama dua pekan, setelah sebelumnya mereka memulai restart pada 16 Mei lalu.

Diterapkannya protokol kesehatan yang ketat membuat protap pelaksanaan pertandingan pun jadi lebih berbeda. Jargon new normal digaungkan sebagai simbol bahwa dunia siap menyambut era baru di tengah pandemik. Salah satu yang mencolok adalah laga yang dihelat tanpa penonton.

1. Terasa aneh di awal menonton sepak bola tanpa penonton

Sepak Bola Kala Pandemik: Aneh, tapi Kami akan Terbiasabundesliga.com

Salah satu kewajiban standar sebuah laga sepak bola bisa dihelat di tengah pandemik adalah tidak boleh ada penonton di dalam stadion. Tak hanya itu, jumlah staf pun dibatasi dan jarak antara pemain cadangan di bangku pemain juga menerapkan aturan physical distancing.

Pertama-tama, semua terlihat aneh. Mengutip ujaran pelatih Bayern Munich, Hans-Dieter Flick, ada sesuatu yang berbeda dari protokol ini tapi itu adalah proses kita menerima gaya hidup baru yang disebut-sebut new normal ini.

"Atmosfer (stadion) bisa memberikan inspirasi kepada tim. Sekarang, kami harus bisa mengatasi laga tanpa penonton. Kami harus menerima kondisi saat ini dan tidak boleh mencari alasan," ujar Hansi, sapaan akrabnya, dikutip dari AFP, sebelum laga lawan Borussia Dortmund, Selasa (26/5).

Baca Juga: 5 Tim yang Masih Berpeluang Jadi Juara Bundesliga Musim Ini, Memanas!

2. Hal-hal unik yang menyegarkan

Sepak Bola Kala Pandemik: Aneh, tapi Kami akan TerbiasaTwitter/@blackyellow

Melihat situasi new normal ini, IDN Times coba merasakan sendiri menonton laga seru Borussia Dortmund vs Bayern Munich pada Selasa (26/5) malam tadi. Dalam laga yang dihelat di Signal Iduna Park, ini kali pertama laga berjuluk Der Klassiker dipanggungkan dengan status tanpa penonton.

Dari siaran langsung, penonton di rumah bisa merasakan sendiri hal-hal yang selama ini mungkin hanya bisa dirasakan wartawan di tribun media atau para pemain di lapangan. Biasanya riuh oleh teriakan suporter, kini kamu bahkan bisa mendengar secara langsung teriakan instruksi dari pelatih atau teriakan antara pemain.

Sebelumnya, hal-hal seperti ini hanya bisa didengar oleh segelintir orang saja, mengingat riuhnya teriakan suporter membuat kita nyaris hanya bergantung dari membaca gerak bibir pemain untuk tahu apa yang mereka bicarakan.

Ambil contoh, dari yang bisa kami tangkap di telinga, adalah beberapa bahasa seperti Inggris dan Prancis yang terdengar. Di kubu Bayern, kebetulan sisi kanan dihuni oleh dua penggawa asal Prancis, yakni Benjamin Pavard (bek kanan) dan Kingsley Coman (gelandang sayap kanan). Beberapa kali, kata "courir" terdengar diteriakkan oleh Pavard, yang kalau diartikan ke Bahasa Indonesia artinya adalah "lari".

3. Sepak bola di era new normal terasa seperti menonton bocah kampung bermain

Sepak Bola Kala Pandemik: Aneh, tapi Kami akan Terbiasatwitter.com/Bundesliga_EN

Kalau semasa kecil kalian pernah bermain sepak bola di kampung, rasanya sama seperti menonton liga sepak bola di era new normal. Beberapa kali, penonton akan mendengar para pemain meneriakkan "out" ketika bola keluar lapangan. Dan di level internasional, bukan sesuatu yang aneh jika di lapangan kamu akan mendengar banyak bahasa diucapkan oleh para pemain.

Mengambil contoh dari laga Dortmund vs Bayern kemarin malam, sepenangkapan telinga kami, ada Bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman yang dipakai beberapa pemain untuk diteriakkan ke sesama rekannya di lapangan. Status pemain yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang membuat hal-hal di new normal ini jadi sesuatu yang asyik dan menyegarkan.

Sepak bola bersiap menyambut new normal dan penonton, perlahan-lahan akan terbiasa dengan hal ini. Semoga.

Baca Juga: Jamu Bayern Munich Malam Ini, Erling Haaland Siap Tampil Menggila!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya