Pertemuan Rahasia Jadi Kunci Pulihnya Status Hitam Benzema
goal.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jerman tampaknya harus lebih waspada ketika bertemu dengan Prancis di Piala Eropa 2020, Rabu (16/6/2021) dini hari WIB. Sebab, salah satu striker andalan Prancis telah kembali.
Ya, siapa lagi kalau bukan Karim Benzema. Setelah hampir enam tahun absen, pemain berusia 33 tahun itu bakal kembali mempertajam lini depan skuad asuhan Didier Deschamps.
"Di kepala ini, saya membuat keputusan beberapa waktu lalu. Ada banyak diskusi, menimbang pro dan kontra. Itu dilakukan dengan sangat diam-diam, tetapi itu hanya antara Karim dan saya," kata Deschamps.
Sejak 2015 lalu, Benzema memang masuk dalam daftar hitam Prancis. Kondisi ini terjadi karena skandal percobaan pemerasan yang melibatkan pemain Real Madrid tersebut, meski mengelak.
Perdana Menteri Prancis kala itu, Manuel Valls, menegaskan Benzema tidak punya tempat lagi di tim nasional. Dia menyatakan pria keturunan Aljazair itu dilarang masuk timnas Prancis terhitung sejak Desember 2015.
1. Piala Eropa 2016 jadi awal hubungan panas
thestatesman.comBenar saja, pada Piala Eropa 2016, Benzema tak masuk daftar pemain Prancis. Hubungannya dengan Deschamps yang awalnya baik-baik saja pun memanas.
Apalagi, dilansir FourFourTwo, setelah dia menuding Deschamps rasis. Bahkan, pada 2019, masih tercium aroma pihak Prancis masih enggan memakai jasa Benzema. Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Great, mengatakan peluang Benzema masuk skuad Prancis telah berakhir.
"Petualangan Benzema dengan Prancis telah berakhir," kata Noel kala itu.
Pernyataan itu pun mendapat respons dari Benzema. Dia bertekad bakal membalaskan dendam dengan membuktikan kepiawaiannya beraksi dengan Timnas lain.
"Jika Anda berpikir begitu, biarkan saya bermain untuk negara yang berhak untuk dibela dan lihat saja," tegasnya.
Baca Juga: 5 Pemain Kunci Laga Prancis Vs Jerman di Fase Grup Piala Eropa
2. Dorongan agar Benzema kembali perkuat Prancis
Striker Prancis, Karim Benzema, tumbang di laga kontra Bulgaria / MarcaEditor’s picks
Benzema perlahan membuktikan diri sebagai salah satu striker yang ganas. Pelatihnya di Real Madrid, Zinedine Zidane, menyatakan sudah seharusnya Prancis memanggil Benzema untuk Piala Eropa 2020.
Dorongan ini bukan tanpa dasar. Penampilan Benzema di lapangan terbukti telah mendongkrak performa Madrid pasca Cristiano Ronaldo cabut. Musim lalu saja, Benzema mencetak 30 gol dalam 46 pertandingan di semua kompetisi untuk Madrid.
"Ada banyak yang tidak memahaminya (pengecualiannya)," kata Zidane di awal 2021 silam.
3. Demi kebaikan Prancis
Standard.co.ukAdanya seruan agar Benzema kembali ke skuad pun ditanggapi Deschamps. Diam-diam, dia berkomunikasi dengan Benzema terkait peluang memperkuat skuadnya di Euro 2020.
Terlepas dari pro dan kontra, Deschamps menegaskan keputusannya itu untuk kebaikan Prancis.
"Selalu dipandu oleh satu hal saja, kebaikan Prancis. Semua orang bisa membuat kesalahan," jelas Deschamps.
Dia mengaku sudah sering bentrok dengan beberapa pemain. Namun, kembali lagi, dia tak ingin mengorbankan tim karena perasaan individu.
"Saya tidak pernah mengatakan Karim tidak memenuhi syarat untuk Prancis. Kami tidak bisa kembali ke masa lalu. Terpenting adalah, kami bertemu untuk bicara satu sama lain. Aku membutuhkannya, dia juga," jelas Deschamps.
4. Kemungkinan jadi ujung tombak Prancis
instagram.com/karimbenzemaKembalinya Benzema tentu akan membuat lini depan Les Bleus bertambah kuat. Diperkirakan, dia bisa jadi ujung tombak utama Prancis bersama Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann di Piala Eropa 2020.
Dalam laga uji coba kontra Bulgaria, sudah terlihat seperti apa mengerikannya lini depan Prancis dengan trio maut itu. Sialnya, Benzema tak bisa main penuh karena cedera.
Baca Juga: Preview Prancis vs Jerman: Tak Mau Terganggu Trauma
Berita Terkini Lainnya
