Tragedi Kanjuruhan Jadi Pembelajaran Suporter Soal Rivalitas Tak Sehat

Kesadaran suporter lebih penting dari infrastruktur

Jakarta, IDN Times - Tragedi Kanjuruhan menjadi pembelajaran berharga bagi suporter sepak bola Indonesia. Pentingnya untuk menghilangkan rivalitas yang tidak sehat menjadi prioritas utama mereka saat ini.

"Jadi yang kita tekankan hari ini adalah bagaimana suporter bisa menyadari bahwa rivalitas yang sehat itu harus tumbuh di tengah tengah suporter itu sendiri," ujar perwakilan suporter Persebaya, Alex Tualeka, yang ikut hadir dalam rapat koordinasi Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama PSSI dan perwakilan klub, Kamis (6/10/2022).

1. Kesadaran suporter lebih penting dari infrastruktur

Tragedi Kanjuruhan Jadi Pembelajaran Suporter Soal Rivalitas Tak SehatStadion Kanjuruhan masih dipenuhi peziarah yang datang untuk berdoa di hari kelima pasca kejadian. (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Alex menyadari dalam rapat koordinasi yang dilakukan bersama kemenpora permasalahan infrastruktur menjadi titik berat yang dibahas. Namun, Alex mengatakan kecanggihan infrastruktur tidak akan berguna jika kesadaran suporter tidak dibangun dengan baik.

"Mereka (suporter) harus berbenah, mampu menerima berpesta saat menang, juga harus siap siap bersedih saat kalah. Bukan berarti harus merusak itu yang harus di pahami oleh seluruh suporter di Indonesia," ujar Alex.

Baca Juga: Jumlah Suporter dan Personel Keamanan di Kanjuruhan Beda Jauh

2. Belajar dari tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan Jadi Pembelajaran Suporter Soal Rivalitas Tak SehatBerbagai spanduk duka cita dan dukungan untuk korban Kanjuruhan bertebaran di kota Malang. (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Berkaca dari tragedi Kanjuruhan, Alex mengatakan peristiwa tersebut terjadi lantaran adanya rivalitas yang tidak sehat. Hal tersebut yang diduga Alex memicu terjadinya kerusuhan hingga berakibat kerusakan saat ada tim yang didukung tak mendapat hasil maksimal.

"Jadi untuk konteks yang di Kanjuruhan, akar daripada persoalan itu adalah karena adanya rivalitas yang tidak sehat," ujar Alex.

3. Provokator disanksi pidana

Tragedi Kanjuruhan Jadi Pembelajaran Suporter Soal Rivalitas Tak SehatPerwakilan suporter Persebaya, Alex Tualeka (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Adanya ujaran kebencian hingga kalimat-kalimat provokatif dari suporter saat pertandingan sepak bola berlangsung bukan lagi jadi rahasia umum.

Sebagai perwakilan dari suporter, Alex justru mendukung jika pihak-pihak provokatif dan yang mengutarakan narasi negatif diberi sanksi pidana.

"Itu kan warisan-warisan narasi yang tidak sehat sehingga memperpanjang warisan riwayat kebencian antara klub. Ini kan harus kita sudahi dan hal yang paling sederhana adalah siapa yang memulai itu di tribun itu harus ditangkap harus diadili," ujar Alex.

Baca Juga: PSSI Mengaku Baru Tahu Suporter Diatur dalam UU SKN

https://www.youtube.com/embed/Xzj2s81tTss

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya