Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza 

Peraih El Pichichi terakhir dari tanah Iberia 

Disadari atau tidak, peraih trofi El Pichichi selalu dimenangkan oleh pemain asing, bukan pemain Spanyol, dalam belasan tahun terakhir. Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Luis Suarez adalah beberapa di antaranya. Sementara, Daniel Guiza menjadi pemain Spanyol terakhir yang berhasil meraih trofi El Pichichi. 

Meski begitu, El Pichichi rupanya tidak banyak mengubah karier Guiza. Karier sepak bolanya malah dianggap berjalan di tempat. Lantas, apa arti El Pichichi bagi seorang Dani Guiza? Check this out! 

1. El Pichichi dan dominasi GOAT

Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza Lionel Messi dan El Pichichi (elmundo.es)

Empat belas tahun lalu, tepatnya pada gelaran La Liga musim 2007/2008, trofi El Pichichi terakhir kali diraih oleh seorang pribumi Spanyol. Trofi El Pichichi atau gelar bagi top skor La Liga kala itu diraih oleh seorang pemain bernama Dani Guiza.

Pencapaian ini rasanya sulit untuk diraih oleh pemain asal Spanyol lain setelah Guiza, seiring datangnya dominasi dari dua GOAT (greatest of all time) dunia sepak bola, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Hingga saat ini, hanya Luis Suarez yang berhasil mengganggu dominasi mereka, tepatnya pada musim 2015/2016.

Tak ada lagi pemain Spanyol yang berhasil meraih trofi El Pichichi setelah Dani Guiza. Walaupun Spanyol sempat mendominasi kancah sepak bola dunia dengan memenangi Piala Dunia 2010 dan back to back juara Euro pada 2008 dan 2012, tetap saja pribumi Spanyol sulit untuk berjaya di tanah sendiri.

Bahkan, striker-striker hebat Spanyol macam David Villa, Fernando Torres, Alvaro Morata, Aritz Aduriz, Gerard Moreno, hingga Diego Costa pun tak mampu merebut gelar El Pichichi dari pemain luar Spanyol.

2. Di bawah bayang-bayang pemain bintang

Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza Dani Guiza (elconfidencial.com)

Gelar El Pichichi yang Guiza raih pada musim 2007/2008 bukanlah jaminan dirinya akan menjadi pilihan utama di skuad Tim Nasional Spanyol. Tergabung dengan skuad Timnas Spanyol asuhan Luis Aragones pada gelaran Euro 2008 Austria-Swiss, permainan Guiza kala itu tidak terlalu menonjol.

Hal ini dikarenakan posisi striker di skuad La Furia Roja masih diisi nama-nama beken seperti David Villa dan Fernando Torres, yang kala itu berada pada masa prima. Oleh karena itu, Guiza hanya bisa menjadi bayang-bayang dua bintang tersebut.

Walaupun hanya menjadi pilihan ketiga, permainannya sebagai seorang pemain cadangan pada gelaran tersebut tidak buruk-buruk amat. Dengan jumlah tampil sebanyak 3 kali, ia berhasil melesakkan 2 gol untuk La Furia Roja, masing-masing kala menjamu Yunani pada fase grup dan Rusia pada babak semifinal.

Namun, sayang, Guiza gagal menyelesaikan tugasnya sebagai algojo penalti kala melawan Italia pada babak perempat final.

Baca Juga: 4 Pemain Spanyol yang Bantu 2 Medioker Dobrak Premier League

3. Late Bloomer

Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza Dani Guiza (skysports.com)

Dani Guiza sebenarnya merupakan striker berkemampuan baik. Bisa dibilang memiliki kemampuan melebihi rata-rata pemain di posisinya. Dengan postur yang cukup tinggi, Guiza mempunyai kelebihan dalam duel udara. Tidak hanya itu, ia juga punya kecepatannya dalam menggiring bola serta tembakan yang cukup baik bagi pemain seukurannya.

Namun, sayang, Dani Guiza merupakan seorang late bloomer yang kariernya terlambat bersinar dibandingkan kebanyakan pesepak bola pada umumnya. Ia baru tampak bersinar ketika umurnya sudah menginjak 27 tahun, yang mana pada umur tersebut kebanyakan pesepak bola telah melewati masa emas.

Ada beberapa pemain hebat yang dikenal sebagai seorang late bloomer. Sebut saja Didier Drogba, Luca Toni, dan Thiago Silva. Sangat disayangkan, Guiza tidak bisa terus bersinar seperti nama-nama tersebut.

4. Striker yang underrated

Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza Daniel Guiza (hurriyetdailynews.com)

Salah satu hal yang membedakan Guiza dengan pemain lain hanyalah masalah klub. Guiza selalu dianggap sebagai striker medioker karena tidak pernah mencicipi bermain di tim besar yang berlaga di liga top Eropa. Kariernya hanya berkutat di tim-tim papan tengah liga Spanyol, seperti Mallorca dan Getafe.

Selama kariernya, hanya Fenerbache yang bisa disebut sebagai tim besar yang pernah dibela Guiza. Hal tersebut bisa terjadi karena kala itu Fenerbahce sedang ditangani oleh Luis Aragones yang pernah melatihnya di Timnas Spanyol.

5. Arti El Pichichi yang sebenarnya

Arti El Pichichi untuk Seorang Dani Guiza Dani Guiza (abc.es)

Kariernya di Fenerbache hanya berjalan tiga tahun dan tidak terlalu mentereng. Pada sisa kariernya, Guiza banyak menghabiskan waktu bersama tim-tim semenjana. Bahkan, pada musim 2012/2013, dirinya sempat mencicipi Liga Super Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim.

Pada umurnya yang telah menginjak 40 tahun, Dani Guiza masih belum memutuskan untuk pensiun saat ini. Guiza masih tercatat sebagai bagian dari skuad Atletico Sanluqueno yang berlaga di divisi tiga Liga Spanyol.

Sebenarnya, gelar El Pichichi yang Guiza menangkan tidak banyak mengubah perjalanan kariernya. Setidaknya gelar tersebut membuat dirinya dikenal sebagai seorang campeon pada gelaran Euro 2008.

Itulah kisah mengenai perjalanan Dani Guiza, El Pichichi terakhir dari Spanyol. Ia seorang late bloomer. Kariernya tidak sementereng yang diharapkan meski sempat menjadi pencetak gol terbanyak.

Baca Juga: 5 Nama Pemain Top yang Tak Dipanggil Luis Enrique di Timnas Spanyol

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya