Roman Abramovich Diduga Jadi Korban Senjata Biologis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, diduga diracuni dengan senjata biologis saat menjadi mediator damai antara Ukraina dengan Rusia. Akibat terpapar senjata biologis tersebut, Abramovich sempat mengalami kebutaan.
Beruntung, setelah beberapa jam, penglihatan Abramovich pulih. Tapi, kulit tangan dan wajahnya terkelupas. Hingga kini, pelaku yang meracuni Abramovich masih diburu.
1. Serang bagian saraf
Mantan ahli senjata kimia Inggris, Kolonel Hamish de Bretton-Gordon, menduga kalau Abramovich diracuni dengan senjata biologis yang menyerang saraf. Dia tak tahu pasti apakah Abramovich sengaja diracun atau tidak.
Namun, dari gejala yang ditunjukkan Abramovich, sudah jelas kalau senjata biologis tersebut milik agensi Rusia.
"Kami memahami para negosiator diracuni dengan organofosfat yang merupakan bahan kimia dasar dalam agen saraf," kata Hamish mengutip The Sun.
Baca Juga: Pemilik Chelsea Roman Abramovich Diduga Keracunan Makanan
2. Operasi yang gagal dan amatiran
Hamish juga menyoroti bagaimana kecerobohan operasi tersebut. Menurutnya, apa yang menimpa Abramovich merupakan bentuk nyata buruknya aksi intelejen kelompok garis keras Rusia.
"Agak aneh ketika negosiator mereka terdampak. Entah mereka tak peduli adanya korban jiwa dari warga sipil, atau memang operasinya gagal," ujar Hamish.
3. Spekulasi dan teori yang berkembang
Spekulasi dan konspirasi bertebaran terkait dengan pemberitaan yang menimpa Abramovich. Sejumlah pihak beranggapan Abramovich telah diserang secara tidak sengaja.
Dari teori yang ada, kelompok garis keras yang berbasis di Moscow, diduga bertanggung jawab atas apa yang menimpa Abramovich. Mereka tak senang jika ada pihak-pihak yang ingin menghentikan perang.
Baca Juga: Chelsea Terancam Bangkrut Usai Abramovich Kena Sanksi