Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu Orang

Ricuh, pengeroyokan, hingga gas air mata ditembakkan

Jakarta, IDN Times - Seorang supporter Arema FC menceritakan apa yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. Rezqil Wahyu menjadi satu dari sekian Aremania yang berhasil pulang dengan selamat dari tragedi berdarah tersebut.

Melalui akun Twitternya, @RezqilWahyu_05, Rezqil membagikan kisahnya saat berada di dalam stadion kebanggaan Arema itu.

IDN Times telah berusaha menghubungi langsung Rezqil, namun berdasarkan unggahan terakhirnya, Rezqil memutuskan hanya membagikan informasi sebagaimana yang sudah dituliskan dalam utasnya.

1. Sempat ada sedikit friksi

Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu OrangSuasana Stadion Kanjuruhan usia laga Arema FC kontra Persebaya. IDN Times/Alfi Ramadana

Rezqil tiba di Stadion Kanjuruhan, saat para pemain sedang melakukan pemanasan. Kala itu, menurut dia, suasana masih berjalan aman dan tertib hingga kick-off berlangsung pukul 20.00 waktu setempat.

Melalui cerita yang dibaginya, Rezqil mengatakan beberapa kali kericuhan kecil terjadi di tribun penonton.

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar dua hingga tiga kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang," tulis Rezqil.

Baca Juga: Kesaksian Memilukan Korban Selamat di Tragedi Kanjuruhan!

2. Seorang pendukung invasi lapangan, lainnya ikut

Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu OrangGoogle

Usai Arema keok dari Persebaya, Rezqil bercerita, pelatih Arema, Javier Rocha, dan manajer tim, Ali Rifki, mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf kepada para pendukung yang sudah hadir. Namun, mimpi buruk juga terjadi di menit tersebut.

"Ada satu orang suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa, terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka," tulis Rezqil.

Setelah itu, beberapa oknum disebut ikut masuk dan meluapkan kekecewaan kepada para pemain. Kondisi stadion disebut semakin ricuh karena dari berbagai sisi stadion para suporter memasuki lapangan.

Tak hanya itu, lempar-lemparan juga terjadi ke arah lapangan. Suporter semakin tak terkendali membuat aparat bergegas memasukkan para pemain ke ruang ganti. Namun, semakin banyak suporter yang menembus masuk ke lapangan.

3. Situasi makin kacau, gas air mata ditembakkan

Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu OrangKericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pasca laga Arema FC kontra Persebaya. IDN Times/Alfi Ramadana

Rezqil menambahkan, berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter dilakukan aparat. Namun, sifatnya begitu represif. Hingga akhirnya, suporter melawan balik aparat. Situasi makin tak terkendali. 

"Menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, dipentung dengan tongkat panjang, satu suporter dikeroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," ujar Rezqil.

Rezqil bercerita aparat menembakkan gas air mata beberapa kali ke arah supoter yang berada di lapangan.

Hujan lemparan benda-benda dilakukan para suporter menyerang aparat. Sementara di dalam lapangan, tembakkan gas air mata diarahkan kepada para suporter.

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah suporter, di setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10," tulis Rezqil.

4. Penonton terjebak di dalam stadion

Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu OrangPara suporter Borneo FC mendoakan para korban Stadion Kanjuruhan Malang di Jawa Timur. Foto Instagram borneofc.id

Situasi menjadi mencekam. Rezqil menggambarkan banyak perempuan, orang tua, dan anak-anak yang tampak sesak dan tak berdaya ikut berdesakan untuk bisa keluar dari Stadion.

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata," tulis Rezqil.

Menurut Rezqil, di dalam stadion para supporter sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah, sementara di luar stadion banyak supporter yang terkapar dan pingsan imbas sempat terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

5. Situasi memanas hingga ke luar stadion

Kisah Menegangkan Tragedi Kanjuruhan, Berawal dari Invasi Satu OrangRatusan pecinta sepak bola tergabung Aliansi Suporter Bola Lampung menggelar aksi solidaritas terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Menurut cerita yang dibagikan Rezqil, kondisi mencekam tak hanya terjadi di dalam, tapi juga di luar stadion Kanjuruhan.

Banyak supporter yang digambarkan Rezqil sudah lemas bergelimpangan. Teriakan dan tangisan perempuan semakin terdengar. Belum lagi beberapa supporter tampak berlumuran darah.

"Sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokkan supporter terhadap aparat yang dianggap mengurung kita di dalam Stadion dengan puluhan gas air mata," tulis Rezqil.

Tembakan gas air mata beberapa kali kembali terjadi di luar stadion. Teparnya dari arah tribun 2 Stadion Kanjuruhan.

"Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter. Saya masih belum percaya menyaksikan saudara-saudara saya dengan kondisi seperti ini," kata Rezqil.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan yang Tewaskan 127 Orang

Baca Juga: Kesaksian Memilukan Korban Selamat di Tragedi Kanjuruhan!

Baca Juga: Nyala Lilin dari Aremania untuk Korban Kanjuruhan 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya